NOVEL
AKU INGIN MATI SEKARANG INI SAJA
(dan (Ingatlah) Maryam binti Imran
yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian
dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan
Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat. QS At Tahrim
ayat 12)
Prich Purwanti
Wanita
yang solehah harta yang termahal di dunia, semoga Para Ibu di grup ini kelak
menjadi ratu di surga, aamiin. (WA Bp H ahmad Subhan, Jumat, 05.21, Spendaku)
Hal
ini mengingatkan kita kepada seorng ratu Firdaus, Maryam. Seorang perempuan
yang menjaga kesuciannya. Hingga Allah meniupkan ruh ke dalam rahimnya. Ketika
kandungannya semakin besar ia berkata :” Aku ingin mati sekarang ini saja.”
Banyak orang-orang yang merasa heran dengan
kehamilan Maryam. Mereka mengatakan kepada Maryam bahwa itu hal aneh. Sedang
ayah ibu Maryam adalah orang yang baik.
Maryam adalah putri Imran. Ia lahir dari
rahim ibunya, Hana. Imran berdoa agar diberikan keturunan. Meski usianya telah
tua. Imran oleh Allah diberikan amanat dengan kehamilan istrinya. Sayang sekali
sebelum melajirkan Imran sudah dipanggil menghadap Tuhan.
Ketika usia kandungan Hana sudah tua.
Imran datang dalam mimpinya. Ia menyuruh Hana menitipkan anaknya ke masjid Al
Quds. Anaknya akan dijadikan persembahan bagi Tuhan. Hana merasa ragu kalau
anaknya lahir perempuan. Akan tetapi ketika lahir anak perempuan, Hana tetap
mengingat pesan suaminya. Bayi Maryam ia titipkan ke Al Quds. “Maryam kelak
akan menjadi ibu perawan yang suci.” Begitu meletakkan bayi di tangga masjid,
Hana kehabisan darah akibat persalinan di usia renta. Hana menghembuskan nafas
terakhir.
Bayi Maryam menjadi rebutan untuk
pengasuhannya. Setelah empat pulu pena di lempar ke sungai, maka pena Zakaria
yang seorang ahli masjid dan Nabi yang masih mengapung. Sesuai peraturan maka
hak pengasuhan jatuh pada Zakaria.
Maryam bayi sudah didesas desusukan akan
memiliki anak lelaki yang kelak menghancurkan Romawi. Sehingga sejak bayi sudah
berada dalam bahaya pembunuhan dari bangsa Romawi.
Percobaab pembunuhan ke satu, yaitu hendak
menjadikan Maryam mangsa bagi Singa dan ular sirkus. Karena pertolongan Allah
yaitu Maryam masih keturunan Nabi Sulaoman as, dia selamat. Nabi sulaiman as
adalah Nabi yang mendirikan masjid Al Quds pertama kali.
Maryam memiliki kemampuan mendengarkan
pembicaraan binatang. Singa dan Ular yang dimasukkan ke emperan masjid tempat
Maryam disinggahkan, ternyata mampu berbicara dengan Maryam. Setelah lelah
mereka tertidur dengan posisi Maryam berada di tengah-tengah mereka.
Betappa marah Zakaria as , sebagai seorang
paman yang menjadi pengasuhnya. Kemarahannya tak tertanggulangi. Maryam kecil
pasda akhirnya dipindahkan ke mihrab yang dubangunnya, di sebelah Timur Al
Quds. Mihrab yang dibangun itu memiliki tujuh pintu masuk. Salah satu pintu
bertahtakan emas dan berlian.
Maryam tumbuh menjadi gadis yang sangat
taat beribadah. Setiap hari paman Zakaria, mengajarkan ilmu agama kepadanya. Makanan
terhidang setiap saat di dekat Maryam. Hingga ketika kedapatan paman Zakaria,
banyak makanan di sana, Maryam ditanya dari mana asalnya. Maryam hanya menjawab
dari haribaan Allah.
Pada saat usia Maryam menginjak remaja
Allah menurunkan wahyu untuk shalat berjamaah di masjid. Maka Maryam pergi
shalat berjamaah ke Al Quds. Merasa ada anak perempuan yang ikut shalat , para
santri Al Quds marah besar. Maryam hendak dikeroyok dan dipukuli. Beruntung hingga
Maryam bisa melarikan diri dan kembali ke Mihrabnya.
Usia paman Zakaria semakin tua. Sedang
anak belum juga lahir dari rahim istrinya Isya. Beliau juga harus merawat
Maryam yang semakin remaja. Ketika usia Maryam menginjak 15 tahun, Zakaria
masuk ke Mihrab. Betapa terkejut, beliau melihat ada seorang malaikat berbaju
putih sedang shalat di belakang Maryam. Kemudian beliau berlari untuk kembali
ke rumahnya. Di tengah jalan beliau berjumpa lagi dengan malaikat yang tadi di
dalam Migrab Maryam. Malaikat itu juga sedang shalat. Nabi Zakaria as pingsan.
Ketika siuman didapati malaikat berkata
kepadanya bahwa beliau akan memiliki anak. Tandanya adalah tidak dapat
berkata-kata selama tiga hari. Setelah itu malaikat itu pergi. Nabi Zakaria as
pun mengatakan pengalamannya kepada istrinya Isya.
Di dalam Mihrab,Maryam kelihatan menjadi
lebih mekar badannya. Yusuf si tukang kayu Nabi Zakaria as, menanyakan hal
kehamilan kepada Maryam dari luar Mihrab. Maryam mengatakan hal itu memang bisa
saja terjadi hanya karena kekuasaan Allah belaka. Yusuf diminta menghindarkan
diri sejauh mungkin. Sebab Maryam tidak mau siapa pun bertanggung jawab atas
kehamilannya itu. Meskipun Maryam ingin mati saja rasanya.
Karena suasana yang semakin panas dengan
kehamilan Maryam dan Isya istri Zakaria as, maka Maryam segera mencari tempat
pengungsian. Dia keluar dari Mihrab. Pergi tertatih-tatih berjalan. Sambil
menunggu kelahiran bayinya itu. Siapa pun ditolak jika hendak mengantarnya.
Sesampainya di bawah pohon kurma, Maryam
mengistirahatkan dirinya. Ia mendapati disekitarnya ada sungai. Malaikat telah
menunjukkan semua hal kepadanya. Pohon kurma adalah teman satu-satunya baginya
saat itu. Ia berpegangan kuat kepada daun kurma yang kering yang telah tua dan
pelepahnya hampir runtuh. Hingga bayinya lahir. Karena doa Maryam. Bayi Isa
lahir tanpa ada setan yang menyentuhnya, tanpa tangisan.
Setelah memberdihkan diri dan memakan
kurma. Maryam berjalan menggendong bayinya. Kembali ke rumah pamannya Zakaria
as. Maryam sebelum itu, hampir setiap ada rezeki makanan di mihrabnya, ia
bagikan kepada orang miskin di sekitar mihrab. Ia berjalan mendatangi mereka
yang membutuhkan bantuanya.
Setibanya di kota Al Quds, semua orang
hendak mencaci maki Maryam. Hanya saja kali ini pun Maryam tak bisa bicara, ia
menunjukkan kepada sang bayi agar ditanyanya sendiri. Bayi Maryam, Isa,
mengatakan bahwa dirinya dalah seorang Nabi utusan Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang
membawa kitab Injil. Ia akan diutus lagi oleh Allah setelah matinya nanti.
Karena keadaan sangat gawat. Maka Maryam
pergi mengungsi ke Mesir bersama teman kepercayaan pamannya. Di Mesir Maryam
dan putranya Isa tinggal hingga cukup lama. Banyak pekerjaan yang dikerjakan
Maryam di Mesir yang berkenaan dengan bercocok tanam.
Ketika waktu cukup mereka kembali ke Al
Quds. Banyak sekali orang datang untuk berobat kepada Isa dan Maryam. Nabi Isa
as, memiliki mukjizat pandai mengobati orang sakit. Mereka datang berobat
sebelum pergi berhaji ke Mekah ke Baitullah.
Ada seorang raja Etiopia mengobatkan
putranya. Dia berkata hendak menyembuhkan sakit anaknya dan hendak berhaji.
Maryam membuat jamuan berupa roti. Ada dua puluh orang yang dijamu dengan roti
hangat. Selesai jamuan mereka pergi ke Mekah untuk berhaji.
Ketika keadaan sudah tidak aman bagi
bundanya. Nabi Isa as, mengajak ibunya pergi ke luar Al Quds. Beliau membawa
ibunya ke bukit. Bukit itu berada di Libanon. Nabi Isa as, membawa ibunya
melewati lereng bukit. Berhenti di atas bukit yang bisa digunakan untuk berlindung.
Di sana Isa , mencari sayuran untuk
mekanna mereka berdua. Ketika Isa turun mencari sayuran, ibunya Maryam,
didatangi oleh malaikat Ijrail. Maryam sangat terpana oleh kewibawaan Ijrail.
Dia bertanya apa yang hendak dikerjakan. Jibril menjawab, hendak menjemput
Maryam, untuk mati. Karena malaikat Ijrail bukan berurusan dengan anak kecil
yaitu Isa. Maka Maryam pun mohon agar segera diambil saja nyawanya sebab itu
perintah Allah. Maryam pun menemui ajalnya. Ia tahu bahwa Isa adalah Nabi yang
harus menyelamatkan umatnya dari kegelapan kepada cahaya terang benderang.
Wallahua’lambisawab.
Semoga
doa bapak H Ahmad Subhan akan Allah ijabahi. Aamiin Ya rabbal’alamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar