JIHAD
ATAU BERPERANG DI JALAN ALLAH
HADITS NOMOR 384
Dari Abu Musa Al
Asy’ani ra, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa berperang untuk
menjunjung kalimat Allah, maka ia berada di jalan Allah.”(Mutaffaq Alaih)
Kandungan hadits:
1.
Wajib ikhlas ketika berjihad. Mujahid
atau pejuang sebenarnya adalah orang yang berperang agar agama Allah adalah
yang tertinggi. Tidak berbahaya baginya apa yang menimpa orang lain jika
tujuannya adalah meninggikan agama Allah.
2.
Boleh menginginkan keuntungan dunia dari
jihad, misalnya harta rampasan perang jika dasarnya untuk berperang adalah
menuai ridha Allah.dan meninggikan agama Nya. Hal itu sudah lazim dikatakan
sahabat Nabi SAW. Namun jika tujuannya hanya dunia atau tujuan pokok hanyalah
ingin harta rampasan maka tidak ada pahalanya. Demikian pengompromian
dalil-dalil yang bertautan.
3.
Membela negeri, daerah dan harga diri
muslimin adalah jihad di jalan Allah.
4.
Haram berperang karena tujuan materi
atau harta atau meluaskan wilayah kerajaan.
HADITS NOMOR 3843
Dari Aisyah ra, ia
berkata :” Aku bertanya :”Wahai Rasulullah, apakah perempuan wajib berjihad?”
beliau menjawab:” Ya, jihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan
umroh.”(HR Ibnu Majah dan awalnya dalam kitab Bukhari).
Kandungan hadits:
1.
Kaum wanita tidak diwajibkan berjihad.
Pahala yang diperoleh lelaki dengan berjihad diperoleh oleh wanita dengan haji
umroh.
2.
Namun hal itu tidak melarang wanita
untuk mengobati korban perang, memberi minum pasukan yang dahaga, mengulurkan
anak panah dan mengisi peluru jika mereka hadir di medan perang. Mereka juga
boleh ikut berperang untuk membela diri. Semua itu jihad untuk kaum wanita.
Lalu Rasulullah bersabda:”Sudikah engkau
kukabarkan tentang sumber perkara, tiang dan puncaknya?” Aku menjawab:”Ya,
wahai Rasulullah.” Beliau bersabda:”Sumber perkara adalah Islam, tiangnya
adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.”
Puncak ajaran Islam adalah jihad, karena dengan
jihad kalimat Allah akan menjulang tinggi, hingga Islam jaya dan mengungguli
seluruh agama yang lain. Tugas itu tidak bisa diwakili oleh ibadah-ibadah yang
lain. Dengan demikian, jihad adalah puncak Islam yang tertinggi. Banyak hadis
yang menyebutkan bahwa jihad adalah amalan yang paling mulia. Sebagian dari
hadis itu adalah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Dzar
al-Ghifari; ia berkata:” Saya bertanya, Ya Rasulullah, amal apakah yang paling
utama? “ Rasulullah menjawab:”Iman kepada Allah, kemudian jihad fi sabilillah.”
Sumber:
alBugho, Musthafa. 2014.Pokok-pokok
Ajaran Islam .Alam Books:Depok.
Buku
tematis Alquran dan Al Hadis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar