Prich Purwanti
(...haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal ... . QS Al Baqarah ayat 197)
Novel
HABIB MULAI PANDAI DAN PINTAR
Sewaktu
eyang kakung dan eyang putri pergi menunaikan ibadah haji ke tanah suci, anakku
sulung Mas Habib paling senang membantu aku di dapur untuk memasak.walaupun
masih sangat kecil. Aku dan kedua
saudara kandungku, adik Bowo dan Mas Gopung beserta saudara sepupuku mendapat
tugas untuk menyelenggarakan pengajian. Pengajian dilaksanakan ketika ibu dan
bapakku melaksanakan jumrotul aqobah dan jumroh di hari tasyrik.
Karena kekhawatiranku terhadap
keselamatannya jika pergi ke dapur, maka aku hentikan kegiatan masak-masak. Aku
terpaksa membeli lauk-pauk untuk makan kami serumah. Aku hanya memasak nasi
saja. Adik Mas Habib masih bayi belum juga dua tahun usianya. Baru mau satu
tahun sepulang haji eyang kakung dan eyang putri. Kalau aku sebagai ibu ceroboh
membuka api di dapur, maka bisa berbahaya. Karena sakit Yu Dar, tidak bisa
membantu mencuci baju dan memasak lagi. Ika adik iparku yang mengasuh kedua
anakku ketika aku pergi mengajar. Aku meminta dispensasi kepada bapak kepala
sekolah agar diberikan jam sampai dengan jam sepuluh pagi. Aku harus menyusukan
Roufi adik Mas Habib, yang tidak mau minum susu formula sama sekali.
Alhamdulillah, Bapak Suratmo sangat baik, aku memperoleh dispensasi untuk hal
tersebut. Semoga beliau yang telah berpulang memperoleh keringanan dan
dihindarkan dari segala siksa kubur. Aamiin.
Sesampainya di rumah, aku melihat adik
iparku, menggendong Roufi yang tidur didekapannya. Sedangkan Mas Habib tidur di
lantai, di bawah kakinya. Aku langsung membersihkan badanku, mengganti baju
dinasku dengan daster yang bersih. Aku gendong anakku dari adik iparku.
Walaupun terjaga, aku langsung memberikan ASI kepadanya. Adik iparku tentu
sangat lelah, merawat dua anakku ketika aku mengajar. Aku bertanya, “ Dik Ika,
apa kamu biasa mengasuh anak kecil?” Seingatku adiknya dua semuanya lelaki. Dia
menjawab, “Tidak.” Ajaib, sekali. Ini pasti ibu lik ika tangannya dingin,
anakku bisa tertidur dengan nyenyak. Itulah ibu, ibu lilik ika adalah juga ibu
mas habib dan roufi adiknya. Oleh karena bapak lilik suami ibu lilik asalah
juga bapak. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi sawa, bahwa seorang yang
hendak membaiki siapa. Nabi menjelaskan ayah dan ibu. Ketika ayah dan ibu telah
tiada, maka Nabi saw, menunjukkan paman dan bibi adalah juga ayah dan ibu
sendiri. Alhamdulillah.
Ketika kedua paman dan bibi mereka sudah
mempunyai rumah dan usaha sendiri, maka mas habib dan roufi sering bertandang ke rumah mereka. Apa
yang diajarkan ya tentu komputer yang ada. Sehingga semenjak masih kecil
keduanya sudah berkenalan dengan komputer. Sebab bibi ika, ketika masih bareng
serumah juga sudah membuka usaha pengetikan dan rental komputer.pelanggannya
anak-anak sma/man dan juga mahasiswa serta umum. Suaminya, yaitu adikku kandung
hanya seorang sarjana tekhnik sipil yang bekerja di bidang jasa cv tunas jaya.
Ia melayani pesanan pembangunan gedung-gedung. Dari gedung sekolah, jalan raya
dan pernah juga saluran air. Aku sudah sering memberikan peringatan untuk usaha
pembangunan saluran air. Apalagi kalau sedang musim hujan. Namunrezeki datang
dari Allah, karena dapatnya di situ dikerjakan juga walaupun sedikitnya rugi.
Karena Mas habib dan Roufi sering
mengunjungi paman dan bibi di Grecol, maka keduanya pinter komputeran. Komputer
ibunya dua juga satu-satu kalau memakai. Sampai sekarang Alhamdulillah masih
baik, masih bisa dipakai meskipun sudah cukup lama. Hanya sedikit aus karena
barang dipakai dan diservice . Kita memang harus hati-hati jika menggunakan
piranti lunak seperti komputer itu. Barang yang mahal dan sangat penting bagi
kegiatan pendidikan yang sangat memajukan kesejahteraan hidup manusia.
Selain pandai dan pintar mengoperasikan
komputer, keduanya yaitu Mas Habib dan Roufi juga sangat pintar memasak.
Terutama memasak mie, baik mie goreng ataupun mie rebus. Aku sebagai ibu agak
khawatir kalau anakku hanya makan kesukaannya saja mie-mie. Ramen dalam bahasa
Naruto, si bintang idola di komik dan di film-film donlodannya itu. Aku pernah
dibuat jengah, harus mengantri mie ramen Jepang yang baru buka di purbalingga
untuk mencoba mie ramennya. Begitu juga ayahandanya, jika beliau sedang pulang
ke rumah dari dinas.
Keterampilan menjahit diperoleh Mas Habib
semenjak smp. Dia bersekolah di SMP N 2 Purbalingga. Dompet hasil karyanya,
sapu tangan dan kain batik masih ada di tempatnya. Aku suka memamerkan
pekerjaan Mas Habib kepada rekan guru di tempat kerjaku. Keterampilan menjahit
menjadikan aku sedikit lega. Baju-baju sekolah yang sobek sedikit atau lepas
kancingnya, sudah dapat diatasi dengan baik. Alhamdulillah . aku sering
mengatakan bahwa, menjahit adalah warisan Nabi Idris as, seperti ada dalam
catatan buku-buku tentang Nabi as. Begitu juga jika kita mengerjakan sesuatu
untuk mmeperoleh makan atau minum seperti membantu eyang kakung eyang putri
adalah juga warisan dari Nabi Daud as. Nabi Daud as, tidak akan menikmati
sesuatu makan atau minum tanpa beliau bekerja terlebih dahulu. Teladan Nabi
saw, untuk mengingat nabi-nabi jaman dahulu sejak dari Nabi Adam as sampai
dengan Nabi Muhammad saw sendiri harus dicermati, sebab hal tersebut tentulah
jalan agar kita selamat dari marabahaya yaitu gangguan setan yang terkutuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar