Jumat, 29 Agustus 2014

KEGALAUAN HATI SISWA

Keadaan yang amat mencekam dalam hati anak-anak kecil adalah sebuah keadaan yang harus dimaknai dengan arif dan bijaksana. Keadaan tersebut menyangkut keterkaitan antara keseimbangan jasmani dan rohani. Yaitu adanya kengerian akan keadaan yang sedang terjadi dalam alam sekeliling hidupnya.
       Sehingga setiap guru memiliki kewajiban untuk meniadakan keadaan yang seperti itu. Selanjutnya kemungkinan setiap guru harus memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap kenyataan yang ada dalam masyarakat luas. Karena hal itu akan membahayakan perkembangan pertumbuhan psikhis anak didik kita. Yang menjadi sumber ketakutan atau kengerian anak didik biasanya berupa berita-berita yang tersebar di mass media baik cetak maupun elektronik.
       Sehingga, apa yang dapat dikerjakan guru di dalam kelas adalah berlaku sebagai seorang yang memiliki watak menolak segala gejala yang buruk akibat berita tersebut secara rasional. Sebab rasionalitas adalah hal yang mudah diterima oleh anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.

GAIRAH CINTA ASMARA

Keadaan yang dialami oleh setiap makhluk hidup, adalah sama. Keadaan tersebut berkaitan dengan sebauh kenyataan yang amat berat, yaitu bercinta dengan pasangan yang sejenis makhluk hidup. Mengapa berat, sebab bagi manusia hal itu menyangkut kelestarian atau kelanjutan kehidupan yang akan datang, sehingga keadaan tersebut menjadi berat karena bagi manusia masih harus mengikuti ketentuan yang berlaku dalam setiap agama yang dipeluk oleh masing-masing individu.
        Keadaan yang amat berat terjadi apabila yang tertanam dalam lubuk hati adalah kasih suci yang membara, sehingga siapa pun juga merasakan amat sangat harus mencurahkan kepada sang kekasih hati. Apakah hal ini merupakan hal yang amat buruk, ternyata hal-hal yang tidak menggunakan logika alias cinta itu merupakan hal yang buruk, sehingga setiap individu masih membutuhkan bimbingan yang serius dari para orang tua. Sedangkan para orang tua harus memiliki pandangan yang jauh ke depan akan hal kemungkinan yang akan terjadi kepada anak-anak nantinya. Sebab keadaan yang dimaksud adalah bersifat kodrat manusia yang telah ada sejak jaman dulu kala.
       Pada jaman baheula, keadaan manusia yang bagi pemeluk yang teguh, disebut dimulai dari jaman Nabi Adam as, maka mereka masih bebas mencurahkan segenap kasih sayang secara rahasia, tanpa diketahui Siti Hawa, jadi tiba-tiba saja Siti Hawa memiliki anak yang banyak sekali, hingga 270 anak mereka.
       Sehingga akan hal tsb, siapa pun akan tahu jika Siti Hawa telah menjadi pasangan Nabi Adam as, secara otomatis, yang diberikan oleh Allah SWT, secara terbuka, ketika mereka masih berada di Taman Firdaus. Kemungkinan yang sama dapat menimpa anak turun Adam as, karena kebodohan dan kelemahan mereka, di jaman umatan wahidah seperti sekarang ini. Hal tsb, merupakan pengajaran yang tersendiri dari Allah SWT, yang disebut dalam kitab suci sebagai hutang-hutang anak adam kepada Allah SWT. Jadi, keadaan tsb, masih dibahas dalam bab tersendiri oleh Allah SWT, dalam firmanNYA, yang dapat dipelajari secara khusus.