Rabu, 23 Oktober 2019

MAISUNI KHOIRUNISA

Prich Purwanti
( Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita.... . QS An Nisa ayat 23)
Novel




WANITA SOLIHAH
Wanita-wanita solihah yang terkenal adalah para istri nabi. Sejak dari Nabi adam as sampai dengan Nabi Muhammad saw. Diantara mereka yanng sangat terkenal adalah Siti Hawa, Ratu Balqis, Siti Sarah, Siti Hajar, Rahmah dan juga Khadijah.
     Siti Hawa sebagai istri Nabi Adam as, yang merupakan hasil ciptaan Allah dari tulang rusuk Nabi Adam as sewaktu tinggal di surga. Karena kesalahan mereka berdua terbujuk rayuan setan, maka mereka diturunkan ke bumi oleh Allah. Kedua Nabi Adam as dan Siti Hawa berhasil, memohon maaf kepada Allah, sehingga mereka akan dikembalikan ke surga. Karena kesolihan Siti Hawa, beliau telah melahirkan seribu anak dari Nabi Adam as. Umat Nabi Adam as, terbagi menjadi dua, yang tercipta dari sebelah kiri Nabi adam as, akan menjadi orang yang tidak baik. Sedangkan yang tercipta dari sebelah kanan Nabi Adam as, yang dimaksud punggung, maka mereka akan menjadi kaum yang baik. Wallahua’lambisawab.
     Ratu Balqis adalah istri Nabi Sulaiman as. Dia seorang ratu yang solih. Karena begit merasa malu dengan kekuasaan Nabi Sulaiman as di istananya, ketika harus melalui lantai yang berkilat bak air kolam. Maka ia kemudian beriman kepada Tuhannya Nabi Sulaiman as. Sehingga dia kemudian menjadi istri Nabi Sulaiaman as, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Wallahua’lambisawab.
     Siti Hajar, beliau adalah wanita solihah yang telah melahirkan Nabi Ismail as. Siti Hajar adalah istri Nabi Ibrahim as, yang solihah. Beliau tinggal di tempat yang tandus dan gersang. Sangat takut rasa hatinya bersama putranya yang masih bayi. Karena tidak percaya hendak ditinggal oleh Nabi Ibrahim as seorang diri, dia bertanya kepada Nabi Ibrahim as. “mengapa aku kau tinggalkan seorang diri?” begitu pertanyaannya. Nabi ibrahimas menjawab,” karena perintah Allah.” Karena jawaban Nabi as tersebut, maka Siti Hajar kemudian melepaskan kepergian suaminya dengan ikhlas. Wallahua’lambisawab.
     Siti Sarah, ketika berada di kerajaan firaun Mesir. Yaitu Raja Dul Asr, yang terkenal doyan wanita cantik. Dia sangat taat kepada Allah, ketika terpisah dengan suaminya Nabi Ibrahim as. Dia berdoa terus-menerus tanpa henti. Karena doanya itu, maka Raja Dul asr yang memiliki niat buruk, akhirnya terkena azab dari Allah. Badannya kaku dan tidak bisa digerakkan. Setelah hal itu dilaporkan kepada Nabi Ibrahim as, maka raja diberitahu agar jangan mengganggu Siti Sarah. Karena sembuh dengan doa Nabi Ibrahimas kepada Allah, maka Raja Dul asr memberika Siiti hajar sebagai hadiah kepada Nabi Ibrahimas. Wallahua’lambisawab.
     Rahmah istri Nabi suaeb as, seorang yang solih. Dari ketiga istri Nabi suaeb yang masih tetap bertahan menjadi istri hanyalah Rahmah. Keadaan Nabi Suaeb sangat memprihatinkan. Badannya diserang penyakit kulit. Setan telah mengaganggunya. Rahmah tidak pernah mau dipecundang setan. Dia tetap setia kepada perintah suami agar berada di tempat terpisah darinya. Hingga ketika Nabi Suaeb as sembuh, Nabi as mendatangi istrinya dan memberi cambukan sebanyak seratus kali dengan rumput, karena nadzarnya setelah sembuh dan berjumpa dengan istrinya. Wallahua’lambisawab.
     Siti Khadijah adalah istri Nabi Muhammad saw yang solihah. Beliau menikah dengan Nabi saw karena membutuhkan ayah bagi anak-anaknya dari suaminya yang dulu. Bersama Nabi saw, beliau meiliki lima orang anak. Anak-anak mereka yang laki-laki mati ketika masih kecil. Anak perempuan yang masih hidup adalah Siti Fatimah atau fatimah Az Zahra.
     Kehidupan Siti Fatimah ketika sudah menikah tidaklah semulus kehidupan yang disangkakan orang. Dia hidup bersama suaminya , Ali bin abu Tolib. Ali bin Abu Tolib pernah menjatuhkan talak tiga sekaligus kepada Fatimah. Kemudian Fatimah minta tempat tinggalnya dipisah sebab takut ada yang berminat kepadanya. Ayahnya menyetujui. Wallahua’lambisawab.
     Ketika ada seorang wanita yang sudah punya suami, maka datang lagi suaminya yang dulu. Suaminya yang dulu itu telah beragama islam. Maka karena ia meminta kepada Rasulullah saw, maka wanita itu diberikan kepada suaminya yang pertama secara otomatis. Dalam sabda nabi saw, pernikahan yang berlaku adalah yang pertama. Selebihnya Allah tidak memberikan pahala untuk kewahidahannya. Artinya untuk menjadi umat Nabi saw, hanya diwajibkan menikah sekali seumur hidup. Pernikahan berikutnya tidak bernilai lagi. Wallahua’lmabisawab.
     Dalam suatu firman Allah, seorang laki-laki haram mempusakai secara paksa seorang wanita. Seorang laki-laki juga diharamkan menikahi seorang wanita beriman yang telah bersuami. Walllahua’lambisawab.
     Istri solihah memiliki ciri-ciri seprti para istri nabi. Paling tidak mendekati mereka. Kehidupannya dicurahkan untuk mengurus keluarganya. Keluarnya dari rumah adalah ibadah kepada Allah. Jika ia bekerja maka pekerjaannya juga diniatkan untuk ibadah kepada Allah. Rumah tempat tinggalnya dalah surga bagi suami dan anak-anaknya. Dia tidak pernah berjina. Bahkan dia selalu menjaga dirinya dibelakang suaminya. Hatinya akan selalu mengucapkan dzikir kepada Allah. Doa-doa senantiasa dibaca disetiap aktivitasnya. Berdoa adalah mendekatkan diri kepada Allah. Pandangannya menunduk kepada lain jenis. Apalgi kepada non muhrim. Ia akan selalu waspada kepada setiap guningan dan gangguan setan. Dia juga tidak lupa berhusnudzon kepada Allah. Sehingga selalu mengingatkan suami apabila ada tindakan yang terasa buruk
     Suami yang solih, selalu menjaga amanat orang tua agar selalu bersama dengan istri yang telah menjadi pendamping hidupnya. Setiap keluarnya dari rumah adalah jihad. Jihadnya adalah berbuat kebaikan di jalan Allah. Berperang di jalan Allah. Perang yang tidak ada pertumpahan darah adalah perang melawan kebodohan.
    Ucapannya tidak melukai istrinya. Setiap yang telah dikerjakan istrinya menjadikan pujian baginya. Ia selalu mendoakan kebaikan bagi istrinya. Mendoakan keelamatan bagi anak dan keluarganya.
     Jika istrinya melakukan pelanggaran maka ia akan memberikan nasihat kepadaanya. Istrinya akan dipukulnya jika berlaku nusus. Jika masih berlaku jahat maka istrinya harus dipisahkan tempat tidurnya. Jika masih jahat lagi bahkan berbuat buruk, maka istrinya harus dirajam hingga mati. Berzina setelah bersuami adalah syirik yang tidak terampuni. Wallahua’lambisawab.
     Seorang wanita yang baik dan bermartabat, tidak boleh menerima cercaan suami jika telah berzina. Itu adalah lian yang terbawa hawa nafsu. Keadaan seperti ini, biasanya terjadi jika suamiberada di tempat yang jauh dari keluarga dan mengalami kehidupan bebas yang tak disangka-sangkanya. Dia merasa yang bergaul bebas istrinya. Pada kenyataannya dia kurang introspeksi, misalnya. Jadi seorang istri harus pandai menjaga suami dari hal yang tergesa-gesa. Yaitu menerima tuduhan suami bahwa telah berzina. Padahal suami tidak punya bukti. Hal-hal yang menyebabkan seorang istri mampu menangkal setiap tuduha zina suami, kiranya hanya bisa diraih melalui rajin berdiskusi dengan kelompok alim ulama. Belajar keras dan tekun, dalam rangka menjaga keluarga sakinah. Ini adalah tugas suci agar keluarga bisa berkumpul di dunia dan di akhirat. Selamat fidunia wal akhirat. Wallahua’lambisawab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar