(....haji tidak boleh rofas, tidak boleh fasik dan tidak boleh jidal.... . QS Al Baqarah ayat 197)
Novel
BALI DAN SAUDI ARABIA
Sewaktu
suamiku masih bekerja di Jepara, tepatnya di sma negeri 1 tahunan. Suatu hari,
aku diajak mengikuti tour siswa dan keluarga guru. Waktu libur semester ganjil
tahun pelajaran yang lalu, aku dan suami serta kedua anakku ikut mengawal
anak-anak yang menjadi ampuan perwalian suamiku. Kami menunggu bus di pinggir
jalan lintas Semarang Surabaya, menunungu bus kelas yang menjadi tanggung jawab
suamiku. Ketika waktu yang ditentukan tiba, bus-bus lewat didepan kami berdiri.
Jalan Gajah Mada Rembang Jawa Tengah. Bus tumpangan kami berhenti di depan kami
berdiri. Lalu kami menaiki bus satu persatu hingga semua penumpang naik. Bus pun
kemudian melaju dengan kencang melindas jalan raya menuju rute-rute yang sudah
ditentukan.
Bali adalah pulau yang sangat terkenal di
seluruh antero dunia. Pulau Bali lebih terkenal dengan nama pulau Dewata. Di dalam
pergaulan dunia, orang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia. Kita menganggap
pulau Bali memang kebanggan Indonesia. Jika aku mengingat apa yang menjadi
suguhan Bali kepada turis baik domestik atau asing. Tempat-tempat tujuan wisata
ada Danau Bedugul, Pantai Kuta, dan juga Joger pusat dagangan kesohor di Bali. Tarian
Barong di salah satu sudut suguhan wisata Bali menjadi hal yang paling menarik
bagiku. Singa Barong adalah tokohyang baik dalam kisah sendratari Bali itu. Walaupun
lucu dan unik sayangnya hanya satu, aku tidak tahu bahasa asli Bali.
Dulu sewaktu kecil, aku, sepupuku mba
wiwin dan mba wiwik, harus berlatih tari Bali. Tari Pendet namanya. Kami berlatih
super keras, karena harus mengisi acara perpisahan kakak kelas ketika sd dulu. Setiap
pulang sekolah kalau kakak sepupu mba wiwik tidak ada kegiatan sekolah, kami
harus berlatih. Sayangnya saat berlatih, kami harus bermain boneka dulu
sebentar, ini membuat kakak kami agak kesal. Latihan berhasil, kami bisa
memntaskan tari dengan baik. Kakak ku mba wiwin, sudah bebas tugas setelah
menari, akan halnya aku masih harus bertugas membaca Al Quran terlebih dahulu
sebelum bergabung dengan teman-teman yang lain.
Pentas menari Bali jaman dulu masih
berlanjut ketika ulang tahun sma di sekolah kami. Regu menari Bali bertambah
satu dik Dewi, anak kela satu. Ketika harus pentas atas permintaan pt jamu jago
semarang, kami harus dijemput dari rumah rias. Yaitu di rumahku sendiri. Namun,
ketika sekolah meminta kami menari lagi untuk mengisi acara bapak dan ibu guru,
kami harus menolak karena sudah sanagta sibuk mempersiapkan ujian di kelas tiga
sma dan sudah sangat besar.
Hal-hal yang berkaitan dengan Bali,
semenjak kami kecil ada hubungannya dengan kehidupan keluarga sepupuku yang
pernah tinggal di asrama tentara dulu. Mereka tinggal di asrama tentara Bogor. Dulu
semua kakak sepupuku anak-anak pak de ku alm sunarto semua sekolah di yayasan
regina pacis bogor. Sekolah itu adalah sekolah yang letaknya dekat dengan
asrama. Mereka ketika baru datang ke Jawa tengah tepatnya di Purbalingga
banyumas ini, masih sulit berbahasa Jawa apalagi Banyumasan. Sehingga di
sekolah sering menjadi masalah guru bahasa Jawa. Untung bapak dan ibuku bisa
mnjumpai guru bahasa jawa, sehingga prestasi kakak sepupuku mas aan menjadi
paling baik di kelas. Karena anak baik dan pintar juga.
Ketika lulus sma aku melanjutkan di
institut tempat kakakku belajar. Aku tak menyangka bisa menjadi adik
tingkatnya. Prestasi kakak sepupuku di institut tergolong baik. Aku bisa
meneladani dirinya dalam hal prestasi akademik. Akan hal dalam pergaulan
kakakku sering menolong aku jika ada salah paham dengan rekan mahasiswa yang
berasal dari fakultas lain. Itulah pengalamanku berkenalan dalam sebuah
kelompok kewirausahaan kampus.
Seorang mahasiswa teknik mesin, bernama
Ketut Sukra Yadnya, dia mendekatiku. Mula-mula kurasa mustahil ada anak teknik
berdekatan dengan anak matematika. Aku menganggap hal biasa. Akan tetapi ketika
yang diperbincangkan sungguh di luar kebisaanku berkomunikasi, maka aku meminta
maaf. Aku sedang belajar ilmu pendidikan matematika. Belum sampai pikiranku
menjangkau pelajaran agama-agama yang ada di Indonesia. Akan hal perkenalan
yang sanagt membuat terkejut ini, mungkin menjadi pelajaran ketika aku berada
di lingkungan kerja. Dia rupa-rupanya seorang aktivis kampus yang sangat
menguasai pergaulan hidup antar umat beragama di Indonesia. Aku memang buta
masalah agama-agama dan kitab suci, meskipun di perpustakaan kampus etrsedia
berbagai kitab suci agama-agama yang bermacam-macam itu aku tidak boleh
membuang waktuku untuk mempelajarinya. Bagiku cukup AlQuran kitab suciku.
Apa pun alasannya untuk melanjutkan
hubungan dengan ku adalah mustahil. Selain aku sedang menuntut ilmu untuk
menjadi guru. Pergaulan mahasiswa waktu itu cenderung untuk berumah tangga. Banyak
sekali keluarga mahasiswa yang sambil berkeluarga. Aku melihat mba sumarah
malah berhenti belajar di fakultas ekonomi jurusan sejarah karena menikah dengan mahasiswa jurusan kimia
ugm. Astaghfirullahal’adzim jangan salah, aku sudah berjanji pada bapak aku,
untuk menuntut ilmu sampai dapat.
Darah muda dan kegugupanku, yang masih
sangat narsis, menyebabkan aku eksodus. Waktu itu aku mengambil baju-baju kaka
iparku untuk mengaji. Akan tetapi hampir setiap hari aku pakai ke kampus. Tiba-tiba
ibuku datang ke kampus. Dan ibu membawa aku pulang. Jilbabku harus dilepas
waktu itu juga. Aku menangis. Akan tetapi menangis bukanlah solusi. Aku masih
sangat sderhana tingkat berpikirnya.
Bali memang pusat agama Hindu di
Indonesia, akan tetapi, hingga kini sudah banyak penduduk Bali yang sudah
beragama Islam. Islamisasi di pulau Bali berjalan baik. Islamisasi di Pulau
Bali menurut pegawai kemenag Bali yang masih kakak Bu Iit yaitu guru smk satu
atap smp n 1 kemangkon, yaitu tempat kerjaku dulu. Terjadi karena perkawinan adat di daerah istri mereka
berasal. Ini artinya aku hampir saja menjadi pelaku islamisasi. Islamisasi dalam
keluargaku adalah hal yang sangat dilarang. Artinya bukan tugas kami untuk mengisalmkan
seseorang. Akan tetapi hanya Allah saja yang memiliki tugas menjadikan manusia
beragama islam atau bukan. Jadi, manusia hanya beralasan saja jika ada kegiatan
islamisasi.
Kita memiliki kewajiban waspada terhadap
gagasan islamisasi ini. Dulu sering terjadi bom Bali. Pada masa pemerintahan Ibu
Mega Wati , bom Bali begitu sering terjadi. Pelakunya adalah kelompok-kelompok
yang mengaku dirinya ahli surga dengan jihad yang dilakukannya itu.
Aku heran menurut apa yang aku pelajari di
buku-buku agama, jihad itu bukannya membunuh membabi buta. Dalam jihad bagi
perempuan, sebetulnya haji, yaitu jihad tanpa peperangan. Haji bagi wanita
boleh dilaksanakan tanpa ijin suami sekalipun. Sebab haji adalah ibadah wajib
bagi umat yang mampu. Haji harus dilaksanakan oleh perempuan, apalagi jika
disuruh oleh kedua ibu bapaknya. Ini seolah bertentangan dengan kedudukan
wanita sebagai seorang istri. Akan tetapi begitulah Sabda nabi Muhammad saw
kepada umatnya.
Ada pula perintah jihad yang paling sulit
dilaksanakan oleh orang yang paling perkasa pun. Jihad itu adalah menahan
amarah. Seorang lelaki yang tidak boleh pergi perang, karena diutus mengawal
istrinya berhaji, juga wajib pergi berhaji bersama istrinya. Walaupun ia hanya
disuruh menunggui kedua ayah ibundanay saja.
Kehidupan beragama yang beragam di Bali
dan masuknya penduduk Bali menjadi pemeluk agama islam, merupakan hal yang
baik. Hubungan bilateral Indonesia dengan Saudi Arabia sebagai pusat
agama-agama samawi di dunia menjadi licin. Hal ini menyebabkan Bali yaitu
Indonesia menjadi salah satu negara kunjungan kerajaan Saudi Arabia. Pada tahun
yang lalu, serombongan keluarga kerajaan Saudi Arabia mengambil Bali sebagai
tempat visit di Indonesia. Setelah kunjungan ke negara Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar