Senin, 21 Oktober 2019

KISAH SYARAT DOA TERKABUL


IMTAQ
KEAJAIBAN DO’A
Pokok cerita, dikisahkan oleh Alquran dalam banyak tempat, diantaranya Surat Taha, ayat 85 s.d 98, surat Al A’raf ayat 149,151,154,155 dan surat Al Baqarah ayat 55, 56, 65, dan 64.
Pada surat Albaqarah ayat 186:” Wahai Muhammad, jika kamu ditanya umatmu, siapakah Aku. Maka Aku adalah dekat.aku adalah Qarib. Aku mengabulkan setiap do’a yang umatmu panjatkan. Oleh karena itu berimanlah kepadaku dan bertaqwalah. Aku memberikan petunjuk dan rahmat. ”
Nabi Musa as, adalah Kalimullah, seorang nabi yang dapat bercakap-cakap dengan Allah Ta’ala. Pada waktu itu sebanyak 70 orang pilihan Nabi as, berada di Thur Shina untuk memohon ampunan dosa-dosa. Pada saat di Gurun Sahara, Afrika , mereka hidup dalam kesengsaraan, tidak ada air, tidak ada makanan, tidak mendapat kenikmatan.
Mereka berkata kepada Nabi Musa as,” Ya Nabi, mohonkanlah kepada Tuhan agar disudahi penderitaan ini.” Nabi Musa as sebagai Kalimulah bermunajad kepada Allah. Ternyata Nabi Musa as merasa heran karena do’anya tidak hendak Allah kabulkan.
Nabi Musa as bertanya kepada Allah:”Mengapa do’aku tidak hendak Engkau kabulkan ya allah.”
Allah mengirimkan jawaban, “ Ya Musa, sebenarnya, ada satu dari umatmu itu yang sesat selama 40 tahun. Sehingga do’amu tidak dapat dikabulkan.”
Nabi Musa as sangatlah terkejut dan berkata kepada Allah:” Bagaimana mungkin 70 orang ini adalah umat pilihanku. Aku tidak mungkin mempermalukan salah satu diantaranya ya Allah. Jika benar, berilah aku cara menyampaikannya ya Allah.”
“Kau sampaikan saja kepada umatmu, nanti aku akan menyampaikan amanat kepada mereka. (Allah mengeraskan suara Nabi as, sehingga sampai kepada umatnya yang banyak.) .
Lalu Nabi Musa as berkata:” Wahai umatku, bertobatlah kepada Allah atas kesalahanmu itu. Agar terlepas siksaan dari Allah. Bicaralah.“
Ada seorang Bani Israil yang kemudian menutupkan kain ke kepala untuk berdo’a sambil bersembunyi. “Ya Tuhanku, aku telah melakukan perbuatan buruk selama 40 tahun. Jika aku bicara, aku malu. Jika aku diam aku sangat menderita ya Tuhanku. Maka ampunilah aku, dan aku tidak akan mengulangi perbuatan buruku selamanya.”
Setelah itu, maka datanglah hujan yang sangat besar. Hujan bagaikan tercurah dari langit. Nabi Musa as merasa heran, “ Ya Allah, bagaimana ini bisa terjadi, sedangkan umatku belum ada yang angkat bicara.”
“ Ya , Musa. Aku menutup aib umatmu. Dia berdo’a hanya kepadaku.. dan berjanji tidak berlaku buruk lagi selamanya. Aku memberi rezeki kepada setiap orang. Baik orang kafir, apalagi orang beriman.”
Begitulah iman telah menyebabkan petunjuk dan rahmat Allah dilimpahkan kepada manusia, sehingga mereka hidup sejahtera.
Kisah kedua adalah terjadi di jasirah Arab. Pada waktu itu telah terjadi badai yang sangat besar. Ada tiga orang yang mencari nafkah dan terjebak dalam badai. Ketiga orang itu berlindung masuk ke dalam sebuah gua. Setelah masuk gua tertutup batu yang cukup besar, yang menyebabkan ketiga orang itu tidak dapat keluar. Kemudian salah satu dari ketiga orang itu bercerita kepada Tuhan. Dia merasa jika ceritanya diterima Tuhan sebagai ibadah, maka nanti bisa membuka batu yang menutup pintu. “Saya memiliki keluarga dan hidup bersama kedua orang tua saya. Saya memeras susu setiap hari untuk minum seluruh keluarga. Pertama-tama saya berikan kepada ayah dan ibu saya. Hingga pada suatu saat, anak saya menagis kehausan di pagi hari, tapi susu tetap saya tahan di wadah untuk ayah ibu saya. Sampai keduanya terjaga, maka susu saya berikan kepada mereka. Setelah habis diminum oleh keduanya, maka saya memeras lagi untuk anak saya. Ya Tuhan, terimalah ini sebagai kebaikan ku. Sehingga Kau bukakan batu yang menutup pintu gua ini.” Benar, batu gua membuka sedikit. Akan tetapi tidak cukup untuk jalan keluar.
Kemudian, orang kedua berkata kepada Tuhan. “ Ya Tuhanku, aku memiliki seorang sepupu yang sangat cantik. Aku bermaksud kepadanya. Akan tetapi, dia bilang, sepupuku apakah kau tidak takut kepada Tuhan? Lalu aku mengurungkan niat jahatku kepada nya. Ya Tuhanku, terimalah ini, sebagai kebaikan. Sehingga Kau membukakan batu yang menutup gua ini. “ benar, batu membuka lagi sedikit. Dan belum dapat lewat ketiga orang itu.
Akhirnya, orang ketiga berkata kepada Tuhan. “Ya Tuhanku. Aku dulu memiliki seorang pekerja. Dia menitipkan padi enambelas kilogram kepadaku. Aku rawat titipannya. Aku tebar lagi sebagai bibit baru. Sehingga diperolehlah seekor kambing. Kambing itu aku pelihara lagi, sehingga diperoleh seekor sapi. Ketika datang dia berkata kepadaku, Fulan dulu aku menitipkan kepadamu enambelas kilo padi, sini aku minta kembali. Aku jawab, ya Tuhanku. Itu, ambilah seekor sapi itu. Itu adalah padimu yang telah menjadi seekor sapi. Lalu dia marah ya Tuhanku, Fulan kau jangan mengolok-olok aku ya. Sungguh bawalah. Begitulah ya Tuhanku. Terimalah ini sebagai kebaikanku, sehingga Engkau membukakan gua ini untuku.” Setelah itu, gua terbuka lebar, sehinngga ketiga orang yang terjebak didalamnya bisa keluar. Mereka bisa mencari nafkah yang banyak sebagai petani, [enebang pohon dan pedagang. Mereka membawa nafkah yang banyak untuk keluarganya di rumah.
Alhamdulillah. Barangsiapa berdo’a dalam keadaan beriman kepada Allah , maka Allah memberikan petunjuk dan rahmat, sehinngga manusia hidup sejahtera.
Wasssalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar