Selasa, 15 Oktober 2019

RUKUN ISLAM


RUKUN ISLAM DAN PENYANGGA-PENYANGGANYA YANG AGUNG
“ Diriwayatkan oleh Ali Abdurahman Abdullah bin Umar bin Khathab ra, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:”Islam dibangun di atas lima perkara: Kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji ke Baitullah dan berpuasa Ramadhan.”
Pemahaman atau pelajaran hadis:
1.      Bangunan Islam
Dalam hadis ini, Rasulullah saw mengilustrasikan Islam dengan sebuah bangunan yang rapih di atas bangunan yang tegak di atas pondasi-pondasi yang kokoh. Pondasi-pondasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Dua Kalimat Syahadat, yaitu kesaksian bahwa tidak ada Ilah (tuhan) selain  Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Rukun ini ibarat pondasi bagi rukun-rukun yang lain. Demikian pula hal tersebut ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam sebuah hadis,”Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.”(HR Bukhari dan Muslim). Juga dalam hadis lain, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang menyatakan tidak ada ilah selain Allah dengan penuh keikhlasan, maka ia akan masuk surga.”(HR Bazzar).
b.      Mendirikan Shalat. Yaitu dengan menjaga dan menunaikan shalat pada waktunya dengan senantiasa menjaga dan memenuhi semua syarat dan rukunnya, termasuk memerhatikan segala adab dan sunah-sunahnya, sehingga memberikan manfaat bagi seorang Muslim, yaitu meninggalkan segala perbuatan keji dan mungkar. Allah berfirman,”Dan tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS al_’Ankabut:45).
Shalat juga merupakan syi’ar dan perlambang bagi orangMukmin. Rasulullah saw bersabda,”Pembatas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.”(HR Muslim dan perawi lainnya).
c.       Menunaikan zakat, yaitu dengan cara memberikan bagian tertentu dari harta yang dimiliki- ketika telah mencapai nisab dan telah terpenuhi berbagai syarat wajib untuk mengeluarkannya-kepada fakir miskin dan orang-orang yang berhak menerimanya. Allah berfirman,”Dan orang-orang yang menunaikanzakat.”(QS al –Mukminun : 4). Dalam ayat lain, Allah berfirman,”Dan orang-orang yang dalam hartanya terdapat hak yang jelas, bagi orang-orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (tapi tidak mau meminta).”(QS al –Ma’arij:24-25). Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan harta benda. Selain dapat mewujudkan keadilan dalam masyarakat, zakat juga bisa memenuhi kebutuhan orang-orang fakir hingga akan tercipta kehidupan penuh kasih sayang dan saling menghargai antara sesama Muslim.
d.      Haji, yaitu dengan sengaja pergi ke Baitullah di Mekkah pada bulan-bulan haji, yaitu bulan Syawal, Dzulqaidah dan sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijah. Haji dilakuukan dengan menjalankan semua manasik (amalan-amalan dalam ibadah haji) yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Haji merupakan ibadah yang berhubungan harta dan jiwa, yang membawa berbagai dampak positif bagi individu dan masyarakat, bahkan merupakan muktamar internasional umat Islam. Pada saat itu, umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkesempatan untuk bertemu dan saling mengenal.
Allah berfirman,” Dan berserulah kepada manusiauntuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru dunia yang jauh, supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan oleh orang-orang yang sengsara lagi fakir.”(QS al Hajj 27-28)
Oleh karena itu, pahala haji sangatlah besar, seperti yang termuat dalam hadis Rasul saw, “Haji Mabrur, tidak ada balasan pehalanya kecuali surga.”
Allah juga berfirman,” Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”(QS Ali Imran:97)
e.       Puasa Ramadhan yang disyariatkan pada tahun ketiga Hijriah setelah turun ayat, “Bulan Ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan0 al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk.
2.      Rukun Islam adalah kesatuan yang utuh
3.      Tujuan Ibadah
4.      Cabang-cabang Iman
5.       
(SUMBER :POKOK-POKOK AJARAN ISLAM, AL BUGHO, MUSTAFA. 2014. ALAM BOOKS PUBLISING:DEPOK, halaman 23-26)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar