IMTAQ
KEAJAIBAN
DO’A
Pokok cerita,
dikisahkan oleh Alquran dalam banyak tempat, diantaranya Surat Taha, ayat 85
s.d 98, surat Al A’raf ayat 149,151,154,155 dan surat Al Baqarah ayat 55, 56,
65, dan 64.
Pada surat Albaqarah
ayat 186:” Wahai Muhammad, jika kamu ditanya umatmu, siapakah Aku. Maka Aku
adalah dekat.aku adalah Qarib. Aku mengabulkan setiap do’a yang umatmu
panjatkan. Oleh karena itu berimanlah kepadaku dan bertaqwalah. Aku memberikan
petunjuk dan rahmat. ”
Nabi Musa as, adalah
Kalimullah, seorang nabi yang dapat bercakap-cakap dengan Allah Ta’ala. Pada
waktu itu sebanyak 70 orang pilihan Nabi as, berada di Thur Shina untuk memohon
ampunan dosa-dosa. Pada saat di Gurun Sahara, Afrika , mereka hidup dalam
kesengsaraan, tidak ada air, tidak ada makanan, tidak mendapat kenikmatan.
Mereka berkata kepada
Nabi Musa as,” Ya Nabi, mohonkanlah kepada Tuhan agar disudahi penderitaan
ini.” Nabi Musa as sebagai Kalimulah bermunajad kepada Allah. Ternyata Nabi
Musa as merasa heran karena do’anya tidak hendak Allah kabulkan.
Nabi Musa as bertanya
kepada Allah:”Mengapa do’aku tidak hendak Engkau kabulkan ya allah.”
Allah mengirimkan
jawaban, “ Ya Musa, sebenarnya, ada satu dari umatmu itu yang sesat selama 40
tahun. Sehingga do’amu tidak dapat dikabulkan.”
Nabi Musa as sangatlah
terkejut dan berkata kepada Allah:” Bagaimana mungkin 70 orang ini adalah umat
pilihanku. Aku tidak mungkin mempermalukan salah satu diantaranya ya Allah.
Jika benar, berilah aku cara menyampaikannya ya Allah.”
“Kau sampaikan saja
kepada umatmu, nanti aku akan menyampaikan amanat kepada mereka. (Allah
mengeraskan suara Nabi as, sehingga sampai kepada umatnya yang banyak.) .
Lalu Nabi Musa as
berkata:” Wahai umatku, bertobatlah kepada Allah atas kesalahanmu itu. Agar
terlepas siksaan dari Allah. Bicaralah.“
Ada seorang Bani Israil
yang kemudian menutupkan kain ke kepala untuk berdo’a sambil bersembunyi. “Ya
Tuhanku, aku telah melakukan perbuatan buruk selama 40 tahun. Jika aku bicara,
aku malu. Jika aku diam aku sangat menderita ya Tuhanku. Maka ampunilah aku,
dan aku tidak akan mengulangi perbuatan buruku selamanya.”
Setelah itu, maka
datanglah hujan yang sangat besar. Hujan bagaikan tercurah dari langit. Nabi
Musa as merasa heran, “ Ya Allah, bagaimana ini bisa terjadi, sedangkan umatku
belum ada yang angkat bicara.”
“ Ya , Musa. Aku
menutup aib umatmu. Dia berdo’a hanya kepadaku.. dan berjanji tidak berlaku
buruk lagi selamanya. Aku memberi rezeki kepada setiap orang. Baik orang kafir,
apalagi orang beriman.”
Begitulah iman telah
menyebabkan petunjuk dan rahmat Allah dilimpahkan kepada manusia, sehingga
mereka hidup sejahtera.
Kisah kedua adalah
terjadi di jasirah Arab. Pada waktu itu telah terjadi badai yang sangat besar.
Ada tiga orang yang mencari nafkah dan terjebak dalam badai. Ketiga orang itu
berlindung masuk ke dalam sebuah gua. Setelah masuk gua tertutup batu yang
cukup besar, yang menyebabkan ketiga orang itu tidak dapat keluar. Kemudian
salah satu dari ketiga orang itu bercerita kepada Tuhan. Dia merasa jika
ceritanya diterima Tuhan sebagai ibadah, maka nanti bisa membuka batu yang
menutup pintu. “Saya memiliki keluarga dan hidup bersama kedua orang tua saya.
Saya memeras susu setiap hari untuk minum seluruh keluarga. Pertama-tama saya
berikan kepada ayah dan ibu saya. Hingga pada suatu saat, anak saya menagis
kehausan di pagi hari, tapi susu tetap saya tahan di wadah untuk ayah ibu saya.
Sampai keduanya terjaga, maka susu saya berikan kepada mereka. Setelah habis
diminum oleh keduanya, maka saya memeras lagi untuk anak saya. Ya Tuhan,
terimalah ini sebagai kebaikan ku. Sehingga Kau bukakan batu yang menutup pintu
gua ini.” Benar, batu gua membuka sedikit. Akan tetapi tidak cukup untuk jalan
keluar.
Kemudian, orang kedua
berkata kepada Tuhan. “ Ya Tuhanku, aku memiliki seorang sepupu yang sangat
cantik. Aku bermaksud kepadanya. Akan tetapi, dia bilang, sepupuku apakah kau
tidak takut kepada Tuhan? Lalu aku mengurungkan niat jahatku kepada nya. Ya
Tuhanku, terimalah ini, sebagai kebaikan. Sehingga Kau membukakan batu yang
menutup gua ini. “ benar, batu membuka lagi sedikit. Dan belum dapat lewat
ketiga orang itu.
Akhirnya, orang ketiga
berkata kepada Tuhan. “Ya Tuhanku. Aku dulu memiliki seorang pekerja. Dia
menitipkan padi enambelas kilogram kepadaku. Aku rawat titipannya. Aku tebar
lagi sebagai bibit baru. Sehingga diperolehlah seekor kambing. Kambing itu aku
pelihara lagi, sehingga diperoleh seekor sapi. Ketika datang dia berkata
kepadaku, Fulan dulu aku menitipkan kepadamu enambelas kilo padi, sini aku
minta kembali. Aku jawab, ya Tuhanku. Itu, ambilah seekor sapi itu. Itu adalah
padimu yang telah menjadi seekor sapi. Lalu dia marah ya Tuhanku, Fulan kau
jangan mengolok-olok aku ya. Sungguh bawalah. Begitulah ya Tuhanku. Terimalah
ini sebagai kebaikanku, sehingga Engkau membukakan gua ini untuku.” Setelah
itu, gua terbuka lebar, sehinngga ketiga orang yang terjebak didalamnya bisa
keluar. Mereka bisa mencari nafkah yang banyak sebagai petani, [enebang pohon
dan pedagang. Mereka membawa nafkah yang banyak untuk keluarganya di rumah.
Alhamdulillah.
Barangsiapa berdo’a dalam keadaan beriman kepada Allah , maka Allah memberikan
petunjuk dan rahmat, sehinngga manusia hidup sejahtera.
Wasssalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar