SEPUTAR
MIQAT HAJI
HADITS NOMOR 2955
Menurut riwayat Ahmad,
Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Assas disebutkan bahwa sesungguhnya Nabi SAW
menentukan miqat untuk ahli Masyriq yaitu Al Aqiq.
Kandungan hadits:
Miqat penduduk Irak
adalah Dzat Irq (Zharibah) dengan ijimak ulama. Miqat penduduk timur Aqiq.
Indonesia leawat Yaman
miqat : Ya Lam lam.
QS AL Baqarah 189-190.
189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit.
Katakanlah , “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi
ibadah) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belkangnya, akan
tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke
rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung.
190. dan perangilah di
jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui
batas karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.
HADITS NOMOR 2951
Dari Ibnu Abbas ra,
bahwa Nabi SAW telah menetapkan miqat untuk penduduk Madinah: Dzul Hulaifah,
untuk penduduk Syam: Al Juhfah, untuk penduduk Najad: Qarrul Manzil, untuk
penduduk Yaman: Yalamlam. Miqat-miqat itu untuk mereka dari negeri-negeri
tersebut dan untuk mereka yang melewatinya dari negeri-negeri lain yang ingin
menunaikan haji dan umroh. Adapun bagi orang-orana itu, maka miqatnya dari mana
saja ia kehendaki, sehingga penduduk Makkah miqatnya dari Makkah. (Muttafaq
Alaih)
HADITS NOMOR 2041
Dari Abu Sa’id Al
Khidri dan Abu Hurairah ra bahwasanya keduanya menyaksikan Rasulullah SAW
bersabda:” Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar ,
maka Tuhan membenarkan ucapannya itu serta berfirman: Laa ilaaha illa ana wa
ana akbar. Bila ia mengucapkan : Laa illaaha illaalaahu wahdahu laa syariika
lahu, maka Tuhan berfirman : Laa ilaaha illaa ana wahdi; laa syariika lii. Bila
ia mengucapkan : Laa ilaaha illallaahu lahulmulku wa lahul-hamdu, maka Tuhan
berfirman : Laa illaaha illaa ana liyal-hamdu wa liyal-mulku. Bila ia
mengucapkan : Laa ilaaha ilallaahu laa haula wa laa quwata illa billah, maka
Tuhan berfirman: Laa ilaaha illaa ana wa laa haula wa laa quwwata illaa bii.”
Dari Nabi SAW bersabda:” Barangsiapa yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut
sewaktu ia sakit kemudian ia mati dalam sakitnya itu maka ia tidak akan
termakan oleh api neraka.”(HR. Tirmidzi. Ia berkata : ini hadits hasan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar