Rabu, 16 Oktober 2019

ONTOLOGI NOVEL 1


ONTOLOGI NOVEL
THE HOLY JOURNEY TO HAJI
Oleh : Prich Purwanti
(bagian 1 )
Ontologi novel berjudul The Holy Journey To Haji, dipandang dari segi:
1.      Etimologi, atau asal usul istilah
2.      Historis atau sejarah yang melatar belakangi novel
3.      Religius atau tinjauan agama
4.      Kantian atau agama secara umum, etika dan estetika
5.      Pesan kemanusiaan, sosial.

1.      ETIMOLOGI ATAU ASAL USUL ISTILAH
Berdasarkan judul dapat dilihat bahwa bahasa adalah bercampur antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pada bagian satu semua bahasa yang digunakan berbahasa Indonesia, yaitu bahasa pergaulan. Jika penulis adalah orang yang berbahasa Indonesia maka tulisannya juga berbahasa Indonesia.
     Istilah-istilah umum yang digunakan seperti kata embarkasi adalah tempat keberangkatan haji juga istilah umum. Istilah comblang pada sub judul novel ketika ada yang membicarakan perihal penulis berkeluarga. Dialog juga terjadi menggunakan istilah pergaulan.
2.      HISTORIS ATAU SEJARAH YANG MELATAR BELAKANGI NOVEL
Secara umum, novel ini tercipta karena penulis memiliki pergaulan yang luas. Akan tetapi keadaan mereka juga tampatk misterius. Hubungan via WA, menjadi salah satu pemicu terciptanya novel pendek ini. Novel terbagi dalam bagian-bagian kecil. Garapan ini, menunjukkan bahwa penulis bertanggung jawab terhadap masa yang komunitas pergaulannya tidak mengetahui. Hal-hal yang sungguh terjadi berdasarkan catatan dan ingatannya disusun untuk meyakinkan para pembacanya. Bagian-bagian yang pendek-pendek dari naskah menunjukkan penulis mengungkapkan kisah dalam waktu yang pendek-pendek dan merupakan moment dari setiap pencatatan yang berhasil diingatnya.
3.      RELIGIUS ATAU TINJAUAN AGAMA
Secara religius, penulis memberitahukan kepada pembaca bahwa ada hal-hal yang diluar kekuasaannya. Semua yang terjadi dalam kisah cinta 1, 2, 3, sampai dengan 15 adalah bukan rekayasa. Kelihatan hampir tepat dan hanya itu yang penulis miliki. Kumpulannya penulis tulis sebagai novel pendek. Sesuatu yang tercipta karena ijinNya, berkali-kali penulis sampaikan setiap mengakhiri bagian kisah cinta. Yang menjadi penjelasan bahwa hal-hal yang terjadi lebih merupakan warisan bagi pembaca, jika penulis menemui Nya. Sebab kisah juga diawali dari keadaan kesehatan yang menunjang kegigihannya menjelaskan betapa Allah yaitu Tuhan Yang maha Esa, merupakan penyebab utama. Dalam tinjauan religius, penulis sunngguh-sungguh menyatakan sebagai seorang muslim yang mematuhi perintah Tuhan. Sebab dia memberitahukan bahwa sampai dua kali mengunjungi Roudoh sebagai makam Nabi Muhammad saw. Selain hal tersebut, penulis juga merupakan seorang muslimah yang dapat dipercaya, karena ditinjau dari Sabda Nabi sawa, maka yang menyelesaikan Arbain di Masjid Nabawi adalah terhindar dari sifat munafik, yaitu dapat dipercaya.
     Walaupun penulis menyebutkan bukan kehendak sendiri dalam menunaikan ibadah haji, hanya karena perintah orang tua, namun dia telah melaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa penulis adalah seorang yang mengikuti perintah Allah SWT dalam berbirulwalidain.
4.      KANTIAN ATAU AGAMA SECARA UMUM, ETIKA DAN ESTETIKA
Secara umum, sikap religius penulis, menunjukkan bahwa dia seorang yang cukup mampu untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci. Kemampuannya dinyatakan dalam pemeriksaan kesehatan di Donohudan, ia merasa bersyukur telah lolos dari gelang kesehatan yang menunjukkan dia seorang yang sakit keras. Dugaan sementara pihak RSU Goetheng, yang menyatakan kemungkinan akan menemui ajal setahun lagi, merupakan penyemangat juga untuk berdoa, agar Allah mengampuni dosa. Hal ini secara umum akan dilaksanakan oleh setiap manusia yang baik. Berdoa agar diampuni dosanya agar terbebas dari siksa akhirat, terlepas dari siksa neraka.
     Tangisan yang dia ceritakan ketika berdoa bersama di Ka’bah bersama TPHD adalah bukti bahwa tokoh yang dimaksud adalah penulis sendiri seorang yang alim. Etika yang dikerjakan tokoh yaitu menyingkir ketika orang-orang berdatangan, juga mencerminkan sikap santun kepada pemakai tempat ibadat tersebut.
     Secara estetika, penulis menceritakan kisahnya, seperti sedang bercakap-cakap dengan rekannya. Yang amat jauh keberadaannya darinya. Mereka menanyakan, penulis menjawab lewat penokohannya sendiri.

5.      PESAN KEMANUSIAAN, SOSIAL
Pesan kemanusiaan dari novel pendek berjudul The Holy Journey To Haji, bagian 1, ini ada beberapa:
1.      Setiap makhluk harus mengingat penciptaannya. Sehingga mengingat ayah dan ibunya.
2.      Setiap kenyataan yang menjadi bagian hidup, adalah menjadi kewajiban manusia untuk mensyukuri,
3.      Bahwa makhluk hidup yang Allah ciptakan, adalah akan mengalami mati.
4.      Memiliki perasaan ikut sengsara bila orang lain sengsara adalah perasaan yang baik, jika diikuti dengan tindakan positif juga.
5.      Mencintai sesama hidup termasuk di dalamnya mencintai makhluk hidup yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar