Jumat, 01 November 2019

Contoh Entimeme: Tentang Bunda Suci


NOVEL

AKU INGIN MATI SEKARANG INI SAJA
(dan (Ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat. QS At Tahrim ayat 12)

Prich Purwanti

Wanita yang solehah harta yang termahal di dunia, semoga Para Ibu di grup ini kelak menjadi ratu di surga, aamiin. (WA Bp H ahmad Subhan, Jumat, 05.21, Spendaku)
Hal ini mengingatkan kita kepada seorng ratu Firdaus, Maryam. Seorang perempuan yang menjaga kesuciannya. Hingga Allah meniupkan ruh ke dalam rahimnya. Ketika kandungannya semakin besar ia berkata :” Aku ingin mati sekarang ini saja.”
     Banyak orang-orang yang merasa heran dengan kehamilan Maryam. Mereka mengatakan kepada Maryam bahwa itu hal aneh. Sedang ayah ibu Maryam adalah orang yang baik.
     Maryam adalah putri Imran. Ia lahir dari rahim ibunya, Hana. Imran berdoa agar diberikan keturunan. Meski usianya telah tua. Imran oleh Allah diberikan amanat dengan kehamilan istrinya. Sayang sekali sebelum melajirkan Imran sudah dipanggil menghadap Tuhan.
     Ketika usia kandungan Hana sudah tua. Imran datang dalam mimpinya. Ia menyuruh Hana menitipkan anaknya ke masjid Al Quds. Anaknya akan dijadikan persembahan bagi Tuhan. Hana merasa ragu kalau anaknya lahir perempuan. Akan tetapi ketika lahir anak perempuan, Hana tetap mengingat pesan suaminya. Bayi Maryam ia titipkan ke Al Quds. “Maryam kelak akan menjadi ibu perawan yang suci.” Begitu meletakkan bayi di tangga masjid, Hana kehabisan darah akibat persalinan di usia renta. Hana menghembuskan nafas terakhir.
     Bayi Maryam menjadi rebutan untuk pengasuhannya. Setelah empat pulu pena di lempar ke sungai, maka pena Zakaria yang seorang ahli masjid dan Nabi yang masih mengapung. Sesuai peraturan maka hak pengasuhan jatuh pada Zakaria.
     Maryam bayi sudah didesas desusukan akan memiliki anak lelaki yang kelak menghancurkan Romawi. Sehingga sejak bayi sudah berada dalam bahaya pembunuhan dari bangsa Romawi.
     Percobaab pembunuhan ke satu, yaitu hendak menjadikan Maryam mangsa bagi Singa dan ular sirkus. Karena pertolongan Allah yaitu Maryam masih keturunan Nabi Sulaoman as, dia selamat. Nabi sulaiman as adalah Nabi yang mendirikan masjid Al Quds pertama kali.
     Maryam memiliki kemampuan mendengarkan pembicaraan binatang. Singa dan Ular yang dimasukkan ke emperan masjid tempat Maryam disinggahkan, ternyata mampu berbicara dengan Maryam. Setelah lelah mereka tertidur dengan posisi Maryam berada di tengah-tengah mereka.
     Betappa marah Zakaria as , sebagai seorang paman yang menjadi pengasuhnya. Kemarahannya tak tertanggulangi. Maryam kecil pasda akhirnya dipindahkan ke mihrab yang dubangunnya, di sebelah Timur Al Quds. Mihrab yang dibangun itu memiliki tujuh pintu masuk. Salah satu pintu bertahtakan emas dan berlian.
     Maryam tumbuh menjadi gadis yang sangat taat beribadah. Setiap hari paman Zakaria, mengajarkan ilmu agama kepadanya. Makanan terhidang setiap saat di dekat Maryam. Hingga ketika kedapatan paman Zakaria, banyak makanan di sana, Maryam ditanya dari mana asalnya. Maryam hanya menjawab dari haribaan Allah.
    Pada saat usia Maryam menginjak remaja Allah menurunkan wahyu untuk shalat berjamaah di masjid. Maka Maryam pergi shalat berjamaah ke Al Quds. Merasa ada anak perempuan yang ikut shalat , para santri Al Quds marah besar. Maryam hendak dikeroyok dan dipukuli. Beruntung hingga Maryam bisa melarikan diri dan kembali ke Mihrabnya.
     Usia paman Zakaria semakin tua. Sedang anak belum juga lahir dari rahim istrinya Isya. Beliau juga harus merawat Maryam yang semakin remaja. Ketika usia Maryam menginjak 15 tahun, Zakaria masuk ke Mihrab. Betapa terkejut, beliau melihat ada seorang malaikat berbaju putih sedang shalat di belakang Maryam. Kemudian beliau berlari untuk kembali ke rumahnya. Di tengah jalan beliau berjumpa lagi dengan malaikat yang tadi di dalam Migrab Maryam. Malaikat itu juga sedang shalat. Nabi Zakaria as pingsan.
     Ketika siuman didapati malaikat berkata kepadanya bahwa beliau akan memiliki anak. Tandanya adalah tidak dapat berkata-kata selama tiga hari. Setelah itu malaikat itu pergi. Nabi Zakaria as pun mengatakan pengalamannya kepada istrinya Isya.
     Di dalam Mihrab,Maryam kelihatan menjadi lebih mekar badannya. Yusuf si tukang kayu Nabi Zakaria as, menanyakan hal kehamilan kepada Maryam dari luar Mihrab. Maryam mengatakan hal itu memang bisa saja terjadi hanya karena kekuasaan Allah belaka. Yusuf diminta menghindarkan diri sejauh mungkin. Sebab Maryam tidak mau siapa pun bertanggung jawab atas kehamilannya itu. Meskipun Maryam ingin mati saja rasanya.
     Karena suasana yang semakin panas dengan kehamilan Maryam dan Isya istri Zakaria as, maka Maryam segera mencari tempat pengungsian. Dia keluar dari Mihrab. Pergi tertatih-tatih berjalan. Sambil menunggu kelahiran bayinya itu. Siapa pun ditolak jika hendak mengantarnya.
     Sesampainya di bawah pohon kurma, Maryam mengistirahatkan dirinya. Ia mendapati disekitarnya ada sungai. Malaikat telah menunjukkan semua hal kepadanya. Pohon kurma adalah teman satu-satunya baginya saat itu. Ia berpegangan kuat kepada daun kurma yang kering yang telah tua dan pelepahnya hampir runtuh. Hingga bayinya lahir. Karena doa Maryam. Bayi Isa lahir tanpa ada setan yang menyentuhnya, tanpa tangisan.
     Setelah memberdihkan diri dan memakan kurma. Maryam berjalan menggendong bayinya. Kembali ke rumah pamannya Zakaria as. Maryam sebelum itu, hampir setiap ada rezeki makanan di mihrabnya, ia bagikan kepada orang miskin di sekitar mihrab. Ia berjalan mendatangi mereka yang membutuhkan bantuanya.
     Setibanya di kota Al Quds, semua orang hendak mencaci maki Maryam. Hanya saja kali ini pun Maryam tak bisa bicara, ia menunjukkan kepada sang bayi agar ditanyanya sendiri. Bayi Maryam, Isa, mengatakan bahwa dirinya dalah seorang Nabi utusan Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa kitab Injil. Ia akan diutus lagi oleh Allah setelah matinya nanti.
     Karena keadaan sangat gawat. Maka Maryam pergi mengungsi ke Mesir bersama teman kepercayaan pamannya. Di Mesir Maryam dan putranya Isa tinggal hingga cukup lama. Banyak pekerjaan yang dikerjakan Maryam di Mesir yang berkenaan dengan bercocok tanam.
    Ketika waktu cukup mereka kembali ke Al Quds. Banyak sekali orang datang untuk berobat kepada Isa dan Maryam. Nabi Isa as, memiliki mukjizat pandai mengobati orang sakit. Mereka datang berobat sebelum pergi berhaji ke Mekah ke Baitullah.
     Ada seorang raja Etiopia mengobatkan putranya. Dia berkata hendak menyembuhkan sakit anaknya dan hendak berhaji. Maryam membuat jamuan berupa roti. Ada dua puluh orang yang dijamu dengan roti hangat. Selesai jamuan mereka pergi ke Mekah untuk berhaji.
     Ketika keadaan sudah tidak aman bagi bundanya. Nabi Isa as, mengajak ibunya pergi ke luar Al Quds. Beliau membawa ibunya ke bukit. Bukit itu berada di Libanon. Nabi Isa as, membawa ibunya melewati lereng bukit. Berhenti di atas bukit yang bisa digunakan  untuk berlindung.
     Di sana Isa , mencari sayuran untuk mekanna mereka berdua. Ketika Isa turun mencari sayuran, ibunya Maryam, didatangi oleh malaikat Ijrail. Maryam sangat terpana oleh kewibawaan Ijrail. Dia bertanya apa yang hendak dikerjakan. Jibril menjawab, hendak menjemput Maryam, untuk mati. Karena malaikat Ijrail bukan berurusan dengan anak kecil yaitu Isa. Maka Maryam pun mohon agar segera diambil saja nyawanya sebab itu perintah Allah. Maryam pun menemui ajalnya. Ia tahu bahwa Isa adalah Nabi yang harus menyelamatkan umatnya dari kegelapan kepada cahaya terang benderang. Wallahua’lambisawab.
Semoga doa bapak H Ahmad Subhan akan Allah ijabahi. Aamiin Ya rabbal’alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar