|
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
|
|
DINAS PENDIDIKAN
|
|
SMP NEGERI 2 KUTASARI
|
|
Alamat : Jl. Raya Munjul Kutasari
Tekp(0281)894743 KP 53361
|
|
KUTASARI PURBALINGGA
|
|
Email: smp-2kts@yahoo.co.id
|
PROPOSAL KEGIATAN
JUDUL:
TIM KETAHANAN PANGAN SEKOLAH
(TPK)
.PENDAHULUAN
1.
UU No 23 Th 1992 tentang
kesehatan pasal 45 menegaskan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup yang sehat,
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal. jo UU No 25 tahun 2009,
tentang pelayanan publik, bab 1 ketentuan umum dan pasal 1 ayat 4 . Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Organisasi
Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di
lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undangundang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-matauntuk kegiatan pelayanan publik.
- Program kesehatan bagi anak usia sekolah yang berada disekolah dilaksanakan melalui UKS dimaksudkan untuk mempersiapkan generasi penerus pembangunan bangsa yang sehat, cerdas, tangguh dan produktif.
Diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan yang sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh
dan berkembeng secara harmonis dan optimal, menjadi sumber daya manusia yang
lebih berkualitas.
LATAR BELAKANG:
Menurut peraturan tentang UKS sekolah, bahwa siswa
harus mengadakan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, kegiatan
yang telah lalu menghasilkan tindak lanjut pada kegiatan kebiasaan hidup bersih
dan sehat melalui kebiasaan konsumsi sekolah yang sehat.
Kagiatan ini, dimaksudkan agar siswa khususnya
memiliki kebiasaan konsumsi yang sehat di sekolah. Siswa yang mengkonsumsi
makanan yang sehat sehari-hari, yaitu makanan yang mengandung sumber zat
karbohidrat, lemak, protein dan zat pembangun yang seimbang, akan menjadi anak
yang memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Anak yang memiliki tubuh yang sehat
dan kuat, akan dapat mengikuti dan melanjutkan pelajaran di sekolah dengan baik.
Selain itu siswa juga memiliki kebiasaan hidup yang bersih, misalnya dengan
mengkonsumsi makanan di kantin kejujuran sekolah. Sehingga kegiatan ini penting
untuk dilaksanakan.
MASALAH:
Ada dua permasalahan pokok di sekolah:
1. Disiplin kesehatan pangan
Akhir-akhir ini, tampak siswa mengkonsumsi makanan
yang tidak menunjang kesehatan jasmani dan rohani. Misalkan pada waktu
istirahat banyak siswa mengkonsumsi makanan atau minuman junk food. Misal: permen karet, es, snak yang ringan. Padahal
menurut hasil observasi lapangan, banyak anak yang tidak makan pagi, sebelum
berangkat ke sekolah. Akibatnya, anak di kelas mengantuk dan tidak konsentrasi
belajar, hasil belajar lemah. Beberapa Anak juga terserang gejala obesitas,
karena konsumsi yang tidak sesuai kebutuhan badan, sehingga menumpuk lemak,
yang mengganggu kesehatan.
Secara
rohani, disiplin konsumsi perlu digalakkan dengan diselenggarakannya warung
sekolah “Kuda Poni” , yang menumbuhkan disiplin berkonsumsi, serta adannya
kantin sekolah. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menumbuhkan
kejujuran siswa dalam melaksanakan kebiasaan konsumtif secara rohani. Warung
kejujuran yang menyediakan fasilitas belajar mengajar ketika pelajaran
berlangsung sehingga tidak menjadikan kerawanan keselamatan siswa di jalan
raya, serta membentuk mental jujur bagi siswa agar terbiasa melayani sendiri
dengan ketentuan yang berlaku di sekolah.
2. Disiplin waktu makan
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan banyak
siswa melakukan pelanggaran disiplin waktu makan. Baik meminta ijin kepada guru
atau pun tanpa minta ijin pada guru pada jam belajar.
PEMECAHAN MASALAH
1. Disiplin kesehatan pangan
Asumsi yang dikemukakan oleh pihak TIM Standar
Kompetensi Lulusan , bahwa sekolah memerlukan sebuah tim khusus yang secara
sungguh-sungguh menangani hal tersebut. Tim tersebut di sebut tim ketahanan
pangan sekolah.
Adapun tim ketahanan pangan sekolah memiliki
struktur sebagai berikut:
1. Ketua : Kepala Sekolah
2. Anggota: 1. Guru dan siswa yang tergabung dalam
Kelompok Ilmiah Remaja,
1. Komite Sekolah; 2. Petugas Kantin Sekolah
2. Disiplin waktu makan
Asumsi
bahwa tubuh manusia memiliki kesiapan yang berbeda-beda, untuk menerima
informasi dalam waktu yang telah ditentukan. Jadwal mata pelajaran disusun
dengan perhitungan bahwa siswa pada waktu mengikuti pelajaran sudah memiliki
kesiapan psikhis khususnya dan fisik pada umumnya untuk menerima informasi
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga siswa memiliki kewajiban
untuk mematuhi jadwal yang telah disusun tersebut.
TEORI:
Teori konsumsi
merupakan suatu bentuk refleksi dari perilaku konsumen
untuk memenuhi
kebutuhannya akan barang dan jasa. Ada beberapa faktor yang
menentukan tingkat konsumsi untuk barang normal, yaitu
(Suparmono, 2004 dalam Anggraeni:2012) .
Asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang, penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak serta remaja. Nutrisi yang tidak seimbang hanya akan membuat
anak mengalami kegagalan pertumbuhan fisik, terhambatnya perkembangan mental
dan intelektual, serta penurunan kualitas sumber daya manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Ivan Hoesada dalam temu media di Jakarta
(30/10). Menurut Kepala Jaringan Medis Grup HDI ini, asupan makanan, dalam hal
ini terkait nutrisi bisa menjadi faktor penghambat tumbuh kembang anak yang
optimal. "Makanan yang ada saat ini, banyak junk food dan makanan
instan dengan pewarna, penyedap, pengawet, dan gula berlebihan," lanjut
dr. Ivan.
Junk food dan makanan
dengan zat aditif tidak hanya dikonsumsi oleh anak tetapi juga remaja.
Faktanya, imbuh dr. Ivan, pola makan remaja di luar kendali orang tua. Di sini
pentingnya peran orang tua dalam memberikan, menyediakan, atau mengarahkan pola
makan anak yang dilengkapi dengan asupan gizi seimbang.
Pada remaja, kekurangan nutrisi bisa menimbulkan sejumlah masalah seperti
mudah lupa, sulit konsentrasi, lambat berpikir, daya tahan tubuh yang lemah,
prestasi sekolah menurun, anemia, dan lain sebagainya. Selain itu, tiga hal
penting yang terjadi pada masa transisi di usia remaja, yaitu pertumbuhan
fisik, masa pubertas, kognitif dan psikososial akan terganggu. Perlu diingat,
usia remaja menjadi masa transisi yang umumnya dipadati dengan berbagai
aktivitas.
Dengan aktivitas yang tinggi tersebut, tentunya, asupan nutrisi lengkap dan
seimbang menjadi penting. Di masa transisi, terang dokter yang berpraktik di
Semarang ini, kebutuhan gizi mereka seperti karbohidrat, protein, lemak,
mineral, vitamin, serta serat harus terpenuhi. Intinya ada pada gizi sehat
seimbang.
Sebagai gambaran saja, para remaja perempuan usia 10-12 tahun, kebutuhan
energinya 50-60 kal/kg BB/hari dan usia 13-18 tahun, sebesar 40-50 kal/kg
BB/hari. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 gram per hari, di usia
13-15 tahun sebesar 57 gram per hari, dan usia 16-18 tahun adalah 55 gram per
hari.
Untuk lemak, konsumsinya diharapkan tidak melebih 25 persen dari total
energi per hari. Atau paling banyak tiga sendok makan minyak goreng untuk
memasak makanan sehari. Asupan vitamin dan mineral pun harus tercukupi.
Golongan vitamin B misalnya, diperlukan dalam metabolisme energi. Vitamin D
dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Agar sel dan jaringan baru terpelihara
dengan baik, kebutuhan vitamin A, C, dan E juga diperlukan. Demikian pula
halnya dengan mineral seperti zat besi, harus terpenuhi.
Langkah terpenting yang perlu diupayakan terlebih dulu adalah tetap memilih
nutrisi lengkap dan seimbang bagi anak dan remaja. Namun, kalaupun tidak
bisa dipenuhi atau anak dan remaja dalam kondisi tertentu, suplemen kesehatan
dapat diberikan. "Kalau ingin memberikan suplemen kesehatan, cari produk
yang berbahan alami," saran dr. Ivan.
file:///D:/23718-nutrisi-anak.html;15-02-2014
Hal-hal yang mempengaruhi pola konsumsi anak yaitu
faktor individu dan lingkungan (Brown; 2005, dalam Chitra Septiarini; 2008).
Faktor individu meliputi pengetahuan gizi dan jenis kelamin. Selanjutnya yang
termasuk faktor lingkungan adalah pengaruh teman sebaya, karakteristik orang tua
(pendidikan dan pekerjaan) dan pengetahuan gizi orang tua.
Kejujuran adalah salah satu karakter dari 18
karakter yang dikembangkan pada pengembangan budi pekerti luhur. Sehingga siswa
yang telah memiliki dasar-dasar kejujuran yang ditumbuhkembangkan dalam
lingkungan keluarga, masyarakat dan di sekolah semakin dipertebal. Kejujuran
adalah mata uang yang berlaku di setiap negara.
BIAYA:
BOS
ANGGARAN BIAYA:
NO
|
KEGIATAN
|
PELAKSANAAN
|
BIAYA
|
1.
|
Rapat
Pembentukan TKP
|
Semester
|
_
|
2.
|
Pelaksanaan
kerja TKP
|
Mulai dibentuk
s.d. selesai
|
_
|
3.
|
Audit kerja
TKP
|
Setiap akhir
tahun pelajaran
|
_
|
4.
|
Pembaharuan
dan evaluasi
|
Awal
tahun pelajaran
|
-
|
SIMPULAN
Demikian proyek proposal promosi sekolah sehat SMP Negeri 2 Kutasari, , untuk tim ketahanan pangan, disusun dengan metode sentralisasi dan desentralisasi mengingat bahwa sejarah
sekolah dan lingkungan sekolah.
Kekurang lengkapan data pada personil pelaksana bukan berarti fiktif
akan tetapi karena masing-masing pembangunan fisik dan non fisik memiliki prosedur
kerja yang lebih terperinci.
Proyek proposal ini kami sajikan dalam garis besar sesuai pedoman
nasional dan kenyataan yang ada. Selain itu pembangunan fisik dan non-fisik
sekolah masih berjalan dan berproses, guna mewujudkan tujuan TKPS.
SARAN
Tidak ada gading yang tidak retak. Kritik yang membengun sebagai
saran yang baik, tentu kami harapkan. Untuk ke arah pembangunan TKPS SMP Negeri 2 Kutasari yang lebih
mantap.
prichpurwanti@yahoo.co.id
Kutasari, Juli 2018
Kepala Sekolah
Soderi, S.Pd,M.Pd
NIP 19731212 2003 12 1005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar