( ... haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik, dan tidak boleh jidal, ... QS Al Baqarah ayat 197)
Novel
PINTAR DAN PANDAI
Hal
pintar dan pandai adalah hal yang umumnya disebut dalam nyanyian sebagai sebab
adanya guru. Seperti dalam syair lagu berikut ini:
Kita
jadi pintar menulis dan membaca karna siapa,
kita jadi pandai beraneka macam ilmu karna
siapa.
Kita
jadi pintar dibimbing pak guru.
Kita bisa pandai dibimbing bu guru
Guru
bak pelita penerang dalam gulita
Jasamu
tiada tara
Syair
di atas mencerminkan keadaan kita tak akan terbebas dari kebodohan kecuali
belajar bersama bapak dan ibu guru.
Sebagai orang mukmin yaitu yang beriman
kepada kitab Allah al Quran, iman yang ketiga. Telah ada suri tauladan dari
Allah yaitu Nabi Muhammad saw. Tentu dari sanalah kita akan mencari tautan
antara Nabi saw dengan guru. Dapatkah kita menyebutkan Nabi saw adalah seorang
guru, dan sebaliknya guru termasuk juga Nabi saw. Mestinya hal tersebut benar.
Sehingga tautan antara kitab suci dan pendidikan akan erat sekali dan hampir
tanpa galat. Kalau Nabi bernilai sembilan, maka Allah bernilai sempurna bahkan
Yang Maha sempurna. Malaikat bernilai sembilan setengah. Malaikat makhluk Allah
yang amat patuh. Malaikat tidak pernah maksiat. Malaikat bukan lelaki bukan
pula perempuan. Jika manusia merasa innocent, maka jadi saja malaikat.
Dalam catatan Sabda Nabi saw ada terangkum
sifat-sifat Nabi saw yaitu sidik, amanah, fatonah, dan tablik. Ada lagi satu
sifat sangadah. Sidik artinya jujur atau benar. Nabi saw seorang yang benar
yaitu jujur. Dalam pembagian hasil rampasan perang Nabi saw memberikan sesuai
bagian masing-masing. Ada seorang perawat Nabi saw, bernama Rufaidah, dia
memperoleh hadiah rampasan perang berupa qiladah yaitu kalung. Jasanya yang
amat besar dalam merawat korban perang. Nasibnya yang terlunta-lunta karena
suaminya dibunuh oleh pamannya sendiri. Sedang pamannya telah beriman. Mereka
telah berjuang bersama menegakkan La illaha illah, menegakkan kalimat Allah.
Perang melawan kaum kafir Mekah yang menyerang Madinah menyebabkan pamannya
juga gugur sebagai mujahid. Pamannya berakhir khusnul khotimah. Rufaidah yang
rido dengan pernyataan pamannya yang telah membunuh suaminya telah menyuruhnya
sahid di jalan Allah. Mereka kelak bertemu di akhirat. Wallahua’lambisawab.
Qiladah yang diterima dari Rasulullah tersebut dikenakan hingga ke alam kubur,
karena rasa cintanya kepada Nabiullah Muhammad saw.
Sifat amanah berarti Nabi saw menyampaikan
risalah wahyu yang diturunkan Allah kepada beliau. Maka dari itu, setiap bulan
Ramadhan selalu ada peringatan malam Nuzulul Quran.hal tersebut karena Nabi saw
seorang yang amanat, menyampaikan firman Allah kepada umatnya. Mula-mula dengan
bergerilya, kemudian dengan terang-terangan.
Sifat fatonah atau pandai Nabi saw seorang
yang pandai. Bagaimana mungkin seorang yang tidak bisa membaca dan menulis
tiba-tiba menjadi ahli dakwah menolong kaum kafir menjadi mukmin di suku
quraisy, hingga merambah dan meluas kekuasaannya ke seluruh dunia hingga kini.
Subhanallah. Jika Rasul bukan orang yang pandai maka hal tersebut adalah
mustahil.
Tablik artinya mengajarkan. Nabi saw
mengajarkan isi kitab suci melalui amalan-amalan yang diajarkannya. Pendidikan
yang disampaikan dilaksanakan tidak selalu di dalam masjid. Kadang di bawah
pohon. Seperti ketika terjadi biat ridwan. Kaum kafir dalam keadaan kalah
perang dalam perawatan pun tidak dianiaya. Kepada mereka diajarkan pemahaman
yang benar tentang keberadaan Tuhan. Hingga mereka mengerti dan meninggalkan
sesembahan dulu yang disebut dengan lata dan uza. Sesembahan lata dan uza menebabkan
nama-nama orang soleh secara kafir abdul lata atau abdul uza. Setelah menjadi
orang soleh mukmin nama mereka berganti menjadi Abdullah, nama terbaik yang
artinya hamba Allah.
Sangadah adalah suatu sifat Rasul yang
selalu mencari keuntungan dalam setiap usahanya. Beliau seorang pedagang, maka
keuntungan yang diperoleh selalu mempertimbangkan keuntungan ukhrowi. Beliau
tidak hanya semata-mata mengharapkan keuntungan dunia. Bahkan dalam salah satu
Sabda beliau, seorang pedagang hanya boleh mengambil keuntungan hingga dibawah
100%. Begitu juga bila pekerjaan pertanian. Supaya hasil pertanian banyak dan
manfaat, maka haruus dirumat. Diairi sawah dengan pengairan yang adil. Sekarang
pun di Indonesia sistem pengairan tradisional dilaksanakan. Sistem tanam
disesuaikan dengan musim. Jika musim kemarau panjang tentu yang paling tepat
menanm padi jenis tanah kering yaitu padi gogo.
Jika kita telah mafhum dengan sifat-sifat
Nabi saw sebagai uswah atau guru yang memberikan suri tauladan yang baik. Maka bagaimana
jika kita kaum guru menjadi seperti Nabi saw. Hanya satu caranya yaitu
meneladaani uswah Nabi saw. Sifat-sifat guru mestinya memenuhi sifat Nabi saw.
Sidik, guru harus jujur, jika guru sertifikasi ini sudah jelas. Yang belum
sertifikasi biasanya masih mengajarkan ilmu-ilmu karbitan juga. Yaitu ilmu yang
belum dikuasai secara khusus. Ini pun mesti ditekuni dan didalami sambil jalan.
Nantinya juga mendapatkan peluang belajar khsus. Guru mestinya memiliki sifat
fatonah. Guru kalau tidak pintar tidak mungkin sanggup berjam-jam setiap hari
mengajar muridnya. Baik di pesantren maupun di sekolah. Guru mestinya memiliki
sifat amanah menyampaikan. Jika guru yidak amanah, bagaimana murid bisa lulus
sekolah. Guru memiliki sifat tablik, maka guru disebut pensiun jika tidak
berada di dalam kelas.
Guru artinya digugu dan ditiru. Jika kita
mengikuti kaidah yang meluaskan makna maka kita akan menjumpai banyak guru
dalam kehidupan. Guru yang memberikan pendidikan malah banyak sekali
keberadaannya di luar sekolah. Yang waktunya tidak dibatasi. Guru yang
bagaimanakah itu? Itulah guru-guru kehidupan. Pengalaman-pengalaman yang baik.
Ada peribahasa asing berbunyi experience is the best teacher. Jadilah sekarang
pengalaman sebagai guru yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar