(... haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal.... QS Al Baqarah ayat 197)
Novel
25 NABI DAN RASUL
Sewaktu
pengantinbaru dulu. Aku dan suamiku disaat bertemu, waktu luang mendendangkan
berbagai lagu. Lagu pop, keroncong, dan juga campursari. Beruntung rumah orang
tuaku seperti kedap suara. Atapnya dari eternit yang terbuat dari asbes.
Sehingga suara tidak bising dari luar rumah. Kadang bernyanyi diiringi gitar.
Kami menyanyikan lagu-lagu yang spontan.
Jika kami bertandang ke rumah suamiku di
kota Rembang Jawa Tengah, di sana kami menyanyikan puji-pujian. Seperti yang
terdengar dari surau belakang rumah. Aku kadang seperti berlomba menghafalkan
nama nabi-nabi yang 25 jumlahnya, sambil bersenandung. Adam, Idris, Nuh, Hud,
dst. Sampai dengan Nabi Muhammad saw.
Kisah nabi-nabi yang beliau miliki ketika
mahasiswa, sudah diberikannya kepadaku. Aku sudah mmembacanya hingga selesai
ketika belum menikah. Suamiku alumni Unes. Beliau menjadi pak guru bahasa
inggris di luar kota. Kepegawaiannya diraih melalui ikatan dinas. Jadi suamiku
tergolong mahasiswa yang cerdas. Sewaktu berusia tujuh tahun ayahnya telah
berpulang ke rahmatullah. Sedangkan dua adik perempuannya masih kecil. Yang
bungsu dik Ari Sabariah berumur tujuh tahun. Kakaknya Wardati sudah lebih besar
lagi. Mungkin berumur empat tahun. Mereka masih kecil sekali. Suamiku membantu
ibunya sejak kecil untuk meringankan beban keluarga. Pekerjaannya yang beliau
ceriterakan kepadaku adalah menjadi penjual air bersih, ketika kecil dulu.
Hasil menjual air bersih itu beliau bisa membeli sepeda untuk berangkat ke
sekolah. Ibunya menjadi janda pensiunan, karena ayahnya dulu seorang pegawai di
depag rembang. Alhamdulillah.
Dari kisah Nabi saw, yang seorang yatim
piatu dan melihat keadaan suamiku yang waktu kecilnya anak yatim, aku
bersyukur. Tertanam dalam hatiku yang dalam betapa Allah sangat baik kepadaku.
Aku berdoa, agar diberikan suami dari sisiNya, malah aku diberikan suami yang
keadaan kehidupannya penuh penderitaan, seperti kehidupan Nabi saw.
Subhanallah.
Kita memang harus menjadikan Nabi saw
menjadi kekasih. Akan tetapi Nabi saw sudah wafat. Segala sesembahan hanya kita
tujukan kepada Allah. Jika kepada Nabi, maka disebut kesasar. Sebab nabi sudah
wafat.
Ketika Sabda Nabi tentang perjalanan Isra
kita cermati, di sana di kisahkan bahwa Nabi Adam as berada di langit bumi.
Nabi Ibrahim, Idris, Isa dan Musa as berada di lnngit ke enam. Mereka di setiap
langit bertemu dengan Nabi saw yang mendapatkan sebutan anak solih.
Dalam tingkat langit yang lain Nabi saw,
diperlihatkan kisah-kisah keluarga yang dimuliakan Allah, dengan bau harum di
bagian langit tersebut. Seperti keluarga Masitoh, yang melawan kebodohan
firaun. Masitoh sebagai perias putri
raja firaun itu, telah bersalah ketika menyisir rambutnya. Sisir jatuh, dia
menyebut Bismillah ketika mengambil kembali sisir. Putri raja firaun bertanya
apa artinya. Masitoh menjawab, artinya dengan nama Allah. Kemudian si putri firaun
itu melaporkankejadian kepada ayahandanya. Kemudian murka. Mengapa ada pelayan
kerajaan yang tidak menuhankan dirinya. Hal itu menyebabkan Masitoh diusir dari
kerajaan.
Pengusiran itu tidaklah cukup. Sampai di
rumah tinggal, Maisitoh bersama suaminya dan kedua anaknya, yang masih
kecil-kecil di datangi tentara firaun. mereka diberi tawaran untuk mengakui
firaun tuhan atau akan di rebus dalam timah panas. Itri anak Masitoh yang besar
yang sudah bisa bicara, merasa senang jika keluarga semua direbus dalam timah
panas. Sebab sidang yang dipimpin pendeta kafir, mengalahkan firaun. sidang itu
menjatuhkan vonis keluarga Masitoh masuk ke dalam kuali yang berisi timah panas
itu. Ketika mereka satu persatu memasuki kuali itu, tidak tampak perasaan takut
atau gentar sama sekali. Bau harus semerbak tersebar ke seluruh Mesir, dengan
peristiwa itu. Mereka keluarga Masitoh mengeluarkan bau harum. Subhanallah.
Ada lagi langit yang memperlihatkan
orang-orang di dalam api yang menyala-nyala. Dari mulutnya keluar lidahnya
menjulur ke pusar di perutnya. Nabi saw diberitahu oleh malaikat Jibril itu
adalah akibat, orang yang di dunia memakan riba. Makanannya berasal dari bara
api, minumannya juga berupa nanah dan darah yang panas bergejolak. Oleh karena
itu, kita jangan sampai terlibat menjadi rentenir. Yaitu seorang tukang riba.
Na’udzubillahimindzalik.
Kisah Nabi Sulaiman as yang hidup sebelum
Maryam binti Imran, juga sangat menarik. Kisah hidup beliau sebagai seorang
yang diberikan mukjizat yaitu pandai berkata-kata dengan binatang sangatlah
menarik. Maryam adalah masih keturunan Nabi Sulaiman as. Bunda Suci sebutan
dari Nabi saw, memiliki kelebihan bisa bercakap-cakap juga dengan binatang. Ini
terjadi ketika Nabi Zakaria as memenangkan pengasuhan terhadapnya di masjid Al
Quds. Beliau memasukkan Maryam ke dalam masjid, di tempat yang bisa dikatakan
emperan namun masih tertutup. Ada orang jahat kaum romawi, yang sudah
mengetahui akan terjadi sesuatu kelak. Mereka menuduh Maryamlah kambing
hitamnya. Notebene Maryam masih kecil bayi, namun, tetap dalam ancaman bahaya.
Bahaya yang mengintai Maryam waktu itu,
dia diumpankan pada singa dan dua ekor ular besar milik tukang sulap dari Mesir
yang dicuri orang bersama keretanya. Maryam, dikira telah mati ditelan oleh binang
buas itu. Ternyata ketika Nabi Zakaria as, menemukan , anak itu masih selamat.
Betapa murah dan murka hati beliau as. Sehingga diputuskan untuk membuatkan
semacam mihrab di sebelah Timur Al Quds. Mihrab itu memiliki tujuh pintu masuk
yang sangat kokoh. Ketujuhnya dibuat oleh Nabi Zakaria as, yang dibantu oleh
tukang kayu yang sangat patuh kepada Nabi as. Apa yang dinanti seperti doa ibu
Maryam yaitu Maryam menjadi ibu yang suci, yang perawan. Hanya karena kekuasaan
Allah saja Maryam benar-benar mengandung tanpa bersentuhan dengan lelaki. Bayi
yang dikandungnya adalah calon nabi, setelah lahir diberi nama Isa.isa as,
diberi mukzjizat Allah bisa bicara sejak bayi, sehingga melindungi sang Ibu
dari marabahaya. Dia adalah satu-satunya bayi yang jauh dari gangguan setan,
karena doa ibunya sendiri, yang dijelaskan dalam salah satu Sabda Nabi saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar