Rabu, 16 Oktober 2019

ONTOLOGI NOVEL 3


ONTOLOGI NOVEL
THE HOLY JOURNEY TO HAJI
Oleh : Prich Purwanti
(bagian 3 )
Ontologi novel berjudul The Holy Journey To Haji, dipandang dari segi:
1.      Etimologi, atau asal usul istilah
2.      Historis atau sejarah yang melatar belakangi novel
3.      Religius atau tinjauan agama
4.      Kantian atau agama secara umum, etika dan estetika
5.      Pesan kemanusiaan, sosial.

1.      ETIMOLOGI ATAU ASAL USUL ISTILAH
Berdasarkan judul dapat dilihat bahwa bahasa adalah bercampur antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pada bagian tiga semua bahasa yang digunakan berbahasa Indonesia, yaitu bahasa pergaulan. Jika penulis adalah orang yang berbahasa Indonesia maka tulisannya juga berbahasa Indonesia.
     Istilah-istilah umum yang digunakan merupakan istilah keseharian dan kedinasan. Ada istilah partes yang berarti tanggal kelahiran.
2.      HISTORIS ATAU SEJARAH YANG MELATAR BELAKANGI NOVEL
Secara umum, novel bagian tiga ini tercipta karena penulis memiliki tugas dalam membantu ibunya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang kakak yang adiknya banyak. Seharusnya adiknya hanya satu seorang laki-laki, karena saudara ibunya banyak, maka adiknya menjadi banyak, khusunya setelah anak bibinya dititipkan kepada ibunya, karena sakit dan si suami seorang tentara yang bertugas di Timor-Timur.
     Tugasnya menikah sudah dilaksanakan dengan amat susah payah. Kecelakaan yang dialami penulis merupakan moment bahwa penulis harus menerima kenyataan dirinya harus berkeluarga. Adapun berkeluarga pada saatnya telah menjadikannya kaka yang baik, bagi adik sepupunya untuk memutuskan menikah. Begitu juga untuk adik sepupu yang lain, dia menjadi kakak yang memimpin untuk melaksanakan pernikahan yang baik, meskipun dilaksanakan di dalam Masjid berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, sama sekali.

3.      RELIGIUS ATAU TINJAUAN AGAMA
Secara religius, penulis memberitahukan kepada pembaca bahwa ada hal-hal yang diluar kekuasaannya. Semua yang terjadi dalam menjemput dani dan riska menikah adalah bukan rekayasa. Kelihatan hampir tepat dan hanya itu yang penulis miliki. Kumpulannya penulis tulis sebagai novel pendek. Sesuatu yang tercipta karena ijinNya, walaupun penulis tidak menuliskan berkali-kali penulis sampaikan setiap mengakhiri bagian kisah cinta pada bagian 1 dan 2 yang lalu.
     Walaupun penulis mengungkapkan dengan moment tanpa detail, namun pembaca sudah cukup jelas bahwa, tokoh yang digambarkan adalah beragama Islam. Pada bagian akhir bagian tiga dituliskan doa agar terhindar dari kerugian shalat bagi orang yang lalai. Yaitu orang yang tidak menafkahi anak yatim, dan tidak memberi makan kepada orang miskin.
4.      KANTIAN ATAU AGAMA SECARA UMUM, ETIKA DAN ESTETIKA
Secara umum, sikap religius penulis, menunjukkan bahwa dia seorang yang taat kepada aturan keluarga dan taat kepada suami. Selain itu dia juga amat menyayangi kedua anaknya sebagai amanat Tuhan Yang Maha Esa. Begitu juga dia mempunyai perasaan melindungi adik-adiknya yang perempuan. Nota bena hanya saudara sepupunya saja. Hal ini diceritakan sejak masih kuliah hingga sudah menikah sampai ketika sedang beribadah haji.
     Etika yang dikerjakan tokoh yaitu segera pulang ke rumah ketika keberadaan amat dibutuhkan oleh ibundanya untuk menjemput adiknya. Kemudian juga segera menanyakan dimana kehendak adiknya untuk menikah nanti.
     Secara estetika, penulis menceritakan kisahnya, seperti sedang menjadi malaikat bagi bibinya yang telah janda untuk menyelesaikan s1 bagi guru. Di sudut yang lain, bibinya akan menjadi guru profesional setelah lulus menjadikan suport bantuannya tersebut. Selain itu keindahan yang digambarkan penulis melalui penokohan diri tersebut, menuliskan keadaan menjemput adik yang masih kecil dan mestinya ada perasaan takut mencekam. Kemudian bergembira hidupnya. Behitu juga bujukannya segera memutuskan untuk menikah, kemudian ada keluarga yang baik yang datang melamarnya. Semua merupakan keindahan dari novel pendek bagian tiga ini.
5.      PESAN KEMANUSIAAN, SOSIAL
Pesan kemanusiaan dari novel pendek berjudul The Holy Journey To Haji, bagian 3, ini ada beberapa:
1.      Setiap anak harus berbakti kepada kedua ayah ibunya, sampai dengan saudara ayah dan ibunya,
2.      Setiap kakak harus menyayangi adik-adiknya.
3.      Setiap keputusan harus dipasrahkan kepada Tuhan setelah berikhtiar.
4.      Berkasih sayang kepada sesama dapat diujudkan dengan mengasihi saudara-saudaranya sendiri, tetangga yang miskin dan fakir juga para janda.
5.      Setiap kegelisahan harus disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Penolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar