Sejarah Rasulullah .
[ Indonesia – Indonesian – ] ......
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia
Murajaah: Abu Ziyad
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
2011 - 1432
`Syekh Imam
Al-Hafiz Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul
Wahid Al-Maqdisy –semoga Allah SWT meridhainya-
berkata:
Segala puji bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi,
pencipta
cahaya dan kegelapan, yang mengumpulkan para makhluk
di hari
perhitungan, hari kemenangan bagi orang yang berbuat
baik dan
kesengsaraan bagi ahli maksiat. Aku bersaksi bahwa
tiada tuhan
yang berhak disembah dengan benar selain Allah tiada
sekutu
baginya, dengan persaksian yang bisa membawa kepada
kebahagiaan di hari kiamat. Semoga shalawat dan
salam selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW pemimpin para nabi
dan
rasul, keluarga dan para sahabatnya yang mulia.
Amma ba’du, ini adalah ringkasan dari sejarah
Rasulullah
Muhammad SAW yang penting untuk diketahui oleh
setiap muslim.
Harapan kami, semoga ia bermanfaat untuk para
pembaca.
Nasab Rasulullah SAW
Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin
Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay
bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin
Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin
bin Mudhar bin
Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam
bin Nahur bin
Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail
bin Ibrahim
"Kekasih Allah" (alaihima as-salam) bin
Tarih atau Azar bin Nahur
bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh
bin bin Arfakhsyad
bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin
Mutusyalkh bin
Akhnukh -- yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang
pertama
menjadi nabi dan yang menulis dengan pena -- bin
Yarda bin Mahlil
bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam
alaihissalam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin
Yasar al-Madani
di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai
Adnan disepakati
oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi
perbedaan
pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr
bin Malik atau
an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu Rasulullah saw.
Ibunya adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin
Zuhrah bin
Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib.
Kelahiran Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan
Rabiul Awal,
tanggal dua, hari Senin.
Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan
setelah tiga
puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi
mengatakan setelah
empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang
benar adalah
pada tahun gajah.
Kematian ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh
delapan bulan.
Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika
ayahnya
meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya
meninggal di
perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan
dikatakan
pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang
terletak antara
Makkah dan Madinah.
Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata:
Abdullah bin
Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad
berusia dua
bulan.
Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia berusia
empat tahun.
Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia
Muhammad
delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat
ketika ia berusia
enam tahun.
Penyusuan Muhammad
Muhammmad disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab
bersama
dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu
Salamah
Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu
anaknya
yang bernama Masruh.
Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi
Dzuaib as-
Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
‘Saya adalah
Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi
yang dengan
sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah
al-Hasyir
yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang
tidak ada
nabi lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan
oleh Bukhari dan
Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW
memberikan
dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami
hafal. Beliau
mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya
al-Muqaffi, saya
Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain:
‘dan Nabi
peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah SAW
bersabda: ‘Saya Ahmad,
saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan),
saya al-
Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus
kekefuran), dan
pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di
tanganku. Aku
pemimpin para rasul dan pemilik syafaat
mereka."
Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam
Al-Quran dengan
nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa
berita buruk),
Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan
lilalamin
(pembawa rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya di Mekah, perjalanannya menuju Syam
bersama
pamannya Abu Thalib dan pernikahannya dengan
Khadijah
Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh
kakeknya Abdul
Mutthalib kemudian oleh pamannya Abu Thalib.
Allah SWT mensucikannya dari kotoran-kotoran
jahiliyah dan dari
semua aib. Allah SWT menganugerahkan semua
sifat-sifat yang baik
sehingga Beliau dikenal di kalangan kaumnya dengan
julukan Al-
Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan
kesuciannya.
Ketika usianya mencapai dua belas tahun ia
mengadakan perjalanan
ke Syam bersama pamannya. Ketika sampai di Bushra
seorang
pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia mengenalnya
dengan ciri-ciri
yang ada pada |Muhammad. Buhaira mendatangi
Muhammad,
mengambil tangannya dan berkata: “Inilah tuan untuk
semesta alam,
inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang
akan diutus untuk
semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu
hal ini?” Ia
berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari
Aqabah tidak ada
pepohonan dan bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan
ini tidak
dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami mendapatkan
hal ini dari
kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Thalib
untuk kembali
bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan
orang-orang
Yahudi kepadanya.
Kemudian Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang
kedua
kali bersama Maysarah budak Khadijah ra untuk
berniaga di pasar
kota Bushra sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad.
Ketika Muhammad berusia dua puluh lima tahun ia
menikahi
Khadijah. Dan ketika usianya empat puluh tahun Allah
SWT
memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril
mendatanginya ketika
Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah
gunung di
Makkah. Semnejak itu jadilah ia sebagai Rasullullah.
Beliau
berdakwah di Mekah selama tiga belas tahun, menurut
pendapat lain
lima belas tahun atau sepuluh tahun, pendapat yang
benar adalah
tiga belas tahun.
Rasulullah SAW shalat menghadap Baitul Maqdis selama
di Makkah
tanpa membelakangi Ka’bah tetapi menjadikan Ka’bah
di depannya.
Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW shalat
menghadap ke
Baitul Maqdis selama tujuh belas atau enam belas
bulan.
Hijrah Rasulullah
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar
as-Siddiq ra
dan budaknya Amir bin Fuhairah serta seorang
penunjuk jalan
Abdullah bin al-Uraiqit al-Laitsi yang masih kafir.
Selanjutnya
Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh
tahun.
Wafatnya
Rasulullah SAW wafat dalam usia enam puluh tiga
tahun. Ada juga
pendapat yang mengatakan Beliau wafat dalam usia enam
puluh
lima atau enam puluh, namun pendapat pertama adalah
pendapat
yang benar.
Rasulullah SAW wafat pada waktu dhuha hari Senin dua
belas
Rabiul Awal. Pendapat lain mengatakan tanggal dua
atau tanggal
satu Rabiul Awal.
Beliau dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain
mengatakan
malam Selasa. Sebelum wafat, Rasullullah SAW
menderita sakit
selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah SAW dimandikan oleh Ali bin Abi Thalib,
pamannya
Abbas, al-Fadhl bin Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah
bin Zaid dan
Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin Khaula
al-Anshari.
Beliau dikafani dengan tiga lapis kain putih yang
dibuat di Sahul --
sebuah negeri di Yaman --, tanpa gamis dan sorban.
Kemudian
kaum muslimin menshalatinya sendiri-sendiri tanpa
jamaah.
Jasad Rasulullah SAW diletakkan di atas sehelai kain
merah yang
dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam
kubur oleh
Abbas, Ali, al-Fadhl, Qutsam dan Syuqran kemudian
ditutup dengan
sembilan batu.
Rasulullah SAW dimakamkan di tempat Beliau wafat
yaitu sekitar
tempat tidurnya di kamar Aisyah ra dan di tempat itu
pula
dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar ra.
Putra-putri Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memilik tiga orang putra yaitu:
1. Al-Qasim, dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad
diangkat
menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal di Mekah pada usia
dua
tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal
ketika
ia sudah bisa berjalan.
2. Abdullah, dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang
baik) dan
at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah
Islam. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan
at-Thahir
ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun
pendapat
pertama adalah yang benar.
3. Ibrahim, dilahirkan dan wafat di Madinah tahun
sepuluh hijriah
pada usia tujuh belas atau delapan belas bulan. Ada
pendapat
yang mengatakan Rasulullah SAW memiliki putra lain
yang
bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah
karena
Allah SWT telah mensucikan dan melindungi Nabi SAW
dari
hal demikian (penamaan anak Abdul Uzza yang berarti
hamba
Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
Putri-putri Rasulullah SAW
1. Zainab, menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin
Abdul Uzza
bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah
Hala
binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti
Khuwailid). Zainab
mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu
kecil dan
Umamah yang digendong oleh Nabi saw waktu shalat dan
setelah dewasa menikah dengan Ali bin Abi Thalib
setelah
Fatimah wafat.
2. Fatimah, menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari
pernikahan
tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin
yang
meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah
dengan
Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan
Abdullah
bin Ja’far bin Abi Thalib.
3. Ruqayyah, menikah dengan Ustman bin Affan.
Meninggal di
pangkuan Ustman. Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum
(adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya.
Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama
Abdullah
sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu
Abdullah.
Putri-putri Rasulullah SAW empat orang tanpa ada
perbedaan
pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan
putra-putranya tiga
orang berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan putra-putri Rasulullah SAW adalah sebagai
berikut: Al-Qasim,
Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah,
dan Ibrahim
yang lahir di Madinah. Semuanya adalah putra-putri
dari Khadijah
kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria Al-Qibtiyah
dan semuanya
meninggal sebelum Muhammad menjadi rasul kecuali
Fatimah yang
meninggal enam bulan setelah kematian Rasulullah
SAW.
Haji dan Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia
berkata: Saya
bertanya kepada Anas: “Berapa kali Nabi SAW
melaksanakan haji?”
Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat kali.
Pertama ketika
dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya
ketika
mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya
dari Ji’ranah
setelah membagikan harta rampasan perang Hunain dan
yang
keempat umrahnya bersama haji” (Hadits Muttafaq
alaih)
Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah. Adapun
haji dan umrah
yang dilakukan Nabi SAW ketika di Makkah tidak
diketahui. Dan haji
yang dilakukannya adalah haji wada (perpisahan),
yaitu ketika Nabi
SAW menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan
berkata:
“Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah
tahun ini.”
Peperangan Rasulullah SAW
Menurut pendapat masyhur yang dikatakan Muhammad bin
Ishak,
Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah dan yang lainnya
Rasulullah SAW
mengikuti langsung dua puluh lima peperangan. Dan
ada yang
mengatakan dua puluh tujuh peperangan. Sedangkan
jumlah
pengiriman pasukan dan peperangan yang tidak diikuti
Nabi SAW
sekitar lima puluhan.
Di antara dua puluh lima peperangan tersebut yang
terjadi
pertempuran sebanyak sembilan kali yaitu di Badar,
Uhud, Khandak,
Bani Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu Makkah,
Hunain dan
Thaif. Ada yang mengatkan terjadi pertempuran juga
di Wadil Qura,
al-Ghaba dan Bani Nadhir.
Penulis-penulis Wahyu dan Utusan-utusan Rasulullah
SAW
Di antara penulis-penulis wahyu Nabi SAW adalah Abu
Bakar, Umar
bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib,
Amir bin Fuhairah,
Abdullah bin Arqam az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit
bin Qais bin
Syammas, Khalid bin Said al-Ash, Hanzhalah bin
Rabi’, al-Asadi,
Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abu Sofyan, dan
Syurahbil bin
Hasanah. Muawiyah bin Abu Sofyan dan Zaid bin Tsabit
adalah yang
paling sering dan khusus dalam menulis wahyu.
Rasulullah SAW mengutus:
1. Amr bin Umayyah ad-Dhamri ke raja Najasyi bernama
Ashamah yang berarti pemberian. Najasyi menerima
surat
Rasulullah SAW dan meletakkannya diantara kedua
matanya
lalu turun dari singgasananya dan duduk di atas
lantai. Ia pun
masuk Islam dihadapan Ja’far bin Abi Thalib dan para
sahabatnya. Nabi SAW melaksanakan shalat gaib ketika
ia
wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya selalu
memancarkan
cahaya.
2. Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi
Heraklius. Ia
bertanya tentang Rasulullah SAW dan meyakini
kebenaran
risalahnya. Ia pun ingin memeluk Islam tapi
orang-orang
Romawi tidak menyetujuinya lalu ia mengurungkan
niatnya
karena takut kehilangan kekuasaannya.
3. Abdullah bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra
Raja Persia.
Setelah menerima surat Nabi saw ia merobek-robek
suart itu.
Nabi saw lalu berdoa; “Semoga Allah SWT
menghancurkan
kerajaannya.” Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan
menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.
4. Hatib bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke
Muqauqis Raja
Alexandria dan Mesir. Ia pun menerima dan berkata
baik
tetapi tidak masuk Islam. Ia memberi Nabi saw hadiah
budak
yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya Sirin. Nabi
saw
memberikan Sirin kepada Hassan bin Tsabit dan
melahirkan
anaknya yang bernama Abdurrahman bin Hassan.
5. Amr bin al-Ash diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd
putera
Julandi dari Azd. Keduanya pun beriman dan memeluk
Islam
serta membiarkan Amr mengambil zakat dan mengatur
pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai
Rasulullah
saw wafat.
6. Salith bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah
menemui
Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan
menulis
kepada Nabi saw: “Alangkah mulia dan indahnya ajaran
yang
kau serukan. Saya adalah penyeru dan penyair kaumku.
Berikanlah aku sebagian kekuasaan“. Rasulullah saw
tidak
mau mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk
Islam
dan wafat ketika fathu mekah.
7. Syuja bin Wahb al-Asadi diutus ke Harits bin Abi
Syamr al-
Ghassani raja Balqa suatu daerah di Syam. Syuja
berkata:“Setibanya aku disana ia sedang berada
didataran
renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw dan
membuangnya seraya berkata: Saya akan datang
kepadanya.
Tapi Kaisar mencegahnya.
8. Abu Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits
al-Himyari
salah seorang pembesar Yaman.
9. Al-Ala’ bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa
al-Abdi raja
Bahrain dan membawa surat Nabi saw yang menyerukan
kepada agama Islam, ia pun masuk Islam.
10. Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal
al-Anshari diutus ke
Yaman menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para
penguasanya pun masuk Islam tanpa pertempuran.
Paman dan Bibi Rasulullah SAW
a. Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman, yaitu:
1. Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib.
Sebenarnya al-Harits
ini adalah nama julukan. Banyak di antara putera dan
cucunya
tergolong Sahabat Rasulullah SAW.
2. Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal
ketika masih
kecil.
3. Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum
Quraisy.
Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut
berjihad
bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan gugur
di
Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat tujuh
orang
musuh yang telah dibunuhnya.
Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti
Zubair, ia
termasuk Sahabiyah Rasulullah saw dan Ummul Hakam
binti
Zubair, termasuk Sahabiyah yang meriwayatkan
hadits-hadits
Rasulullah saw
4. Hamzah bin Abdul Muttalib, yang bergelar
asadullah wa
asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara
sepersusuan Rasulullah saw. Masuk Islam sejak awal
dakwah
Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut
serta
dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalam
Perang Uhud tersebut. Beliau tidak mempunyai
keturunan
kecuali seorang puteri.
5. Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia
termasuk
pemeluk Islam yang taat. Turut serta dalam hijrah ke
Madinah.
Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari
Rasulullah saw.
Meninggal pada tahun 32 H di Madinah, di saat
pemerintahan
Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10 orang
putera,
diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka
termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara
paman-paman
Rasulullah saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk
Islam
6. Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya
adalah Abdu
Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw)
seibu.
Termasuk saudara mereka seibu adalah Atikah yang
bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka adalah
Fatimah
binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum.
Diantara putera Abu Thalib adalah Thalib, yang
meninggal
dalam kekafiran. Sementara putera yang lain, yaitu
Aqil,
Ja’far, Ali, dan Ummi Hani’ termasuk sahabat
Rasulullah saw.
Nama asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah. Ada riwayat
lain yang
menyebutkan nama aslinya Hindun. Termasuk anak Abu
Thalib adalah Jumanah.
7. Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah
Abdul
Uzza. Diberi julukan Abu Lahab karena tampan paras
wajahnya. Diantara puteranya adalah Utbah dan
Muattab.
Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam
Perang
Hunain. Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk
sahabat
Rasulullah saw. Sementara putera yang lain, yaitu
Utaibah
meninggal diterkam Singa di Zarqa, daerah Syam
lantaran
kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.
8. Abdul Ka’bah
9. Hijl, nama aslinya al Mughirah
10. Dhirar, saudara seibu al Abbas
11. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian
karena ia
adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering
memberi makan.
b. Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:
1. Shafiyyah binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam
di Makkah
kemudian hijrah ke Madinah. Ia adalah saudara seibu
dari
Hamzah (paman Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin
Awwam, seorang sahabat Rasulullah saw. Wafat di
Madinah
pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra
2. Atikah binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah
riwayat disebutkan
beliau adalah seorang muslimah. Bermimpi pada Perang
Badar. Ia adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah bin
Abdullah
bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adalah
Abdullah,
termasuk sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair dan
Qaribah al
Kubra
3. Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb
bin Abdi Dar
bin Qushayy. Dari pernikahan ini lahirlah Thulaib
bin Umair,
salah seorang Muhajirin senior, turut dalam Perang
Badar dan
gugur di Ajnadin sebagai syahid.
4. Umaimah binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin
Riab. Dari
pernikahan ini lahirlah Abdullah (yang gugur di
Uhud), Abdun
yang dikenal dengan Abu Ahmad al A’ma si Penyair,
Zaenab
(istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka
semua
adalah sahabat Rasulullah saw. Demikian pula
Ubaidullah bin
Jahsy pada mulanya masuk Islam, tetapi kemudian
masuk
Kristen dan meninggal di Etheopia dalam keadaan
kafir.
5. Barrah binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad
bin Hilal bin
Abdullah bin Umar bin Makhzum. Dari pernikahan ini
lahirlah
Abu Salamah yang nama aslinya adalah Abdullah. Ia
adalah
suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah
saw.
Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi
Abu Rahm
bin Abdul Uzzabin Abu Qois. Dari pernikahan ini
lahirlah Abu
Abrah bin Abu Rahm.
6. Ummu Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib,
istri Quraisy bin
Rabiah bin Habib bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari
pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu dari
Utsman bin
Affan ra.
Istri-Istri Rasulullah saw
1. Khadijah binti Khuwailid
Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW adalah
Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin
Qushay bin
Kilab. Saat itu Rasulullah saw berusia 25 tahun.
Tatkala turun
wahyu pertama kali, Khadijah menjadi wanita yang
membenarkan
dan mendukung Rasulullah saw. Ia wafat 3 tahun
sebelum hijrah.
Ada riwayat yang menyebutkan 4 tahun sebelum itu dan
ada pula
yang menyebutkan 5 tahun sebelumnya.
2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah saw juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin
Qois
bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin Nasr bin Malik bin
Hisl bin
Amir bin Luayyi. Pernikahan tersebut dilakukan
Rasulullah saw di
Mekah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Sebelum
dinikahi
Rasulullah saw, Saudah adalah seorang istri yang
dicerai
suaminya, yaitu Sakran bin Amr, saudara Suhail bin
Amr. Ketika
Rasulullah saw telah menikahi Aisyah, Saudah
memberikan jatah
hari gilirnya pada Aisyah.
3. Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
di
Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang
mengatakan 3
tahun sebelum itu. Saat itu ia baru berusia 6 tahun.
Ada yang
menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang benar adalah 6
tahun.
Rasulullah saw menggaulinya baru pada usia 9 tahun.
Pada
waktu itu Rasulullah saw di Madinah baru 7 bulan.
Ada riwayat
yang menyebutkan baru 18 bulan. Ketika Rasulullah
saw wafat, ia
berusia 18 tahun. Ia juga wafat di Madinah tahun 58
Hijiyah dan
dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat yang
menyebutkan wafat tahun 57 H, tetapi yang benar 58
H. Abu
Hurairah ra turut menshalati jenazahnya. Rasulullah
saw tidak
pernah menikahi gadis lain selainnya. Ada riwayat
yang
menyebutkan ia pernah keguguran, tetapi riwayat ini
lemah.
Julukannya adalah Ummu Abdillah.
4. Hafshah binti Umar bin Khatthab ra
Sebelum
menjadi istri Rasulullah saw, Hafshah adalah istri
Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat yang
gugur di
Perang Badar. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa
Rasulullah
saw pernah menceraikan Hafshah, namun datanglah
Malaikat
Jibril dan berkata:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu
(hai
Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena
ia rajin
puasa, shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu
di surga“.
Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan:
"Rasulullah saw
menceraikan Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun
sampai ke
telinga Umar. Lalu Umar pun menabur kepalanya dengan
tanah
dan berkata dengan penuh kesedihan: “Allah sudah
tidak peduli
lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“
Lalu turunlah
Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya Allah
menyuruhmu
(hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah,
karena
Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan
wafat
tahun 28.
5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan
Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin
Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah
bersama
suaminya, Ubaidullah bin Jahsy ke Habasyah. Suaminya
berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap
pada
keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih
di
Habasyah. Negus, raja Habasyah saat itu memberikan
mas
kawin atas nama Rasulullah saw senilai 400 dinar.
Rasulullah
saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk
mengurus
pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali
nikah adalah
Usman bin Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid
bin Said
bin As. Ummu Habibah wafat tahun 44 H.
6. Ummu Salamah
Nama aslinya
adalah Hindun bin Abu Umayyah bin Mughirah
bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin
Murrah bin
Ka’b bin Luayyi bin Ghalib. Sebelum menjadi istri
Rasulullah saw,
Ummu Salamah adalah istri Abu Salamah Abdullah bin
Abdul
Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum,
salah
seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat
tahun 62
Hijriah dan dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah
istri
Rasulullah saw yang paling akhir wafatnya. Tetapi
ada yang
menyebutkan bahwa yang paling akhir adalah Maimunah.
7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah
puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah
bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad
bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Muad
bin Adnan, puteri bibi Rasulullah saw, Umamah bin
Abdul
Mutthalib. Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin
Harisah, mantan
budak Rasulullah saw yang telah menceraikannya.
Kemudian
Allah pun menikahkan Rasulullah saw dengannya
langsung dari
langit, tiada seorang pun yang mengakadkannya.
Sebuah riwayat
sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada
istri-istri Nabi
yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian,
sementara
aku dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit
ketujuh.“ Ia
wafat di Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di
Baqi’
8- Zainab binti Khuzaimah
Zaenab putri
Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin
Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin
Muawiyah.
Dijuluki “ibu orang-orang miskin“ karena
kedermawanannya
terhadap orang-orang miskin. Sebelumnya menikah
dengan
Rasulullah saw ia adalah istri Abdullah bin Jahsy.
Ada riwayat
yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits,
tetapi
pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi
Rasulullah saw
pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama dua
atau tiga
bulan.
9. Juwairiyah binti al-Harits
Juwairiyah
putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin
Malik bin al-Musthalik al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya
adalah
tawanan perang pada perang bani Musthalik dan
menjadi milik
Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu menawarkan
pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar
tebusannya.
Kemudian Rasulullah saw membayar tebusannya dan
menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat pada bulan Rabiul
Awal tahun
56 H.
10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah
binti Huyyay bin Akhtab bin Abi Yahyabin Kaab bin
al-Khazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun
bin Imran –
saudara nabi Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan
pada
perang Khaibar tahun 7 H. Sebelummya ia adalah istri
Kinanah
bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas perintah
Rasulullah saw.
Nabi saw membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta
menjadikan pembebasannya sebagai mas kawinnya. Wafat
pada
tahun 30 H atau menurut riwayat lain tahun 50 H.
11. Maimunah binti al-Harits
Maimunah
binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin
Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin
Sha’sha’a bin
Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin
Abbas.
Rasulullah saw menikahinya di tempat yang bernama
Sarif suatu
tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota
Mekah. Ia
adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah
saw. Wafat
di Sarif pada tahun 63 H.
Inilah istri-istri Rasulullah saw berjumlah sebelas
orang,
sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau
nikahi, tetapi
tidak beliau gauli.
Pembantu-Pembantu Rasulullah SAW
-Anas bin Malik bin Nadhr al Anshari ra,
- Hindun dan Asma’ yang keduanya putra Haritsah al
Aslami,
-Rabiah bin
Ka’b al Aslami.
- Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan
sandal
Rasulullah saw. Jika beliau hendak pergi Abdullah
membantu
mengenakannya, bila beliau duduk Abdullah memegang
di
tangannya hingga beliau akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang senantiasa setia
menuntun bagal
(peranakan kuda dan keledai) beliau dalam
perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi. Ada riwayat
yang
menyebutkan namanya Mihbar.
-Bukair bin Suddakh al Laytsi. Ada yang menyebut
namanya Bakr
-Abu Dzar al Ghifari
Budak-Budak yang Beliau Bebaskan
-Zaid bin Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
- Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga
Usamah
disebut kekasih putra kekasih.( Usamah putra Zaid,
dan
keduanya disayangi Rasulullah saw).
-Tsauban bin Bujdad, dia keturunan Yaman
- Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam riwayat lain,
disebutkan
namanya Sulaim, dan lahir di Daus. Beliau gugur
dalam Perang
Badar.
- Anasah, lahir di Suroh
- Shaleh
- sukron
- Rabah
- Aswad
- Yusar
- Nubiy
- Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya
dia adalah
budak al-Abbas, lalu dihadiahkan kepada Rasulullah
SAW dan
beliau bebaskan
- Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
- Fadhalah, tinggal di Syam
- Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin al-As yang
diwariskan
kepada putera-puteranya. Di antara mereka ada yang
membebaskan, ada pula yang menahannya. Lalu
datanglah Rafi
kepada Rasulullah SAW meminta pertolongan untuk dibebaskan,
lalu beliau bebaskan. Sehingga dia berkata: “Saya
adalah budak
yang dibebaskan RasulullahSAW.”
- Mid’am,
- Aswad, yang diperoleh Rasulullah SAW dari Rifa’ah
bin Zaidal
Judzami. Dia lahir di Hisma dan terbunuh di Lembah
Qura.
- Kirkirah, dahulu ia adalah pelayan Rasulullah saw
bila beliau
dalam perjalanan
- Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
- Ubaid
- Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan
alias Marwan
- Ma’bur al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya
dari al
Muqouqis
- Waqid, Abu Waqid, Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain,
Abu
‘Ashib( nama aslinya Ahmar), dan Abu Ubaid.
- Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri
Rasulullah saw. Lalu
oleh Umi Salamah ia dibebaskan dengan syarat ia
harus menjadi
pelayan Rasulullah saw selama hidupnya.Ia pun
berkata kepada
Umi Salamah: “Sekalipun Engkau tidak memeberi syarat
tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan Rasulullah
saw.
Itu para budak yang dikenal dalam sejarah, bahkan
ada yang
menyebutkan jumlah mereka mencapai 40 orang.
Sementara dari kalangan budak wanita yang beliau
bebaskan,
diantaranya adalah:
-Salma Ummu Rafi,
- Barakah Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah saw
sebagai
warisan dari ayah beliau. Dia adlah ibu Usamah bin
Zaid
- Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa
Beberapa Hewan Tunggangan Rasulullah SAW
Kuda
Kuda pertama yang dimiliki Rasulullah SAW bernama
as-Sakb.
Beliau membelinya dari seorang Arab Baduwi dari Bani
Fazarah
seharga 10 uqiyah (mata uang zaman dahulu). Saat
dimiliki
penjualnya, ia bernama ad Dharis, lalu oleh
Rasulullah saw
diganti dengan as-Sakb. Kuda tersebut memiliki warna
putih di
kaki dan kepalanya sebelah kanan. Itu adalah kuda
pertama
Rasulullah saw yang digunakan di medan perang.Ia
memiliki
pakaian dari kulit. Suatu saat Rasulullah saw lomba
pacuan kuda,
dan beliau mengendarainya lalu beliau menang. Karena
itu
beliau senang padanya.
-Al Murtajaz. Rasulullah saw membelinya dari seorang
Arab
Baduwi yang disaksikan oleh Khuzaimah bin Tsabit.
Baduwi
tersebut dari Bani Murrah.
Sahl bin Saad as Saidi berkata:“Rasulullah saw
memiliki tiga ekor
kuda yang kupelihara, yaitu: Lizaz, Dharib, dan
Luhaif. Adapun
Lizaz adalah hadiah dari al Muqoiqis; sedangkan
Luhaif hadiah
dari Rabiah bin Abi Bara, yang dibalas Rasulullah
saw dengan
beberapa baju kulit dari Bani Kilab; dan Dharib
adalah hadiah dari
Farwah bin Amr al Judzami.
- Al Wardu. Ini adalah hadiah dari Tamim ad Dari.
Lalu diberikan
kepada Umar. Beberapa saat kemudian oleh Umar kuda
tersebut
dijual
Bagal dan Himar
Disamping kuda, Rasulullah saw memiliki bagal yang
beliau
kendarai saat bepergian. Rasulullah saw biasa
menumbuk
gandum sebagai makanan bagal tersebut.Bagal yang
bernama
Duldul tersebut masih hidup sepeninggal Rasulullah
saw, hingga
tanggal gigi-giginya.Hingga akhirnya ia meninggal di
Yanbu’.
Adapun Himar Rasulullah saw yang bernama Ufair
meninggal
saat haji Wada’.
Unta perahan
Rasulullah saw juga memiliki 20 Unta perahan yang
dibiarkan
berkeliaran di hutan. Setiap malam diperah susunya
hingga
terkumpul 2 geriba (tempat susu dari kulit) yang
besar. Diantara
unta-unta tersebut ada beberapa unta yang deras
susunya, yaitu:
al-Hanna, as-Samra’, al-Urais, as-Sa’diyah,
al-Baghum, al-
Yasirah, dan ar-Rayya. Ada unta yang bernama Burdah,
hadiah
dari ad-Dahhak bin Sofyan, yang juga deras perahan
susunya.
Adapula yang bernama Mahrah dan as-Saqra’ merupakan
kiriman dari Sa’d bin Ubadah. Dua unta tersebut
adalah
kendaraan terbagus dari Bani Uqail.
Adapula yang bernama al’Adhba’ yang dibeli oleh Abu
Bakar dari
Bani Harisy seharga 800 dirham. Lalu oleh Rasulullah
saw dibeli
dengan 400 dirham. Unta tersebut dikendarai saat
hijrah ke
Madinah. Saat beliau tiba di Madinah, unta itu
merupakan
tunggangan yang terbaik. Itulah yang disebut
al-Qoswa,
terkadang disebut al-Jad’a. Karena menyusahkan kaum
muslimin, maka diikat agar tidak berontak lari.
Kambing
Rasulullah saw memiliki tujuh ekor kambing pemberian
orang,
yang bernama: Ujrah, Zamzam, Suqya, Barakah, Warsah,
Athlal,
dan Athraf.
Disamping itu beliau memiliki 100 ekor kambing yang
lain.
Senjata-senjata Rasulullah saw
-Beliau memiliki 3 tombak yang diperoleh dari Bani
Qoinuqa.
-Rasulullah saw juga memiliki 3 busur panah, masing
masing
bernama: Rauha’, Sauhath, dan si Kuning (karena
berwarna
kuning).
-Beliau memiliki perisai yang terdapat ukiran kepala
kambing.
Beliau tidak menyukainya. Maka keesokan harinya
Allah
menghilangkan ukiran tersebut.
-Pedang beliau yang bernama Dzul Fikar didapatkan
saat perang
Badar. Pada saat-saat Perang Uhud, beliau bermimpi
tentang
pedang itu. Dulu pedang tersebut milik Munabbih bin
Hajjaj as
Sahmi. Disamping itu beliau memiliki 3 pedang dari
Bani
Qoinuqa’, yaitu: Pedang dari timah putih, Pedang
yang bernama
Battar, dan Pedang yang bernama al Hatf.
Beliau juga memiliki pedang yang diberi nama mikhdam
dan
rasub yang diperoleh dari penghancuran fulus nam
sebuah
berhala suku Thay.
Anas ra berkata: “Sarung dan pegangan pedang serta
untaian
rantai pedang Rasulullah saw terbuat dari perak.”
Rasulullah saw memperoleh dari senjata Bani Qainuqa
du buah
baju besi yang diberi nama as-Sa’diyah dan Fiddhoh.
Muhammad bin Salamah meriwayatkan: “Saya melihat
Rasulullah
saw pada perang Uhud mengenakan dua baju besi yang
bernama zat al-fudhul dan fidhoh dan pada perang
khibar
mengenakan zat al-fudhul dan as-sa’diyah.”
Ciri-Ciri Rasulullah saw
Anas bin malik ra berkata: “Abu Bakar as-Shiddik ra
jika melihat
Rasulullah saw datang, ia melantunkan sair:
Orang jujur, pilihan Allah, mengajak pada kebaikan
Habis gelap, terbitlah terang
Abu Hurairah ra berkata: Umar bin Khattab
melantunkan syair
Zuhair bin Abi Salma, (seorang Penyair Jahiliah)
berisi tentang
pujian pada Harim bin Sinan:
Andai boleh kuserupakan dengan benda
Kau adalah penerang di bulan purnama
Lalu Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah
Rasulullah saw, tiada seorang pun menyerupainya“
Ali bin Abi Thalib berkata:
“Warna kulit Rasulullah saw putih kemerah-merahan;
matanya
sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat;
halus bulu
dadanya; lehernya bagai teko dari perak; dari dada
atas hingga
pusarnya terdapat bulu yang memanjang seperti
pedang, tidak
terdapat bulu lain di perut dan dadanya selain itu;
telapak tangan
dan kakinya tebal;bila berjalan, melakukannya dengan
cepat
seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila menoleh,
menoleh
dengan seluruh badannya; keringatnya bagai mutiara
dan baunya
lebih harum dari wangi minyak kasturi; tidak tinggi
dan tidak
pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak pernah
aku menjumpai
orang sepertinya.“
Dalam riwayat lain: di antara pundaknya terdapat
tanda kenabian
yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat
dermawan, pemaaf,
jujur tutur katanya, menepati janji, lembut
perangainya, mulia
pergaulan, orang yang melihatnya pasti akan segan
padanya,
dan siapa yang bergaul dengannya pasti akan
mencintainya.
Yang pernah melihatnya mengatakan: tak pernah aku
menjumpai orang sepertinya.“
Al-Barra’ bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah
SAW sedang,
dadanya bidang; rambutnya panjang hingga telinga
bawah; aku
melihatnya mengenakan pakaian merah, tak pernah
kulihat orang
setampan dia“
Ummu Ma’bad al Khuzai berkata: "Rasulullah SAW
adalah
sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik
akhlaknya;
perutnya tidak gendut; tidak kecil kepalanya; hitam
matanya
sangat hitam; bulu matanya lebat dan lentik;
suaranya
berwibawa; lehernya bersih bersinar; jenggotnya
lebat; alisnya
tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang
lain; jika
diam berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah;
sedap
dipandang dari jauh maupun dari dekat; manis bicaranya,
jelas,
tidak terlalu singkat dan tidak bertele-tele; bahkan
seperti untaian
mutiara. Postur tubuhnya sedang; tidak terlalu
tinggi, atau terlalu
pendek sehingga diremehkan orang lain, paling tampan
diantara
siapapun. Cabang diantara dua cabang; paling tampan
diantara
siapapun, dan terhormat. Dia memiliki para sahabat
yang
senantiasa bersamanya, mereka diam bila beliau
berbicara, dan
segera bergerak bila dia memerintahkan sesuatu. Dia
tidak
pernah terlihat cemberut atau menampakkan muka
sebagai
orang bodoh.
Anas bin Malik al Anshari ra menyebutkan ciri-ciri
Rasulullah saw
dengan perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya
sedang.
Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.
Mukanya bercahaya
tidak putih sekali dan tidak coklat. Rambutnya tidak
keriting dan
tidak lurus tetapi bergelombang.”
Hind bin Abi Halah berkata: “Rasulullah SAW mulia
dan
dimuliakan. Mukanya bersinar seperti bulan purnama.
Lebih tinggi
dari orang yang sedang tingginya dan lebih pendek
dari orang
yang jangkung. Kepalanya besar, rambutnya
bergelombang, jika
disisir akan tertata bagus jika dibiarkan rambutnya
tidak melebihi
daun telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya lebar,
alisnya
tipis memanjang, lebat tidak menyambung, diantara
alisnya urat
yang mengeluarkan keringat ketika beliau marah.
Hidungnya
mancung bercahaya. Jenggotnya tebal. Hitam bola
matanya
sangat pekat. Pipinya rata dan halus. Mulutnya
lebar, giginya
putih bagus dan renggang. Memiliki bulu halus yang memanjang
dari dada sampai pusar. Lehernya seperti leher
boneka yang
berkilau bagaikan perak. Perawakannya sedang,
berbadan besar
dan berisi, dada dan perutnya rata, dadanya bidang.
Badannya
putih terdapat bulu halus yang memanjang seperti
garis dari dada
sampai pusarnya, tidak terdapat bulu lain di dada
dan perutnya
selain itu. Tangan dan pundaknya berbulu lebat.
Dadanya lebar,
lengan tangannya panjang, telapak tangannya lebar.
Kulit telapak
tangan dan kakinya tebal. Jari-jarinya bagus, ruas
jarinya lurus.
Lekukan telapak kakinya dalam, bagian atas telapak
kakinya
sangat rata dan halus. Melangkah dan berjalan tidak
cepat dan
tidak pelan. Kadang berjalan cepat seakan-akan
sedang
menuruni bukit. Jika menoleh, menoleh dengan seluruh
badannya. Selalu menundukkan pandangan, lebih sering
memandang ke bawah dari pada ke atas, tatapannya
lebih
banyak tatapan yang memperhatikan. Menggiring para
sahabatnya dan memulai salam kepada siapa saja yang
ditemuinya.”
Akhlak Rasulullah saw
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani.
Ali bin
Abi Thalib bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk,
kami
berlindung kepada Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak
permintaan orang lain.
Orang yang
paling lembut.
Orang yang
pemalu, lebih pemalu dari seorang gadis yang
dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu
orang. Tidak
pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau
marah atas
perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika
hukum-hukum Allah
SWT dilanggar, maka balas dendam yang dia lakukan
semata-
mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah SWT
tiada
seorang pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat
diperlakukan sama olehnya.
Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki,
beliau
makan; bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak
pernah makan
dengan bersandar, atau pun di meja makan. Tidak
pernah
menolak makanan yang boleh untuk dimakan; bila hanya
menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging
panggang
beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau
makan
seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu
saja.Pernah
makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan
madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah
SAW tidak
merasa pernah kenyang, meski hanya dengan roti
gandum“
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama
tiga
bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan
mereka
hanya kurma dan air.
Menerima dan makan hadiah, serta membalasnya; dan
tidak
menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan;
berpakaian
dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas
rumah
tangganya. Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik
kaya,
fakir, orang berada maupun orang rendahan.
Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang
sakit dan
melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir
karena
kefakirannya dan tidak takut pada penguasa karena
kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan
bagal.
Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak
membiarkan
orang lain berjalan di belakangnya seraya
berkata:“Biarkan di
belakangku untuk para Malaikat“
Mengenakan kain wol, memakai sandal yang ditambal.
Pakaian
yang amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat
warna merah
dan putih, terbuat dari kain Yaman
Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di
jari manis
kanan, dan terkadang di sebelah kiri. Pernah
mengganjal
perutnya dengan batu karena menahan lapar, padahal
Allah telah
memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan
bumi,
tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih
akherat. Ia
banyak berdzikir dan sedikit main-main. Memanjangkan
shalat
dan menyingkat khutbah. Paling murah senyum,
berseri-seri
wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran.
Menyukai
wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap.
Bersahabat
dan menghormati orang-orang mulia, tidak pernah
bermuka
masam dan ramah pada siapapun. Mentolerir permainan
yang
tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar
dalam
gurauannya, memaafkan orang-orang yang meminta maaf.
Memiliki
budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan
makanannya tidak pernah melebihi mereka.
Waktunya hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah,
atau
memenuhi kebutuhan diri dan
keluarganya.Menggambalakan
kambing, dan berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala
kambing“
Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah
saw, maka dia
pun menjawab:”Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah
dan
ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra
berkata:
Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus
dari telapak
tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium
bau yang
lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah
aku
melayaninya selama 10 tahun, tak pernah sekalipun ia
berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap
apa yang
kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah
mengatakan terhadap apa yang tidak
kulakukan:“Mengapa tidak
kau lakukan itu?
Allah telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan
akhlak,
keindahan perilaku. Allah memberikan padanya ilmu
orang-orang
terdahulu dan yang akan datang1, yang di dalamnya
terdapat
keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah
ummi, tidak
bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru
dari kalangan
manusia. Tumbuh di negeri yang tandus dan
terbelakang. Allah
memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada
siapapun dari
makhluknya, dan telah memilihnya diantara makhluk-
1 Kalimat ini sangat global dan umum, andai hanya
disebutkan dengan:” Dikaruniai Allah
sesuatu yang tidak diberikan siapapun“, atau semacam
ini, maka lebih baik.Karena
sesungguhnya diantara ilmu orang-orang terdahulu dan
yang akan datang ada yang tidak
diketahui oleh Nabi saw, bahkan hal-hal yang terjadi
pada zaman Rasulullah saw sendiri.
Bukti ini sangat jelas , diantaranya Nabi ditanya
tentang roh, maka Allah mewahyukan.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.
Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan
Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa
(ashabul Kahfi) Rasul
menjawab:“akan kuberitahu besok“ akan tetapi wahyu
tidak segera turun.Maka beliau pun
sedih. Lalu turunlah wahyu yang menerangkan tentang
Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:.
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang
sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah
(alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari
kiamat, beliau mengakui akan ketidaktahuannya dengan
perkataan:“ Tidaklah yang ditanya
lebih tahu dari yang bertanya“.Firman Allah: Manusia
bertanya kepadamu tentang hari
berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah tentang penetapan syariat tayammum
dalam Shahih Bukhari no 334,
tatkala para Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan
mereka tidak menemukannya
sementara Rasulullah bersama mereka. Mereka baru
menemukan dibawah unta saat unta
tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah saw tidak
mengetahui sesuatu kecuali ditunjuki
oleh Allah, baik ilmu, hikmah,
keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal yang tidak
diberikan pada siapapun. Semoga shalawat dan salam
tetap tercurah padanya hingga hari
kiamat. Barangkali ini yang dimaksud Penulis dengan
kalimat tersebut. Dan saya tandaskan
lagi bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara ada
sebagian orang-orang bodoh meyakini
bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal ghaib sekalipun
tidak ditunjuki Allah. ( komentator:
Syeikh Khalid as-Syayi’)
makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan
datang.Semoga
Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga
hari akhir.
Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW
-Mukjizat teragung dan kejelasannya telah terbukti
adalah al-
Qu’ar al-Karim; yang tidak datang padanya kebatilan
baik dari
depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari
Tuhan
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji; yang
menjadikan para
ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus
bertekuk lutut;
mereka tidak mampu membuat kalimat-kalimat serupa
dengan
alQur’an walau hanya 10 surat, atau 1 surat, bahkan
hanya 1
ayat. Orang-orang musyrik pun mengakui
kemukjizatannya,
bahkan para penentang Islam orang-orang atheis pun
meyakini
kebenarannya.
-Orang-orang musyrik pernah meminta Rasulullah SAW
untuk
menunjukkan satu mukjizat, maka beliau pun
menunjukkan
dengan terbelahnya bulan hingga hampir terpisah
menjadi dua
bagian.itulah maksud ayat Allah di surat alQomar
ayat 1: Telah
dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
-Rasulullah saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala
menghimpun bumi untukku, hingga aku melihat bagian
timur dan
baratnya. Dan kekuasaan umatku akan mencapai apa
yang telah
dihimpun Allah itu“. Dan Allah membuktikan kebenaran
perkataan
Rasulullah SAW tersebut, dengan tercapainya
kekuasaan
umatnya yang meliputi ujung timur dan ujung barat,
dan tidak
tersebar ke utara dan selatan.
-Rasulullah saw terbiasa berkhutbah di atas potongan
batang
kurma, suatu ketika beliau membuat mimbar, dan
berdiri di
atasnya, maka terdengarlah tangisan dari batang
kurma seperti
tangisan.....
-Diantara mukjizat yang lain adalah terpancarnya air
dari sela-
sela jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.
-Bertasbihnya kerikil di telapak tangannya, lalu
beliau
menaruhnya di telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu
Usman, dan
kerikil itu tetap bertasbih.
-Para Sahabat mendengar makanan bertasbih pada saat
Rasulullah saw bersama mereka, sementara makanan
tersebut
sedang disantap.
-Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada
Rasulullah
saw pada malam beliau diangkat jadi Rasul.
-Paha kambing yang beracun berbicara pada Rasulullah
saw.
Orang-orang yang makan kambing beracun bersamanya
meninggal dunia, sementara beliau meninggal 4 tahun
kemudian.
-Serigala bersaksi atas kenabian Rasulullah saw.
-Suatu ketika, beliau dalam perjalanan, dan melewati
seekor unta
yang kehausan dan minta minum padanya. Maka tatkala
melihat
onta tersebut berjalan dengan menyeret kaki dan
meletakkan
leher depannya, beliau bersabda: “sesungguhnya dia
mengeluh
karena terlalu banyak kerja dan diberi makan
sedikit”
-Di saat yang lain beliau masuk sebuah tembok yang
dibalik
tembok itu terdapat onta. Tatkala onta tersebut
dilihat Rasulullah
saw, ia merintih dan menangis. Maka beliau pun
berkata pada
pemiliknya:”Sesungguhnya ia mengadu padaku, bahwa
engkau
membuatnya kelaparan, dan menjadikannya letih
(karena banyak
kerja).
-Suatu saat beliau masuk sebuah tembok yang lain,
dan dibalik
tembok itu terdapat 2 ekor onta jantan. Sementara
pemiliknya
kesulitan untuk menggiring keduanya (karena
berontak). Ketika
salah satu onta tersebut melihat Rasulullah saw,
tiba-tiba duduk
menderum di hadapannya. Maka Rasulullah saw pun
menenangkannya dan membawanya pada pemiliknya. Onta
kedua pun melakukan hal yang sama.
-Suatu saat beliau tidur dalam sebuah perjalanan,
tiba tiba
datanglah sebuah pohon, membelah bumi dan tegak
menaungi
Rasulullah saw. Tatkala beliau bangun,
diceritakanlah kejadian
tersebut padanya. Maka beliau pun bersabda: “Pohon
tersebut
telah minta ijin pada Tuhannya untuk mengucapkan
salam pada
Rasulullah saw, lalu Tuhan pun mengijinkannya.
-Beliau menyuruh 2 batang pohon untuk berkumpul,
maka
keduanya pun berkumpul. dan menyuruh keduanya untuk
berpisah kembali, maka keduanya pun berpisah.
-Seorang Arab Badui minta pada Rasulullah saw untuk
menunjukkan sebuah mukjizat, maka beliau pun
memanggol
sebatang pohon. Pohon tersebut langsung memotong
akarnya
dan datang kehadapan Rasulullah saw. Tatkala beliau
menyuruhnya untuk kembali, kembalilah pohon tersebut
ke
tempatnya semula.
-Beliau ingin memotong 6 ekor onta gemuk. Tiba-tiba
keenam
ekor onta tersebut mendekat padanya, hingga beliau
dapat
dengan mudah menyembelihnya satu demi satu.
-Beliau mengusap tetek kambing betina yang tidak
hamil, dan
tidak dikawini pejantan, maka mengalir deraslah susu
dari tetek
kambing tersebut. Beliau pun meminumnya dan
memberikannya
juga pada Abu Bakar.Kisah semacam ini juga terjadi
di kemah
Umi Ma’bad al Khuzaiyah.
-Salah satu bola mata Abu Qotadah bin Nu’man adz
Dzofari
keluar hingga jatuh di tangannya, lalu Rasulullah
saw pun
mengembalikannya. Maka mata tersebut menjadi paling
bagus
dan tajam dibanding mata yang sebelahnya.
Diriwayatkan????...
-Kedua mata Ali bin Abi Thalib ra pernah sakit ,
lalu Rasulullah
saw pun meludahinya. Maka sembuhlah saat itu juga.
Dan tidak
pernah sakit mata lagi. Dia juga didoakan Rasulullah
saw saat
sakit, lalu sembuhlah ia. Dan setelah itu tidak
pernah lagi
mengeluh kesakitan.
-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari pernah sakit,
lalu diusaplah
oleh Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.
-Kematian Ubay bin Khalaf al Jumahi pada perang Uhud
telah
dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah saw. Beliau hanya
menggoresnya sedikit, lantas meninggal
-Sa’ad bin
Muadz berkata pada Umayyah bin Khalaf, saudara
Ubay bin Khalaf: “Saya mendengar Muhammad sesumbar
bahwa
dia yang akan membunuhmu.”
Maka pada Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan
kafir.
- Sebelum terjadi perang Badar beliau mengkabarkan
tempat-
tempat yang akan menjadi letak tewasnya orang-orang
musyrik.
Beliau berkata: “Ini tempat tewasnya Fulan besok
insya Allah, ini
tempat tewasnya Fulan besok insya Allah.“ Hal itu
pun terbukti
- Beliau mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok
umatnya
yang akan berjihad mengarungi lautan, dan Umi Haram
binti
Milhan termasuk diantara mereka. Dan terbuktilah
perkataan
Beliau
- Beliau berkata pada Usman:“Engkau akan ditimpa
musibah
besar. Ternyata Usman mati terbunuh.
- Dan beliau berkata pada Hasan bin Ali:
“Sesungguhnya cucuku
ini seorang tokoh, semoga Allah mendamaikan 2
kelompok
orang-orang mukmin yang bertikai melalui
perantaraannya.“ Dan
terbuktilah perkataan beliau.
- Kematian al Aswadal Ansi al Kadzdzab dikabarkan
pada Malam
ia terbunuh, dan siapa pembunuhnya, padahal ia di
San’a
Yaman. Demikian pula kematian Kisra.
- Beliau memberitahukan tentang Syaima’ binti
Buqailah al
Azadiyah, bahwasanya ia diangkat dengan mengenakan
kerudung hitam di atas bagal kelabu, kemudian hal
ini terbukti
pada zaman Abu Bakar asSiddik ra pada tentara Khalid
bin
Walid.
- Perkataan Beliau pada Tsabit bin Qois bin Syimas:
“Engkau
akan hidup mulia dan mati syahid.“ Maka hal itu
terbukti, dia
hidup mulia dan mati syahid dalam perang Yamamah.
- Perkataan beliau tentang seseorang yang mengaku
dirinya
Islam, dan ikut terjun di medan perang:“Sesungguhnya
ia
termasuk ahli neraka“. Maka Allah pun membuktikan
perkataannya, orang tersebut mati bunuh diri.
- Doa beliau untuk Umar bin Khatab sebelum islamnya.
Maka
keesokan harinya, ia pun masuk Islam.
- Doa beliau untuk Ali bin Abi Thalib agar Allah
menghilangkan
panas dan dingin darinya. Maka Ali pun tidak merasa
panas dan
dingin lagi setelah itu.
- Doa beliau untuk Abdullah bin Abbas agar
dipahamkan oleh
Allah ilmu-ilmu agama dan tafsir. Hal itu terbukti
hingga dijuluki
Lautan Ilmu karena banyaknya ilmu yang ia kuasai.
- Doa beliau untuk Anas bin Malik agar panjang umur,
banyak
anak dan harta, serta diberkahi Allah. Terbukti
dengan lahirnya
120 anak kandungnya, memiliki kebun kurma yang
berbuah 2 kali
dalam setahun, dan hidup hingga mencapai usia 120
tahun atau
sekitar angka itu.
- Utaibah bin Abu Lahab merobek baju dan menyakiti
beliau.
Maka berdoalah beliau memohon pada Allah agar ia
mendapat
bencana dengan ulah seekor anjing diantara
anjing-anjingnya.
Dia pun dibunuh oleh singa di Zarqa, daerah Syam.
- Beliau mendapat pengaduan atas kemarau yang
berkepanjangan, dan tiada turun hujan, sementara
saat itu beliau
berkhutbah jum’at di atas mimbar. Maka beliau pun
berdoa,
sementara di langit tak ada gumpalan awan. Secara
tiba-tiba
datanglah mendung yang bergulung-gulung sebesar
gunung, dan
turunlah hujan yang berkepanjangan hingga hari jum’at
berikutnya. Dan muncullah pengaduan pada beliau atas
banyaknya hujan tersebut, sehingga beliau pun berdoa
kembali.
Dan hujan pun terhenti, hingga orang-orang keluar
dari rumah
mereka berjalan di bawah terik matahari.
- Beliau memberi makan pasukan perang Khandak yang
berjumlah ribuan, juga hewan ternak dari sebuah
wadah kecil
yang biasa untuk menakar gandum atau lebih kecil
dari itu.
Mereka pun kenyang dan ketika beranjak pergi, sisa
makanan
pun masih seperti semula.
- Dan beliau memberi makan pasukan perang Khandak
juga
dengan sedikit kurma yang dibawa oleh putri Basir
bin Sa’ad.
Sebenarnya kurma tersebut untuk ayah dan pamannya,
Abdullah
bin Rawahah.
- Beliau menyuruh Umar bin Khatab untuk memberikan
bekal
pada 400 orang pasukan berkuda dengan sedikit kurma.
Setelah
hal tersebut dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti
semula,
seakan tidak berkurang sedikitpun.
- Beliau memberi makan 80 orang di rumah Abu Thalhah
dengan
beberapa potong roti dari gandum yang jumlahnya
sangat sedikit,
bahkan Anas yang menghidangkannya, membawa roti yang
sedikit tersebut cukup diapit dibawah ketiaknya.
Namun mereka
merasa kenyang seluruhnya.
- Beliau memberi makan para pasukan dengan makanan
dari
sebuah wadah milik Abu Hurairah hingga mereka
kenyang
seluruhnya. Lalu beliau mengembalikannya dan masih
ada sisa.
Beliau pun mendoakannya. Maka Abu Hurairah pun
senantiasa
makan makanan dari wadah itu selama hidup
Rasulullah, Abu
Bakar, Umar dan Usman. Tatkala Usman terbunuh, wadah
tersebut ia hadiahkan pada seseorang. Dan dalam
riwayat
darinya(Abu Hurairah), wadah tersebut mampu
menampung 3000
gantang makanan tatkala dibawa jihad fi sabilillah.
- Ketika menikah dengan Zaenab, beliau memberi makan
para
tamu dari sebuah mangkuk buatan yang merupakan
hadiah dari
Ummu Sulaim untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari
mangkuk tersebut senantiasa tetap, tak berkurang.
- Pada saat Perang Hunain, beliau melempar pasukan
musuh
dengan segenggam pasir. Dengan pertolongan Allah,
musuh
dapat dikalahkan. Diantara mereka ada yang
berkata:“tak
seorang pun diantara kami yang luput dari siraman
pasir, semua
mata terkena siraman tersebut. Allah berfirman dalam
peristiwa
ini: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh
mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka,
dan bukan
kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi
Allah-lah
yang melempar. (surat al Anfal:17)
- Seratus orang kafir Qurais menunggu beliau di luar
rumah, dan
bermaksud membunuhnya. Namun begitu beliau keluar,
dan
menyiramkan pasir ke kepala mereka, mereka tak
sanggup
melihat Rasulullah yang berlalu di hadapan mereka.
- Suraqah bin Malik bin Ju’sam mengejar beliau saat
perjalanan
hijrah ke Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena
ingin
membunuh atau menawannya. Tatkala jarak antara dia
dan
Rasulullah telah dekat, Rasulullah pun berdoa dan
Allah
mengabulkan dengan terperosoknya kaki kuda Suraqah
ke dalam
tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada
Rasulullah. Maka
tatkala Rasulullah berdoa kembali, kaki kuda Suraqah
pun dapat
keluar dari himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain masih banyak,
sebagai bukti
kenabian dan akhlaq beliau yang suci tetapi kami
cukup
menyebutkan sebagiannya saja.
10 Sahabat yang dijamin Masuk Surga
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya adalah Abdullah bin abi Quhafah.
-Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman
bin
Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah
bin Ka’b bin
Lu’ai bin Ghalib atTaimiy al Qurosy bertemu
silisilah/ keturunan
dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr
bin Amir
bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah
-usia beliau 63 tahun, sama seperti Rasulullah saw.
Dia termasuk
orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik
setelah
Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5
tahun.
Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan
kurang 1 hari;
2 tahun;20 bulan
- Putera-puterinyanya
a .Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk
sahabat.
Diasaat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di
dalam
goa menghindari kejaran kafir Quraisy, ia pernah
masuk goa itu
juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di
saat ayahnya
mengemban khilafah.
b. Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir
bin Awwam.
Hijrah ke Madinah di saat mengandung Abdulllah bin
Zubeir.
Sehingga Abdullah merupakan orang islam pertama yang
lahir
setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti
Abdul Uzza
berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan
kafir.
c dan d. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi
Ia memiliki saudara seayah dan seibu yaitu
Abdurrahman bin Abu
Bakar, yang berada di barisan kaum musyrikin pada
perang
Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah
adalah
Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin
Attab bin
Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk
islam, dan
ikut hijrah ke madinah dan wafat di zaman Rasulullah
saw
Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman
lahir di
zaman Rasulullah saw,termasuk sahabat. Sehingga kami
tidak
tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan
empat
keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu
Bakar-Abu
Bakar-Abdurrahman-Abu Atik)
e. Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji
wada’.
Meninggal di Mesir dan dikuburkan disana.Ibunya
adalah Asma’
binti Umais al Khots’amiyyah.
f. Ummu Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu
Bakar wafat.
Ibunya adalah Habibah, riwayat lain menyebutkan
Fakhitah binti
Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al Anshari. Ia
dinikahi Thalhah
bin Ubaidillah
Keenam putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi,
kecuali
Ummu Kultsum. Sementara Muhammad lahir masih zaman
Nabi.
Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.
2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra
-Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin
Riyah bin
Abdullah bin Qurth bin Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin
Lu’ai bin
Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan dengan
Rasulullah saw di
Murrah bin Ka’b.
-Ibunya adalah Khantamah binti Hasyim. Riwayat lain
menyebutkan binti Hisyam bin al Mughirah bin
Abdullah bin Umar
bin Makhzum.
-Umar masuk islam di Mekah, dan mengikuti seluruh
peperangan
bersama Rasulullah saw
-Putera-puteri Umar
1.Abu Abdurrahman Abdullah
Masuk Islam pada awal datangnya Islam. Berhijrah
bersama
ayahnya. Dan dia termasuk sahabat pilihan.
2. Hafshah, istri Nabi saw
Ibu Hafshah adalah Zaenab binti Math’un
3. Ashim bin Umar
Lahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya adalah Ummu
Ashim
Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah
4&5. Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri
Ummu Kultsum
binti Ali bin Abi Thalib.
6. Zaid al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera
Ummu
Kultsum binti Jarwal al Khuzza’i
7&8.Abdurrahman al Akbar bin Umar dan
Abdurrahman al
Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat minum khomr.
Ibunya
adalah Ummu Walad yang juga disebut Lahyah.
9. Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah
Ummu
Walad yang juga disebut Fakihah.
10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid
bin Amr bin
Nufail.
11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah
Saidah binti
Rafi’ al Anshariyyah. Dari Bani Amr bin Auf
12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim
binti Harits
bin Hisyam
13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih
perlu diteliti
lagi.
14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al
Ashghar bin
Umar.
- Umar mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5
bulan.
Terbunuh pada akhir DzulHijjah 23 Hijriyah, pada
usia 63 tahun
sesuai dengan usia Rasulullah saw. Akan tetapi ada
perselisihan
pendapat tentang usia beliau ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin Affan ra
Ia adalah
cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin Abdu Syams
bin Abdu Manaf. Nasab keturunannya bertemu dengan
Rasulullah saw di Abdu Manaf, yang merupakan kakek
ke lima.
Nam ibunya adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin
Habib bin
Abdi Syams bin Abdu Manaf. Sementara Ibnya adalah
putri
Ummul Hakim al Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman masuk islam pada awal datangnya islam di
Mekah.
Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah).
Menikahi 2
puteri Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama
12 tahun
kurang 10 hari. Ada riwayat menyebutkan kurang12
hari.Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35
Hijriah ba’da
Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia meninggal pada
usia 82
tahun.
Putera-puteri Beliau:
1. Abdullah al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri
Rasulullah
saw. Meninggal dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah
saw ikut
masuk liang lahat saat penguburannya.
2. Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah
binti ‘Azwan,
saudari Utbah
3. ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka
dilahirkan
oleh Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari
kabilah Azd daerah Daus
7,8 dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka
dilahirkan oleh
Fatimah binti Walid bin Abdu Syams bin Mughirah bin
Abdullah
bin Umar bin Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai keturunan.
Meninggal
dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh
Ummul Banin binti
Uyainah bin Hisn bin Hudzaifah bin Zaid
11, 12, 13. Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka
dilahirkan oleh Ramlah binti Syaibah bin Rabiah
14,15,16. Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra.
Mereka dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin
Ahwas bin Amr
bin Tsa’labah bin Harits bin Hisn bin Dhamdham bin
Adyy bin
Janab bin Kalb bin Wabrah
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib ra
Dia adalah cucu Abdul Mutthalib, sepupu Rasulullah
saw.
Dia dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim
bin Abdi
Manaf. Fatimah adalah wanita Bani Hasyim pertama
yang
melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk Islam
di Mekah
lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman
Rasulullah saw.
Ali bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri
Rasulullah saw.
Kemudian lahirlah hasan, Husein dan Muhassin dari
pernihan ini.
Tetapi Muhassin wafat tatkala masih kecil.
-Putera-Puteri yang lain
1.Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah
binti Ja’far,
dari Bani Hanifah.
2,3. Umar bin Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro
4. Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa.
Ia terbunuh
bersama Husein
5,6,7,8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali.
Mereka saudara
seayah dan seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu
mereka adalah
Ummul Banin al Kilabiyah.
9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya
keturunan.
Mereka dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud
anNahsyaliyyah
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir
dari Asma’
binti Umais
12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang
budak
yang bernama Daraj.
13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahikan
Ummu Sa’d
binti Urwah bin Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab as Sughra,
Ummu
Kultsum as Sughra, Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’,
Ummul
Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya Jumanah), Ummu
Salamah,
Maimunah, Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini
dilahirkan dari para ibu yang berbeda-beda.
Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan
lebih
beberapa hari. Ada beberapa pendapat berbeda
mengenai hari.
Ia mati terbunuh saat usianya 63 tahun. Ada beberapa
riwayat
lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun, 57 tahun. Pada
saat itu
disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu
Muhammad Thalhah bin Ubaidillah ra
Ia cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin
Murrah bin
Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silisilah /
keturunan dengan
Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Thalhah
Adalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin
Khadrami.
Nama asli al Khadrami adalah Abdullah bin Abbad bin
Akbar bin
Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin Iyadh bin
Sidq. Ibunya
masuk islam dan wafat dalam islam.
Thalhah masuk islam pada awal datangnya islam di
Mekah. Turut
serta dalam Perang Uhud dan peperangan setelahnya.
Dia tidak
turut dalam Perang Badar karena saat itu ia di Syam
untuk
berdagang. Tetapi Rasulullah saw memberikannya harta
rampasan perang Badar dan menetapkannya sebagai ahli
Badar.
-Diantara Putera-Puterinya:
1,2. Muhammad asSajjad,dan Imran
Muhammad asSajjad terbunuh bersama ayahnya.Kedua
putera
tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy
3. Musa bin
Thalhah. Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad
bin Zurarah.
4,5,6. Ya;kub, Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu
Aban binti
Utbah bin Rabiah
7,8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum
binti Abu
Bakar as Shiddik ra
9. Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris
binti
Qasamah bin Handzalah at Thaiyyah.
Seluruh
Putera puteri Thalhah 11 orang. 2 anak yamg lain ada
riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun
riwayat
kurang kuat.
Thalhah terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H.
Saat itu
ia berusia 62 tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam ra
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin
Qushayy bin Kilab.
Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di
Qushayy
bin Kilab, yang merupakan kakek ke lima.
-Ibunya:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah
saw. Masuk Islam
dan Hijrah ke Madinah.
Zubeir berhijrah dua kali (Habasayah dan
Medinah).dan ia shalat
dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu
kaum
muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah
orang yang
pertama kali menghunus pedangnya di perang fi
sabilillah . Ia
disebut hawaryy Rasulullah saw.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang
lahir
setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8. Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir,
Khadijah al
Kubro, Ummul Hasan, Aisyah
Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu
Bakar ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun.
mereka
dilahirkan Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al
Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah. mereka dilahirkan
Rabbab
binti Unaif al Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan
Zaenab
binti Bisyr dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20 Zaenab binti Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum
binti Uqbah
bin Abi Mu’aith
21. Khadijah asShughra. ia dilahirkan alJalal binti
Qais dari Bani
Asad bin Khuzaimah.
Seluruh
putera puteri Zubeir 21 orang.
Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat
itu ia
berusia 67 tahun.Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi
Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin
Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/ keturunan
dengan Rasulullah
saw di Kilab bin Murrah.
-Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu
Syams bin
Abdi Manaf
Sa’ad masuk islam pada awal datangnya Islam di
Mekah. Ia
berkata: “Saya adalah orang ketiga yang masuk Islam“
Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh
peperangan
setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang
yang
pertama kali melontarkan anak panahnya di perang fi
sabilillah.
Adapun lontaran anak panahnya diarahkan pada sebuah
pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan.
Pertemuan 2
pasukan itu terjadi dekat Rabigh di awal tahun
pertama
Rasulullah saw datang di Madinah.
- Diantara Putera-Puterinya:
1. Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj
2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid
3,4 Amir da Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis
5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah mereka Bani Sa’d
Wafat di istananya di Aqiq, yang jaraknya 10 mil
dari Madinah.
Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi
tahun 55 H. saat
itu ia berusia 70 tahun lebih. Ia merupakan orang
yang terakhir
meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar
gembira
masuk surga.
8. Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin Amr ra
Ia cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah
bin Qurt bin
Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib.
Bertemu silisilah/
keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy.
Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin
Khuwailid, dari Bani
Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra,
dan menikah
dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk islam pada awal datangnya islam di
Mekah.Namun ia
tidak turut dalam Perang Badar.
Diantara Puteranya adalah Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata: Said anaknya sedikit, dan
diantar
mereka tinggal di luar Madinah.
Said meninggal tahun 51 H. saat itu ia tengah
berusia lebih dari
70 tahun
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin Kilab.
Bertemu
silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin
Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’. Riwayat lain menyebutkan
al’Anqa’binti
Auf bin Abdul Harits bin Zuhrah.ia masuk Islam dan
hijrah
Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada awal datangnya
Islam di
Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh
peperangan
setelahnya bersama Rasulullah saw.Dalam riwayat
sahih
disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah menjadi
makmum
shalat padanya saat Perang Tabuk.
- Diantara Putera-Puterinya:
a. Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam
b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah
c. Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan
nama ini
Abdurrahman dijuluki (abu Muhammad)
d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail. mereka
dilahirkan Ummu
Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin
Umayyah bin
Abdu Syams bin Abdi Manaf
Ummu Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah
seorang
yang telah baiat pada Rasulullah saw. Dan seluruh
putera
Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi perawi
hadis.
Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia
dilahirkan
Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud bin
Sya’ban
Halim al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan
Sahlah binti
Suhail bin Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin Abu
Hudhaifah bin Utbah
Abdullah al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari
bani Abdil
Ashal. Abu Bakar bin Abdurrahman dan Abu Salamah al
Fakih, ia Abdullah al Ashghar. Ibunya adalah
Tumadhir binti al
Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy
pertama yang
dinikahi lelaki Quraisy.
Abdurrahman bin Abdurrahman dan Mus’ab bin Abdurrahman.
Mush’ab pernah menjadi tawanan polisi Marwan bin
Hakam di
Madinah.
Abdurrahman meninggal di Madinah, dan dimakamkan di
Baqi’
tahun 32 H saat kekhalifahan Usman bin Affan.Usman
ikut
menyolati jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits
bin Fihr bin
Malik.
Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin
Amir bin
Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam
riwayat lain:
Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza.
Bertemu silisilah/
keturunan dengan Rasulullah saw di Fihr bin Malik.
Abu Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di
Mekah,
sebelum Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut
serta dalam
Perang Badar dan beberapa peperangan setelahnya
bersama
Rasulullah SAW. Pada saat Perang Uhud, ia mencabut
dua
gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap di
wajah
Rasulullah saw dengan gigi depannya.Akibatnya,
tanggallah 2
giginya
-Keturunan Abu Ubaidah ra:
Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka
meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi
Abu Ubaidah.
- Wafatnya:
- Abu Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit tha’un
amwas
pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di
Desa
Amta’. Saat itu usianya 58 tahun. Muadz bin Jabal ra
ikut
menshalati jenazahnya. Ada riwayat lain menyebutkan
Amr
bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah membunuh ayahnya
yang
saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah
menurunkan ayat:
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah
dan
hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan
orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang
itu
bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun
keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang
telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan
mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya.
dan
dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Allah ridha
terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap
(limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah.
ketahuilah,
bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan
yang
beruntung.