Senin, 21 Oktober 2019

HADIS TENTANG PERINTAH SHALAT LIMA WAKTU


ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW
30/3/2017 BUKU 2 HLM 492 (diotentikan 3 April 2019, Perayaaan Isra’ Mi’raj)
306. Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw telah bersabda:” terbukalah atap rumahku di Makkah, lalu turunlah Jibril membelah dadaku kemudian membasuhnya dengan air zam-zam kemudian ia membawa mangkuk emas berisi penuh hikmah dan iman lalu dituangkan ke dadaku lalu menutupnya. Kemudian ia membawa dengan tanganku dan memaikkan aku ke langit dunia, tatkala aku sampai ke langit dunia Jibril berkata kepada penjaga langit :” Bukalah.” Lalu ditanya:”Siapa ini?” Jawabnya:”Jibril.” Lalu ditanya: “Apakah engkau bersama seseorang?” jawabnya: “Ya, aku bersama Muhammad saw. “ Lalu ditanya :”Apakah kamu diutus kepadanya?”Jawabnya,”Ya. Setelah dibuka, kami naik ke langit dunia tiba-tiba bertemu orang yang duduk di sebelah kanan dan kirinya banyak gerombolan, jika ia melihat ke kanan ia tertawa dan kekiri ia menangis, maka ia menyambut:”Marhaban (selamat datang) Nabi yang sholih putra yang sholih.’ Aku bertanya kepada Jibril:”Siapakah ini?” Ia menjawab:”Ini adalah Adam, sedang gerombolan kanan kirinya adalah anak cucunya, yang sebelah kanan adalah ahli surga, dan sebelah kiri adalah ahli neraka, maka bila melihat kekananya tertawa dan bila melihat kekirinya menangis, kemudian Jibril naik ke langit kedua, ia berkata kepada penjaganya:”Bukalah!” lalu penjaganya bertanya sebagaimana pertanyaan yang pertama maka dibukalah.
Anas berkata ia menyebut bahwa di langit-langit itu Nabi telah bertemu Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim alaihimusholah wasalam dan tidak menyebutkan secara pasti dimana tempatnya, kecuali bertemu Adam  di langit dunia dan Nabi Ibrahim di langit keenam. Anas berkata:” Tatkala Jibril dan Nabi saw bertemu Nabi Idris maka disambut:”Selamat datang Nabi yang shalih putra yang shalih.”Aku bertanya kepada Jibril:”Siapakah ini?” ia menjawab:”Ini adalah Musa.” Kemudian bertemu Nabi Isa maka disambut:”Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.” Aku bertanya:”Siapakah ini?” Ia menjawab:”Ini adalah Isa.” Kemudian bertemu Ibrahim lalu disambut:”Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.” Aku bertanya:”Siapakah ini?” ia menjawab:”Ini adalah Ibrahim as.”
Kemudian aku dibawa naik hingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara qalam yang mencatat lauh mahfudh, maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat, lalu aku kembali membawa perintah kewajiban tersebut hingga melalui Musa, ia bertanya:”Apakah yang Allah wajibkan atas umatmu?” Aku menjawab:”Mewajibkan limapuluh kali shalat.” Ia berkata:”Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak akan mampu melakukannya.”Selanjutnya aku kembali kepada Allah maka diberi keringanan separonya, lalu aku kembali kepada Musa dan aku jelaskan diberi keringanan separonya, ia berkata”Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak akan mampu melakukannya. Selanjutnya aku kembali maka aku diberi keringanan separonya, lalu aku kembali kepada Musa, dan aku jelaskan diberi keringanan separonya, ia tetap menganjurkan meminta keringanan maka aku kembali akhirnya Allah berfirman:” Itu hanya lima kali berarti lima puluh kali tidak dirubah lagi putusan-Ku ini.’ Maka aku kembali kepada Musa, ia berkata:”Kembalilah kepada Tuhanmu” Aku katakan:”Aku malu kepada Tuhanku.” Kemudian aku dibawa ke sidrotul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna hingga aku tidak mengerti apakah itu? Lalu aku dimasukkan ke surga didalam ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya dari misik (kesturi)”(Muttafaq Alaihi).
495
 307 Dari Malik bin Sya’sya’ah ra ia berkata: Nabi saw bersabda:” Ketika aku di rumah, diantara tidur dan sadar yaitu diantara dua orang, lalu disuguhkan sebuah mangkuk dari emas penuh hikmah dan iman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar