Rabu, 16 Oktober 2019

ONTOLOGI PUISI


Ontologi Puisi
SUAMIKU PUSAKA ABADI
Oleh: Prich Purwanti
Kuambil air wudhuku
Kupanjatkan doa untuk setiap sesucianku
Dalam bimbingan dan dukungan
Aku mengangkat takbirku
Aku bersujud meletakkan kening tanda sujudku Ya Allah
Tuhanku
Doa terurai lembut memohonkan
Segala perlindungan, harapan dan menyerahkan sesembahan kepada Mu
Wahai aku sangatlah kecil di haribaanMu
Hamba yang hina dina ini
Memohon sungguh
Berikanlah kebahagiaan kepada kedua ibu bapakku
Ya Rabbana
Limpahkan kasih sayangMu
Kepada kedua ayah ibuku
Sebagaimana keduanya menyayangi ku sejak dulu kala hingga kini
Ya Rabbana
Barikanlah kebahagiaan kepadaku yaitu anak soleh yang berbakti kepadaku dan suamiku sebagai ayah bundanya
Ya Rabbana
Berikanlah kepadaku mahabah atau perasaan cinta untuk suamiku semata
 Yang engkau Ridhoi
Lindungi aku dari memberi cinta kepada orang kafir
Ya Rabbana
Jadikanlah sang telaga haudku yaitu suamiku yang sinar matanya sejuk dan segar
Bagaikan telaga haud Rasul Sallalahu ‘alaihi wassalam sebagai pusaka abadi
Ya Rabbana
Jadikanlah al baiti al janati
Yaitu rumahku adalah surga bagi suami dan anak-anakku
Ya Rabbana
Ya Tuhanku Ya Allah Aja Wa Jalla
Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengabulkan doa hamba yang hina dina ini
Kabulkanlah doaku
Ya Rabbana
(Aku mengucapkan happy birthday to you my beloved husband : Sa’ad Santosa, ke 34 tahun, 16 Maret 1967 – 16 Maret 2002, semoga keluarga sakinah: Habib –calon adik Habib. Aamiin: semoga bersama ke tanah suci: Allahumma Aamiin.)

Ontologi puisi berjudul Suamiku Pusaka Abadi buah karya Prich Purwanti, ini akan ditinjau dari segi:
1.      Etimologi atau asal usul kata atau istilah.
2.      Historis atau tinjauan sejarah
3.       Religius atau tinjauan agama
4.      Kantian atau tinjauan religius secara umum, etika dan estetika.

1.      Etimologi atau asal usul kata atu istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam puisi ini, diambil dari isrtilah Arab. Wudhu, Ya Allah , doa, suami, tuhan.
2.      Historis atau tinjauan sejarah
Sejarah terciptanya puisi ini, sewaktu keadaan suami sedang sakit, dan Allah memberikan karunia anak lagi. Kelihatan masih dalam penantian atau baru hamil lagi untuk adik Habib. Tampak dalam keresahan bathin pengarang bahwa memohon perlindungan dari mencintai orang kafir. Pengarang berharap suaminya sesungguhnya orang mukmin.
3.      Religius atau tinjauan agama
Penyair seorang mukmin, yang hanya menyembah satu Tuhan atau monotheisme. Agamanya adalah Islam, ditandai dengan kekagumannya kepada suami yang memiliki sinar mata yang teduh dan sejuk bagaikan telaga haud. Telaga Nabi Muhammad saw.
4.      Kantian atau religius secara umum, etika dan estetika
Secara umum, penyair menyampaikan pesan moral religius kepada para pembaca puisi yang budiman, supaya selalu mengingat kedua ibu dan bapak. Bahwa suami adalah pengganti kedua ibu dan bapak. Suami tempat berbakti. Kebaktian hanya kepada Tuhan.
Nilai etika puisi, bahwa penyair suka menyentuh pembaca dengan hal yang mungkin terjadi diluar dugaan siapapun juga. Dalam baris Ya Rabbana lindungi aku dari mencintai orang kafir. Secara etika, orang kafir adalah orang lain selain suami. Dalam pengertian umum selewengan. Penyair menitipkan pesan agar pembaca jangan menyeleweng. Puisi ini disusun secara etika sebagai ungkapan cinta yang hanya dikarenakan Allah semata, tampak dalam keterangan di dalam kurung dibawah barisan puisi.
Nilai estetika, bahwa penyair menyebut dirinya dengan istilah ana berkali-kali setiap menyebut nama Tuhan yaitu dalam baris Ya Rabbana, artinya ya Tuhanku. Hal ini amat indah, dan menyatakan sungguh aku menyebut nama Mu.
Secara keseluruhan puisi ini adalah bentuk doa yang indah dan bisa menjadi panduan atau contoh bagi para istri secara analogi.
Wallahua’lambisawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar