Selasa, 22 Oktober 2019

THE HOLY JOURNEY TO HAJI (Bagian 19)

Prich Purwanti
(....haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal.... . QS Al Baqarah ayat 197)
Novel


BALI DAN SAUDI ARABIA
Sewaktu suamiku masih bekerja di Jepara, tepatnya di sma negeri 1 tahunan. Suatu hari, aku diajak mengikuti tour siswa dan keluarga guru. Waktu libur semester ganjil tahun pelajaran yang lalu, aku dan suami serta kedua anakku ikut mengawal anak-anak yang menjadi ampuan perwalian suamiku. Kami menunggu bus di pinggir jalan lintas Semarang Surabaya, menunungu bus kelas yang menjadi tanggung jawab suamiku. Ketika waktu yang ditentukan tiba, bus-bus lewat didepan kami berdiri. Jalan Gajah Mada Rembang Jawa Tengah. Bus tumpangan kami berhenti di depan kami berdiri. Lalu kami menaiki bus satu persatu hingga semua penumpang naik. Bus pun kemudian melaju dengan kencang melindas jalan raya menuju rute-rute yang sudah ditentukan.
     Bali adalah pulau yang sangat terkenal di seluruh antero dunia. Pulau Bali lebih terkenal dengan nama pulau Dewata. Di dalam pergaulan dunia, orang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia. Kita menganggap pulau Bali memang kebanggan Indonesia. Jika aku mengingat apa yang menjadi suguhan Bali kepada turis baik domestik atau asing. Tempat-tempat tujuan wisata ada Danau Bedugul, Pantai Kuta, dan juga Joger pusat dagangan kesohor di Bali. Tarian Barong di salah satu sudut suguhan wisata Bali menjadi hal yang paling menarik bagiku. Singa Barong adalah tokohyang baik dalam kisah sendratari Bali itu. Walaupun lucu dan unik sayangnya hanya satu, aku tidak tahu bahasa asli Bali.
     Dulu sewaktu kecil, aku, sepupuku mba wiwin dan mba wiwik, harus berlatih tari Bali. Tari Pendet namanya. Kami berlatih super keras, karena harus mengisi acara perpisahan kakak kelas ketika sd dulu. Setiap pulang sekolah kalau kakak sepupu mba wiwik tidak ada kegiatan sekolah, kami harus berlatih. Sayangnya saat berlatih, kami harus bermain boneka dulu sebentar, ini membuat kakak kami agak kesal. Latihan berhasil, kami bisa memntaskan tari dengan baik. Kakak ku mba wiwin, sudah bebas tugas setelah menari, akan halnya aku masih harus bertugas membaca Al Quran terlebih dahulu sebelum bergabung dengan teman-teman yang lain.
     Pentas menari Bali jaman dulu masih berlanjut ketika ulang tahun sma di sekolah kami. Regu menari Bali bertambah satu dik Dewi, anak kela satu. Ketika harus pentas atas permintaan pt jamu jago semarang, kami harus dijemput dari rumah rias. Yaitu di rumahku sendiri. Namun, ketika sekolah meminta kami menari lagi untuk mengisi acara bapak dan ibu guru, kami harus menolak karena sudah sanagta sibuk mempersiapkan ujian di kelas tiga sma dan sudah sangat besar.
    Hal-hal yang berkaitan dengan Bali, semenjak kami kecil ada hubungannya dengan kehidupan keluarga sepupuku yang pernah tinggal di asrama tentara dulu. Mereka tinggal di asrama tentara Bogor. Dulu semua kakak sepupuku anak-anak pak de ku alm sunarto semua sekolah di yayasan regina pacis bogor. Sekolah itu adalah sekolah yang letaknya dekat dengan asrama. Mereka ketika baru datang ke Jawa tengah tepatnya di Purbalingga banyumas ini, masih sulit berbahasa Jawa apalagi Banyumasan. Sehingga di sekolah sering menjadi masalah guru bahasa Jawa. Untung bapak dan ibuku bisa mnjumpai guru bahasa jawa, sehingga prestasi kakak sepupuku mas aan menjadi paling baik di kelas. Karena anak baik dan pintar juga.
     Ketika lulus sma aku melanjutkan di institut tempat kakakku belajar. Aku tak menyangka bisa menjadi adik tingkatnya. Prestasi kakak sepupuku di institut tergolong baik. Aku bisa meneladani dirinya dalam hal prestasi akademik. Akan hal dalam pergaulan kakakku sering menolong aku jika ada salah paham dengan rekan mahasiswa yang berasal dari fakultas lain. Itulah pengalamanku berkenalan dalam sebuah kelompok kewirausahaan kampus.
     Seorang mahasiswa teknik mesin, bernama Ketut Sukra Yadnya, dia mendekatiku. Mula-mula kurasa mustahil ada anak teknik berdekatan dengan anak matematika. Aku menganggap hal biasa. Akan tetapi ketika yang diperbincangkan sungguh di luar kebisaanku berkomunikasi, maka aku meminta maaf. Aku sedang belajar ilmu pendidikan matematika. Belum sampai pikiranku menjangkau pelajaran agama-agama yang ada di Indonesia. Akan hal perkenalan yang sanagt membuat terkejut ini, mungkin menjadi pelajaran ketika aku berada di lingkungan kerja. Dia rupa-rupanya seorang aktivis kampus yang sangat menguasai pergaulan hidup antar umat beragama di Indonesia. Aku memang buta masalah agama-agama dan kitab suci, meskipun di perpustakaan kampus etrsedia berbagai kitab suci agama-agama yang bermacam-macam itu aku tidak boleh membuang waktuku untuk mempelajarinya. Bagiku cukup AlQuran kitab suciku.
     Apa pun alasannya untuk melanjutkan hubungan dengan ku adalah mustahil. Selain aku sedang menuntut ilmu untuk menjadi guru. Pergaulan mahasiswa waktu itu cenderung untuk berumah tangga. Banyak sekali keluarga mahasiswa yang sambil berkeluarga. Aku melihat mba sumarah malah berhenti belajar di fakultas ekonomi jurusan sejarah  karena menikah dengan mahasiswa jurusan kimia ugm. Astaghfirullahal’adzim jangan salah, aku sudah berjanji pada bapak aku, untuk menuntut ilmu sampai dapat.
     Darah muda dan kegugupanku, yang masih sangat narsis, menyebabkan aku eksodus. Waktu itu aku mengambil baju-baju kaka iparku untuk mengaji. Akan tetapi hampir setiap hari aku pakai ke kampus. Tiba-tiba ibuku datang ke kampus. Dan ibu membawa aku pulang. Jilbabku harus dilepas waktu itu juga. Aku menangis. Akan tetapi menangis bukanlah solusi. Aku masih sangat sderhana tingkat berpikirnya.
     Bali memang pusat agama Hindu di Indonesia, akan tetapi, hingga kini sudah banyak penduduk Bali yang sudah beragama Islam. Islamisasi di pulau Bali berjalan baik. Islamisasi di Pulau Bali menurut pegawai kemenag Bali yang masih kakak Bu Iit yaitu guru smk satu atap smp n 1 kemangkon, yaitu tempat kerjaku dulu. Terjadi  karena perkawinan adat di daerah istri mereka berasal. Ini artinya aku hampir saja menjadi pelaku islamisasi. Islamisasi dalam keluargaku adalah hal yang sangat dilarang. Artinya bukan tugas kami untuk mengisalmkan seseorang. Akan tetapi hanya Allah saja yang memiliki tugas menjadikan manusia beragama islam atau bukan. Jadi, manusia hanya beralasan saja jika ada kegiatan islamisasi.
     Kita memiliki kewajiban waspada terhadap gagasan islamisasi ini. Dulu sering terjadi bom Bali. Pada masa pemerintahan Ibu Mega Wati , bom Bali begitu sering terjadi. Pelakunya adalah kelompok-kelompok yang mengaku dirinya ahli surga dengan jihad yang dilakukannya itu.
     Aku heran menurut apa yang aku pelajari di buku-buku agama, jihad itu bukannya membunuh membabi buta. Dalam jihad bagi perempuan, sebetulnya haji, yaitu jihad tanpa peperangan. Haji bagi wanita boleh dilaksanakan tanpa ijin suami sekalipun. Sebab haji adalah ibadah wajib bagi umat yang mampu. Haji harus dilaksanakan oleh perempuan, apalagi jika disuruh oleh kedua ibu bapaknya. Ini seolah bertentangan dengan kedudukan wanita sebagai seorang istri. Akan tetapi begitulah Sabda nabi Muhammad saw kepada umatnya.
    Ada pula perintah jihad yang paling sulit dilaksanakan oleh orang yang paling perkasa pun. Jihad itu adalah menahan amarah. Seorang lelaki yang tidak boleh pergi perang, karena diutus mengawal istrinya berhaji, juga wajib pergi berhaji bersama istrinya. Walaupun ia hanya disuruh menunggui kedua ayah ibundanay saja.
     Kehidupan beragama yang beragam di Bali dan masuknya penduduk Bali menjadi pemeluk agama islam, merupakan hal yang baik. Hubungan bilateral Indonesia dengan Saudi Arabia sebagai pusat agama-agama samawi di dunia menjadi licin. Hal ini menyebabkan Bali yaitu Indonesia menjadi salah satu negara kunjungan kerajaan Saudi Arabia. Pada tahun yang lalu, serombongan keluarga kerajaan Saudi Arabia mengambil Bali sebagai tempat visit di Indonesia. Setelah kunjungan ke negara Malaysia.
    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar