Rabu, 16 Oktober 2019

HADIS WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW


IMTAQ
DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH SAW
Kata Ibnu mas’ud:”Rasulullah SAW ketika mendekati ajalnya, beliau mengumpulkan kami semua di rumah Siti Aisyah. Kami berkumpul, dan beliau memandang memperhatikan kami semua tanpa kata, sehingga kami semua menangis menderaikan air mata. Lalu  beliau baru bersabda:”Selamat datang untuk kalian semua, mudah-mudahan kalian dibelas kasihi oleh Allah Ta’ala. Saya berwasiat supaya kalian bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya, karena sungguh sudah dekat perpisahan di antara kita, telah dekat pula waktunya kembali kepada Allah Ta’ala yang menempati syurga-Nya. Kalau sudah datang ajalku, maka supaya Ali yang memandikan aku, Fudhail bin Abbas yang menuangkan air dan Usman binZaid membantu mereka berdua. Kemudian kafani aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kalian sedang memandikan aku, letakkan aku di atas tempat tidurku di rumahku ini, yang dekat dengan liang kuburku nanti. Setelah itu kalian keluar meninggalkan aku. Pertama kali yang menshalati aku adalah Allah Azza Wa Jalla, lalu malaikat Jibril, malaikat Israfil, malaikat Mikail, malaikat Izrail, beserta pembantu-pembantunya, kemudian dilanjutkan oleh para malaikat semua. Sehabis  itu kalian masukklah dengan berkelompok-kelompok, dan lakukanlah shalat untukku.” Mendengar itu seketika paa sahabat menjerit histeris, menangis sambil berkata:”Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa yang selalu memutusi perkara kami. Kalau tuan sudah tiada, lalu kepada siapakah kami mengadukan semua persoalan?” Rasulullah SAW bersabda:”Sudah aku tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang terang benderang, juga aku tinggal dua penasehat, yang satu pandai bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yakni Al Quran, dan yang satu diam saja ialah kematian. Manakala ada persoalan yang sulit bagi kalian, maka kembalikan kepada Al Quran dan Sunahku, dan andaikan hati keras seperti batu, maka lembutkan dia dengan mengingat mati.” (Al Hadis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar