Senin, 21 Oktober 2019

THE HOLY JOURNEY TO HAJI (Bagian 11)


Prich Purwanti
(...haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal ... . QS Al Baqarah ayat 197)
Novel


HABIB MULAI PANDAI DAN PINTAR
Sewaktu eyang kakung dan eyang putri pergi menunaikan ibadah haji ke tanah suci, anakku sulung Mas Habib paling senang membantu aku di dapur untuk memasak.walaupun masih sangat kecil. Aku  dan kedua saudara kandungku, adik Bowo dan Mas Gopung beserta saudara sepupuku mendapat tugas untuk menyelenggarakan pengajian. Pengajian dilaksanakan ketika ibu dan bapakku melaksanakan jumrotul aqobah dan jumroh di hari tasyrik.
     Karena kekhawatiranku terhadap keselamatannya jika pergi ke dapur, maka aku hentikan kegiatan masak-masak. Aku terpaksa membeli lauk-pauk untuk makan kami serumah. Aku hanya memasak nasi saja. Adik Mas Habib masih bayi belum juga dua tahun usianya. Baru mau satu tahun sepulang haji eyang kakung dan eyang putri. Kalau aku sebagai ibu ceroboh membuka api di dapur, maka bisa berbahaya. Karena sakit Yu Dar, tidak bisa membantu mencuci baju dan memasak lagi. Ika adik iparku yang mengasuh kedua anakku ketika aku pergi mengajar. Aku meminta dispensasi kepada bapak kepala sekolah agar diberikan jam sampai dengan jam sepuluh pagi. Aku harus menyusukan Roufi adik Mas Habib, yang tidak mau minum susu formula sama sekali. Alhamdulillah, Bapak Suratmo sangat baik, aku memperoleh dispensasi untuk hal tersebut. Semoga beliau yang telah berpulang memperoleh keringanan dan dihindarkan dari segala siksa kubur. Aamiin.
    Sesampainya di rumah, aku melihat adik iparku, menggendong Roufi yang tidur didekapannya. Sedangkan Mas Habib tidur di lantai, di bawah kakinya. Aku langsung membersihkan badanku, mengganti baju dinasku dengan daster yang bersih. Aku gendong anakku dari adik iparku. Walaupun terjaga, aku langsung memberikan ASI kepadanya. Adik iparku tentu sangat lelah, merawat dua anakku ketika aku mengajar. Aku bertanya, “ Dik Ika, apa kamu biasa mengasuh anak kecil?” Seingatku adiknya dua semuanya lelaki. Dia menjawab, “Tidak.” Ajaib, sekali. Ini pasti ibu lik ika tangannya dingin, anakku bisa tertidur dengan nyenyak. Itulah ibu, ibu lilik ika adalah juga ibu mas habib dan roufi adiknya. Oleh karena bapak lilik suami ibu lilik asalah juga bapak. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi sawa, bahwa seorang yang hendak membaiki siapa. Nabi menjelaskan ayah dan ibu. Ketika ayah dan ibu telah tiada, maka Nabi saw, menunjukkan paman dan bibi adalah juga ayah dan ibu sendiri. Alhamdulillah.
     Ketika kedua paman dan bibi mereka sudah mempunyai rumah dan usaha sendiri, maka mas habib dan  roufi sering bertandang ke rumah mereka. Apa yang diajarkan ya tentu komputer yang ada. Sehingga semenjak masih kecil keduanya sudah berkenalan dengan komputer. Sebab bibi ika, ketika masih bareng serumah juga sudah membuka usaha pengetikan dan rental komputer.pelanggannya anak-anak sma/man dan juga mahasiswa serta umum. Suaminya, yaitu adikku kandung hanya seorang sarjana tekhnik sipil yang bekerja di bidang jasa cv tunas jaya. Ia melayani pesanan pembangunan gedung-gedung. Dari gedung sekolah, jalan raya dan pernah juga saluran air. Aku sudah sering memberikan peringatan untuk usaha pembangunan saluran air. Apalagi kalau sedang musim hujan. Namunrezeki datang dari Allah, karena dapatnya di situ dikerjakan juga walaupun sedikitnya rugi.
     Karena Mas habib dan Roufi sering mengunjungi paman dan bibi di Grecol, maka keduanya pinter komputeran. Komputer ibunya dua juga satu-satu kalau memakai. Sampai sekarang Alhamdulillah masih baik, masih bisa dipakai meskipun sudah cukup lama. Hanya sedikit aus karena barang dipakai dan diservice . Kita memang harus hati-hati jika menggunakan piranti lunak seperti komputer itu. Barang yang mahal dan sangat penting bagi kegiatan pendidikan yang sangat memajukan kesejahteraan hidup manusia.
      Selain pandai dan pintar mengoperasikan komputer, keduanya yaitu Mas Habib dan Roufi juga sangat pintar memasak. Terutama memasak mie, baik mie goreng ataupun mie rebus. Aku sebagai ibu agak khawatir kalau anakku hanya makan kesukaannya saja mie-mie. Ramen dalam bahasa Naruto, si bintang idola di komik dan di film-film donlodannya itu. Aku pernah dibuat jengah, harus mengantri mie ramen Jepang yang baru buka di purbalingga untuk mencoba mie ramennya. Begitu juga ayahandanya, jika beliau sedang pulang ke rumah dari dinas.
     Keterampilan menjahit diperoleh Mas Habib semenjak smp. Dia bersekolah di SMP N 2 Purbalingga. Dompet hasil karyanya, sapu tangan dan kain batik masih ada di tempatnya. Aku suka memamerkan pekerjaan Mas Habib kepada rekan guru di tempat kerjaku. Keterampilan menjahit menjadikan aku sedikit lega. Baju-baju sekolah yang sobek sedikit atau lepas kancingnya, sudah dapat diatasi dengan baik. Alhamdulillah . aku sering mengatakan bahwa, menjahit adalah warisan Nabi Idris as, seperti ada dalam catatan buku-buku tentang Nabi as. Begitu juga jika kita mengerjakan sesuatu untuk mmeperoleh makan atau minum seperti membantu eyang kakung eyang putri adalah juga warisan dari Nabi Daud as. Nabi Daud as, tidak akan menikmati sesuatu makan atau minum tanpa beliau bekerja terlebih dahulu. Teladan Nabi saw, untuk mengingat nabi-nabi jaman dahulu sejak dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad saw sendiri harus dicermati, sebab hal tersebut tentulah jalan agar kita selamat dari marabahaya yaitu gangguan setan yang terkutuk.


    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar