Selasa, 22 Oktober 2019

THE HOLY JOURNEY TO HAJI (Bagian 18)

Prich Purwanti
( .... tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal .... . QS Al Baqarah ayat 197)
Novel


ISLAMISASI ALA RASULULLAH
Ketika aku masih baru di institut. Kebetulan tiba hari ulang tahun institut. Hari-hari berisi lomba-lomba tingkat fakultas. Waktu itu, baju yang masih harus dikenakan mahasiswa baru adalah seragam abu-abu putih. Sedari pengenalan kampus hingga lomba tingkat fakultas, baju abu-abuku tetap kukenankan. Beruntung kos-kosanku memiliki tempat laoundry yang luas. Aku bisa meloundry bajuku disitu.
     Aku menjadi ketua regu pada saat lomba gerak jalan tingkat kampus. Reguku beranggotakan mahasiswa putri yang ada di kelasku. Entah mengapa teman mahaiswa di reguku menunjuk aku untuk menjadi komandan regu. Aku terima kehormatan menjadi komandan regu itu. Salah satu anggota regu kami ternyata mengikuti ekstrakurikuler resimen mahasiswa. Ia bernama Nuli. Ketika ada tugas ke Timor-Timur, dia berangkat. Padahal sehari-hari tugas kuliah banyak sekali. Hingga Nuli akhirnya dipanggil oleh ketua jurusan yaitu Pak Edi agar kembali ke kampus untuk mengikuti perkuliahan saja. Nuli kembali. Tak berapa lama Nuli kembali, saat itu Timor –Timur telah menjadi Timor Leste. Ternyata pengambilan suara di Timor-Timur dilakukan bagi semua oenduduk. Sehingga Timor-Timur harus jatuh ke tangan fretilin, hingga kini menjadi negara merdeka yaitu Timor Leste.
    Ibu Mega pernah berpidato, beliau memperkarakan masalah statistik. Kata beliau dalam statistik kehidupan politik khusunya, angka 3 bisa berubah menjadi angka 8. Dan sebaliknya. Sedangkan dalam perkuliahan statistik itu sendiri kesalahan disebut dengan galat.
     Dalam banyak kehidupan bernegara dan bermasyarakat, telah Allah selenggarakan adanya bangsa-bangsa untuk saling mengenal satu sama lain. Perkenalan ini memiliki aturan yang baik. Dalam kehidupan orang dewasa perkenalan antar bangsa bisa dilalui dengan pertukaran kebudayaan. Perkenalan juga harus menggunakan etika yang baik. Sesuatu yang baik adalah hal yang berdasarkan kepada nasihat yang baik yaitu agama.
     Dewasa ini, kita sering menyaksikan adanya berita tentang kelompok agama memasukkan pengaruh agama ke dalam masyarakat. Misalnya agama Islam mengadakan islamisasi. Menurut nasihat Presiden terpilih kemarin, 20 Oktober 2019, pelaksanaan islamisasi harus diselenggarakan dengan cara moderat. Cara-cara makar dan kudeta tidak disarankan sama sekali oleh Bapak Presiden RI yang baru dilantik tersebut.
     Hal islamisasi diselenggarakan merupakan hal yang berhubungan dengan ibadah umat muslim. Nabi saw dalam suatu Sabdanya telah menghimbau agar setiap yang mendapat tantangan berperang, jangan sampai begitu saja menerima tantangan itu, mereka harus memperoleh janji yaitu mereka mau menyatakan syahadat tain. Pernyataan bahwa mereka mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah, dan mnyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, menjadi syarat utama dilaksanakan perang. Wallahua’lambisawab.
     Dalam suatu riwayat, Sabda nabi saw, tentang surat beliau kepada raja romawi yang bernama Hercules lewat utusan beliau. Nabi saw, memberi tahu kepada Hercules agar supaya memeluk agama islam dengan membaca dua kalimat syahadat. Sebab dengan begitu, raja akan terbebas dari dosa yang dikerjakan oleh rakyatnya. Karena surat yang halus sekali itu, maka raja Hercules merasa terketuk dan beliau membalas surat dan menyatakan keislamannya kepada Nabi saw.
     Ada sebuah surat yang mengajak seorang raja berislam ditolak, oleh Nabi saw, kerajaan itu didoakan agar hancur dalam waktu sekejap. Ternyata kerajaan yang menolak membaca dua kalimat syahadat itu memang mengalami kehancuran. Na’udzubillahimindzalik.
     Kita yang sudah memiliki syahadat sudah selayaknya memperbaiki syahadat kita. Begitu kata kaka kelas seniorku ketika pendampingan perkuliahan agama islam dulu. Syahadat bukan sekedar melafadkan dua kalimatnya. Syahadat berisi pengakuan kepada Dzat yang menjadi penguasa seluruh alam. Syahadat berarti menyatakan bahwa Rasulullah saw adalah utusan Allah. Apa yang dibawa oleh Rasulullah menjadi tugas para muslim yang sudah bersyahadat. Orang yang sudah menyatakan keislamannya dengan membaca dua kalimat syahadat disebut dengan muslim. Muslim lebih khusus dibagi muslim laki-laki atau muslim saja. Dan muslim perempuan atau muslimah.
     Bagaimana halnya tentang mukmin. Mukmin berarti orang yang beriman. Orang yang beriman dibedakan menjadi dua. Orang beriman laki-laki atau mukmin. Dan orang beriman perempuan berarti mukminah. Mukmin sudah jelas menyatakan muslim. Akan tetapi sebaliknya belumlah tentu.
     Seorang yang beriman memiliki hati yang tertaut kepada Allah, kitab-kitab Allah, malaikat Allah, Rasul Allah, qada dan qadar serta hari kiamat. Sedangkan muslim hanya memiliki lima kewajiban yaitu, membaca dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, membayarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
     Perbedaan mukmin dan muslim. Seorang mukmin pastilah dia juga mengerjakan semua rukun islam karena Allah SWT. Akan tetapi muslim, belum tentu ia akan menerima qada atau qadar yang disuratkan Allah kepadanya sebagai takdir kehidupannya. Orang-orang yang seperti ini, besar kemungkinan menempati kelompok mardud. Jika orang islam sudah menunaikan ibadah haji, pulang panjang umurnya. Maka kemungkinan yang ada tinggal menunggu ia seorang haji mardud atau seorang haji mabrur. Wallahua’lambisawab.
     Kita sebagai manusia wajib berhusnudhon kepada Allah akan hal tersebut. Demikian bapak guru agama islamku sewaktu sma. Beliau aku tanya perihal mabrur dan mardudnya haji sepulang ibadah suci. Ternyata semua harus dimohonkan kepada Allah sebagai orang yang husnudzon yaitu berprasangka baik kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar